26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Terpapar Kabut Asap, Hewan Kurban Mati Sebelum Dikurbankan

PALANGKA
RAYA
–Kabut
asap yang terjadi di kota Palangka Raya beberapa hari ini, dampaknya bukan
hanya pada kesehatan manusia saja, namun juga pada kesehatan hewan kurban. Dua
kambing yang dijual sebagai hewan kurban milik warga di Palangka Raya jatuh sakit
dan perlahan mati.

Berdasarkan penuturan Samsul
(50) salah satu penjual hewan kurban yang membuka lapak di Jalan Tingang.
Akibat terpapar kabut asap membuat hewan kurban yang dijualnya mengalami sakit
mengeluarkan lendir pada hidung kemudin mati.

“Iya mati dua ekor
kambing saya karena sakit, batuk selama dua hari, makan nggak mau lalu mati,
katanya oleh asap, mati satu hari-kemudian menyusul lagi satu, sudah saya
kuburkan, lalu setelah kejadian itu saya mencari dokter hewan untuk memberikan
vaksin,dan disuntik semua” kata Samsul, kemarin.

Baca Juga :  Mayat yang Membusuk Itu Ternyata Pensiunan PNS

Samsul menerangkan
akibat dari kejadian tersebut ia mengalami kerugian yang cukup besar mencapai
lima juta.  Karena tidak ingin merugi
lebih banyak sebanyak 30 kambing yang dimilikinya dilakukan penyuntikan vitamin
atau vaksin.

“Sekarang sudah membaik
semua setelah dilakukan penyuntikan oleh dokter hewan,” ucapnya singkat.

Sementara itu, Plt
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP)  Palangka Raya Harry Maihadi melalui Kasi
Kesehatan hewan, Eko Hari Yuwono, mengatakan bahwa kambing sebenarnya mempunyai
penyakit Pneumonia atau radang paru-paru.

“Jadi sebenarnya ada
penyakit, kambing yang ditransportasikan jarak jauh karena proses perjalanan
yang panjang, kemudian gas dari kotoran kambing itu sendiri, sehingga ketika
sampai di Palangka Raya, terkena asap itu yang dapat menyebabkan mati
mendadak,” katanya

Baca Juga :  Audiensi dengan Wapres, SKY Sampaikan Aspirasi Dewan Kota

Dokter Eko tersebut
menerangkan, kambing itu sebenarnya sudah sakit sebelumnya kelelahan karena
perjalanan jauh dan saat sampai di kota Palangka Raya terpapar oleh asap, serta
tidak dilakukan penanganan akhirnya mati.

Asap itu merupakan
dampak tambahan yang memperparah kondisi dari kambing tersebut yang memang
sudah sakit, sebenarnya bukan hanya hewan kurban saja namun untuk anjing kucing
dan hewan lainnya juga berdampak.

Ia mengimbau, kepada
para peternak diberikan perawatan, mulai dari kondisi fisiknya harus diberikan
pakan yang baik, air minum yang cukup, kemudian air bersih, dan diberi air gula
merah sama kepadatan kandang.

“Kambing ini sendiri
rawan pada gangguan pernafasan, batuk sudah parah dan menyebabkan kematian,
sapipun sama jika ditransportasikan pada jarak yang jauh” jelasnya. (ndo/ala)

PALANGKA
RAYA
–Kabut
asap yang terjadi di kota Palangka Raya beberapa hari ini, dampaknya bukan
hanya pada kesehatan manusia saja, namun juga pada kesehatan hewan kurban. Dua
kambing yang dijual sebagai hewan kurban milik warga di Palangka Raya jatuh sakit
dan perlahan mati.

Berdasarkan penuturan Samsul
(50) salah satu penjual hewan kurban yang membuka lapak di Jalan Tingang.
Akibat terpapar kabut asap membuat hewan kurban yang dijualnya mengalami sakit
mengeluarkan lendir pada hidung kemudin mati.

“Iya mati dua ekor
kambing saya karena sakit, batuk selama dua hari, makan nggak mau lalu mati,
katanya oleh asap, mati satu hari-kemudian menyusul lagi satu, sudah saya
kuburkan, lalu setelah kejadian itu saya mencari dokter hewan untuk memberikan
vaksin,dan disuntik semua” kata Samsul, kemarin.

Baca Juga :  Mayat yang Membusuk Itu Ternyata Pensiunan PNS

Samsul menerangkan
akibat dari kejadian tersebut ia mengalami kerugian yang cukup besar mencapai
lima juta.  Karena tidak ingin merugi
lebih banyak sebanyak 30 kambing yang dimilikinya dilakukan penyuntikan vitamin
atau vaksin.

“Sekarang sudah membaik
semua setelah dilakukan penyuntikan oleh dokter hewan,” ucapnya singkat.

Sementara itu, Plt
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP)  Palangka Raya Harry Maihadi melalui Kasi
Kesehatan hewan, Eko Hari Yuwono, mengatakan bahwa kambing sebenarnya mempunyai
penyakit Pneumonia atau radang paru-paru.

“Jadi sebenarnya ada
penyakit, kambing yang ditransportasikan jarak jauh karena proses perjalanan
yang panjang, kemudian gas dari kotoran kambing itu sendiri, sehingga ketika
sampai di Palangka Raya, terkena asap itu yang dapat menyebabkan mati
mendadak,” katanya

Baca Juga :  Audiensi dengan Wapres, SKY Sampaikan Aspirasi Dewan Kota

Dokter Eko tersebut
menerangkan, kambing itu sebenarnya sudah sakit sebelumnya kelelahan karena
perjalanan jauh dan saat sampai di kota Palangka Raya terpapar oleh asap, serta
tidak dilakukan penanganan akhirnya mati.

Asap itu merupakan
dampak tambahan yang memperparah kondisi dari kambing tersebut yang memang
sudah sakit, sebenarnya bukan hanya hewan kurban saja namun untuk anjing kucing
dan hewan lainnya juga berdampak.

Ia mengimbau, kepada
para peternak diberikan perawatan, mulai dari kondisi fisiknya harus diberikan
pakan yang baik, air minum yang cukup, kemudian air bersih, dan diberi air gula
merah sama kepadatan kandang.

“Kambing ini sendiri
rawan pada gangguan pernafasan, batuk sudah parah dan menyebabkan kematian,
sapipun sama jika ditransportasikan pada jarak yang jauh” jelasnya. (ndo/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru