28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kawasan Segitiga Emas Dipastikan Bersih dari Karhutla dan Bencana Asap

PALANGKA RAYA – Isu bencana asap akibat kebakaran hutan
dan lahan (Karhutla) di lokasi yang dicanangkan sebagai calon ibu kota
pemerintahan Indonesia, mendapat perhatian serius Gubernur Kalteng Sugianto
Sabran. Pasalnya, isu tersebut diduga sengaja diembuskan untuk menjegal Kalteng
sebagai lokasi ibu kota pemerintahan baru.

Karena itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pun meminta Tim Percepatan
Pembangunan Kalteng Berkah (TPPKB) untuk meninjau langsung lokasi segitiga emas
yang berada di di Kabupaten Katingan, Gunung Mas, dan Kota Palangka Raya.

“Berdasarkan hasil kunjungan kami ke segitiga emas, lokasi yang
direncanakan sebagai ibu kota pemerintahan baru Indonesia, isu yang diembuskan
tidak benar. Lokasi bebas dari kabut asap dan kebakatan hutan dan lahan. Bahkan
sumber air juga mudah didapatkan. Padahal di Pulau Jawa isunya Kalteng minim
air bersih dan rentan bencana kabut asap,” kata Wakil Ketua TPPKB
Laksamana Muda (Purn) Susanto, Selasa (13/8).

Baca Juga :  123 Nakes dan Pegawai RS Doris Sylvanus Terpapar Covid-19

Dia menegaskan, kebakaran lahan dan kabut asap hanya terjadi di wilayah
Kota Palangka Raya dan sebagian wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Sementara di
segitiga emas yang dipersiapkan Gubernur Sugianto Sabran sebagai lokasi ibu
kota pemerintahan Indonesia udaranya sangat bersih dan tidak terjadi kebakaran
hutan maupun lahan.

“Kami sudah meninjau Kecamatan Pulau Malan dan Manuhing. Dua kecamatan
ini masuk dalam segitiga emas yang dipersiapkan. Hasilnya masyarakat sangat
mendukung dan menyambut baik rencana pemindahan ibu kota tersebut. Bahkan, isue
kebakaran hutan atau lahan dan kabut asap tidak benar. Udara sangat bersih dan
bebas dari kebakaran hutan dan lahan,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolsek Manuhing Iptu Nanang Mauludi membenarkan di seluruh
Kecamatan Manuhing tidak ada kebakaran hutan dan lahan. “Alhamdulillah
seluruh Kecamatan Manuhing tidak ada kebakaran hutan dan lahan. Bahkan, udara
di Manuhing bersih dan segar tanpa labut asap,” tegasnya.

Baca Juga :  Banjir Makin Parah, Ruas Palangka-Bukit Rawi Ditutup!

Namun demikian, Polsek dan Koramil Manuhing tetap menyiagakan anggota untuk
mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. “Kami tetap siaga bersama
Danramil untuk menjaga serta mengantisipasi terjadianya kebakaran hutan dan
lahan,” pungkasnya. (arj/nto)

PALANGKA RAYA – Isu bencana asap akibat kebakaran hutan
dan lahan (Karhutla) di lokasi yang dicanangkan sebagai calon ibu kota
pemerintahan Indonesia, mendapat perhatian serius Gubernur Kalteng Sugianto
Sabran. Pasalnya, isu tersebut diduga sengaja diembuskan untuk menjegal Kalteng
sebagai lokasi ibu kota pemerintahan baru.

Karena itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pun meminta Tim Percepatan
Pembangunan Kalteng Berkah (TPPKB) untuk meninjau langsung lokasi segitiga emas
yang berada di di Kabupaten Katingan, Gunung Mas, dan Kota Palangka Raya.

“Berdasarkan hasil kunjungan kami ke segitiga emas, lokasi yang
direncanakan sebagai ibu kota pemerintahan baru Indonesia, isu yang diembuskan
tidak benar. Lokasi bebas dari kabut asap dan kebakatan hutan dan lahan. Bahkan
sumber air juga mudah didapatkan. Padahal di Pulau Jawa isunya Kalteng minim
air bersih dan rentan bencana kabut asap,” kata Wakil Ketua TPPKB
Laksamana Muda (Purn) Susanto, Selasa (13/8).

Baca Juga :  123 Nakes dan Pegawai RS Doris Sylvanus Terpapar Covid-19

Dia menegaskan, kebakaran lahan dan kabut asap hanya terjadi di wilayah
Kota Palangka Raya dan sebagian wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Sementara di
segitiga emas yang dipersiapkan Gubernur Sugianto Sabran sebagai lokasi ibu
kota pemerintahan Indonesia udaranya sangat bersih dan tidak terjadi kebakaran
hutan maupun lahan.

“Kami sudah meninjau Kecamatan Pulau Malan dan Manuhing. Dua kecamatan
ini masuk dalam segitiga emas yang dipersiapkan. Hasilnya masyarakat sangat
mendukung dan menyambut baik rencana pemindahan ibu kota tersebut. Bahkan, isue
kebakaran hutan atau lahan dan kabut asap tidak benar. Udara sangat bersih dan
bebas dari kebakaran hutan dan lahan,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolsek Manuhing Iptu Nanang Mauludi membenarkan di seluruh
Kecamatan Manuhing tidak ada kebakaran hutan dan lahan. “Alhamdulillah
seluruh Kecamatan Manuhing tidak ada kebakaran hutan dan lahan. Bahkan, udara
di Manuhing bersih dan segar tanpa labut asap,” tegasnya.

Baca Juga :  Banjir Makin Parah, Ruas Palangka-Bukit Rawi Ditutup!

Namun demikian, Polsek dan Koramil Manuhing tetap menyiagakan anggota untuk
mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. “Kami tetap siaga bersama
Danramil untuk menjaga serta mengantisipasi terjadianya kebakaran hutan dan
lahan,” pungkasnya. (arj/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru