30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bersatu Padu Membangun Kalteng dalam Keberagaman Falsafah Huma Betang

PALANGKA RAYA – Rangkaian pembukaan Festival Budaya Isen
Mulang (FBIM) di UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung Kota Palangka Raya,
Senin malam (17/6/) dimeriahkan oleh beberapa tarian dan perform lagu. Salah
satunya tarian kolosal hapakat yang dibawakan oleh 150 orang penari.

Tarian ini dibawakan dengan kompak oleh para penari yang
terdiri dari berbagai usia, mulai dari dewasa, remaja dan juga anak-anak.
Tarian yang terlihat penuh dengan makna ini perpaduan dari berbagai jenis
tarian, mulai dari dari tarian yang terlihat enerjik hingga yang lemah gemulai.

Koreografer Tari Hapakat, Tris Sofia yang juga mengambil
bagian salah satu penari dalam tarian kolosal hapakat mengatakan makna tarian
ini yakni mengajak masyarakat Kalteng bersatu padu bekerja sama membangun
Kalteng dalam keberagaman bersatu dalam falsafah Huma Betang.

Baca Juga :  Permintaan Pembuatan Paspor Menurun Drastis

“Saya berharap melalui momentum ini sebagai ajang
silaturahmi yang mempertemukan kita sebagai pelaku seni generasi muda, sehingga
lebih mencintai seni dan budayanya,” katanya.

Tris Sofia yang juga pembina Sanggar Seni Betang Batarung
ini mengatakan, tari hapakat dibawakan oleh sekitar 15 sanggar seni dari Kota
Palangka Raya. Sedangkan untuk persiapan Tris mengatakan sekitar 1 bulan.

Selain itu, Kalteng Pos.co juga mengajak berbincang salah
satu penari bernama Yosia. Salah satu mahasiswa di salah satu univerisitas di
Kota cantik ini mengatakan, dengan adanya tarian ini ia berharap para generasi
muda dapat mengenali seni dan budaya. Yosia juga berharap para generasi muda
dapat melestarikan seni dan budaya, tidak hanya berpangku tangan melihatnya
tergerus oleh zaman.

Baca Juga :  Divonis Bersalah ! PT KLM Bayar Ganti Rugi Rp89 M, Biaya Pemulihan Rp2

“Sebagai putra
daerah saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam tarian ini, walahpun
tariannya sangat menguras tenaga rasa lelahpun tidak terasa karena saking
semangatnya,” ungkapnya. (atm/OL)

PALANGKA RAYA – Rangkaian pembukaan Festival Budaya Isen
Mulang (FBIM) di UPT Taman Budaya Jalan Temanggung Tilung Kota Palangka Raya,
Senin malam (17/6/) dimeriahkan oleh beberapa tarian dan perform lagu. Salah
satunya tarian kolosal hapakat yang dibawakan oleh 150 orang penari.

Tarian ini dibawakan dengan kompak oleh para penari yang
terdiri dari berbagai usia, mulai dari dewasa, remaja dan juga anak-anak.
Tarian yang terlihat penuh dengan makna ini perpaduan dari berbagai jenis
tarian, mulai dari dari tarian yang terlihat enerjik hingga yang lemah gemulai.

Koreografer Tari Hapakat, Tris Sofia yang juga mengambil
bagian salah satu penari dalam tarian kolosal hapakat mengatakan makna tarian
ini yakni mengajak masyarakat Kalteng bersatu padu bekerja sama membangun
Kalteng dalam keberagaman bersatu dalam falsafah Huma Betang.

Baca Juga :  Permintaan Pembuatan Paspor Menurun Drastis

“Saya berharap melalui momentum ini sebagai ajang
silaturahmi yang mempertemukan kita sebagai pelaku seni generasi muda, sehingga
lebih mencintai seni dan budayanya,” katanya.

Tris Sofia yang juga pembina Sanggar Seni Betang Batarung
ini mengatakan, tari hapakat dibawakan oleh sekitar 15 sanggar seni dari Kota
Palangka Raya. Sedangkan untuk persiapan Tris mengatakan sekitar 1 bulan.

Selain itu, Kalteng Pos.co juga mengajak berbincang salah
satu penari bernama Yosia. Salah satu mahasiswa di salah satu univerisitas di
Kota cantik ini mengatakan, dengan adanya tarian ini ia berharap para generasi
muda dapat mengenali seni dan budaya. Yosia juga berharap para generasi muda
dapat melestarikan seni dan budaya, tidak hanya berpangku tangan melihatnya
tergerus oleh zaman.

Baca Juga :  Divonis Bersalah ! PT KLM Bayar Ganti Rugi Rp89 M, Biaya Pemulihan Rp2

“Sebagai putra
daerah saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam tarian ini, walahpun
tariannya sangat menguras tenaga rasa lelahpun tidak terasa karena saking
semangatnya,” ungkapnya. (atm/OL)

Terpopuler

Artikel Terbaru