26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemilik Barak Syok dan Trauma, Hampir Tak Percaya Ada Terduga Teroris

PALANGKA RAYA – Suwarti (30), pemilik barak 44 A di Jalan Pinus
Permai III Palangka Raya, tempat tinggal dua keluarga terduga teroris selama
selama kurang lebih 2 minggu mengaku sangat terkejut. Karena memang terduga
teroris tersebut tidak pernah bergaul dengan pihaknya.

“Karena saya tinggal di
pintu barak nomor 7, kaget sekali saya, tiba-tiba ada orang berpakaian seragam lengkap
bawa senjata ramai-ramai datang sambil menyuruh keluar,” katanya kepada kaltengpos.co, Selasa (11/6/2019).

Suwarti mengaku, para terduga
teroris tersebut sudah membayar sewa barak diawal masuk secara tunai berjumlah Rp
1,2 juta untuk dua pintu barak yakni 5 dan 6. Untuk fasilitas di dalam barak
sudah ada kamar mandi tersendiri tetapi untuk hal lain pihak penyewa yang
menyiapkan sendiri.

Baca Juga :  Menteri PUPR Pastikan Pembangunan Sarana Prasarana Food Estate

“Untuk tilam, kompor dan
lain sebagainya itu tanggungan pihak penyewa saja. Nah, yang menyewa itu
suaminya, terus istrinya tidak pernah ngobrol sama sekali dengan kami tetangga
sini. Kadang keluar rumah pun jarang, bahkan jemur pakaian aja
malam-malam,” tuturnya.

Suwarni mengakui tidak menyangka
sama sekali jika yang diterimanya untuk menyewa di baraknya adalah terduga
teroris. Bahkan ia mengalami syok dan trauma mendalam, hal yang biasanya ia
lihat di televisi malah kejadian di depan matanya sendiri.

“Karena kebetulan saya
penjual sayur, sampai-sampai saya tidak sanggup berjualan sayur pagi ini,”
ucapnya. (atm/nto)

PALANGKA RAYA – Suwarti (30), pemilik barak 44 A di Jalan Pinus
Permai III Palangka Raya, tempat tinggal dua keluarga terduga teroris selama
selama kurang lebih 2 minggu mengaku sangat terkejut. Karena memang terduga
teroris tersebut tidak pernah bergaul dengan pihaknya.

“Karena saya tinggal di
pintu barak nomor 7, kaget sekali saya, tiba-tiba ada orang berpakaian seragam lengkap
bawa senjata ramai-ramai datang sambil menyuruh keluar,” katanya kepada kaltengpos.co, Selasa (11/6/2019).

Suwarti mengaku, para terduga
teroris tersebut sudah membayar sewa barak diawal masuk secara tunai berjumlah Rp
1,2 juta untuk dua pintu barak yakni 5 dan 6. Untuk fasilitas di dalam barak
sudah ada kamar mandi tersendiri tetapi untuk hal lain pihak penyewa yang
menyiapkan sendiri.

Baca Juga :  Menteri PUPR Pastikan Pembangunan Sarana Prasarana Food Estate

“Untuk tilam, kompor dan
lain sebagainya itu tanggungan pihak penyewa saja. Nah, yang menyewa itu
suaminya, terus istrinya tidak pernah ngobrol sama sekali dengan kami tetangga
sini. Kadang keluar rumah pun jarang, bahkan jemur pakaian aja
malam-malam,” tuturnya.

Suwarni mengakui tidak menyangka
sama sekali jika yang diterimanya untuk menyewa di baraknya adalah terduga
teroris. Bahkan ia mengalami syok dan trauma mendalam, hal yang biasanya ia
lihat di televisi malah kejadian di depan matanya sendiri.

“Karena kebetulan saya
penjual sayur, sampai-sampai saya tidak sanggup berjualan sayur pagi ini,”
ucapnya. (atm/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru