Dalam budaya Jawa, weton atau hari kelahiran seseorang diyakini membawa pengaruh besar terhadap nasib, karakter, dan aura yang dimiliki. Salah satu keyakinan yang masih sangat hidup adalah tentang keberadaan weton yang dipercaya memiliki kemiripan aura dengan bangsawan atau orang-orang dengan kekuatan karismatik yang besar.
Dalam tradisi Primbon Jawa, beberapa weton tertentu dianggap sebagai titisan begawan sakti, yang memiliki karisma yang luar biasa dan kemampuan memimpin yang alami.
MENURUT kepercayaan Jawa kuno yang tercantum dalam primbon, weton atau gabungan hari dan pasaran lahir dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap karakter seseorang, termasuk keberuntungan dalam hal rezeki dan kesuksesan.Â
Dalam Primbon Jawa, ada beberapa weton tertentu yang dikenal memiliki karakter luar biasa hingga dijadikan teladan bagi banyak orang.Sosok-sosok ini bukan hanya dihargai karena kepandaian atau kepemimpinannya, tetapi juga karena sifat luhur dan keteguhan hati yang mereka miliki.
Tradisi Jawa yang kaya akan nilai-nilai budaya dan spiritualitas, terdapat keyakinan, sudah turun-temurun menjadi panduan hitungan weton atau hari lahir seseorang. Seperti diketahui, weton dalam tradisi Jawa kuno dipercaya memiliki pengaruh kuat terhadap kehidupan, keberuntungan, dan bahkan nasib seseorang.
Menurut Primbon Jawa, nasib mujur tampaknya telah ditakdirkan bagi sejumlah weton yang dipercaya akan meraih rezeki tingkat tinggi dan kesuksesan tanpa batas.Mereka dikenal sebagai mereka yang selalu dikelilingi keberuntungan dan kemudahan dalam hidup, sehingga pintu kekayaan dan kesempatan besar terbuka lebar.
Keberuntungan dan rezeki selalu menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton atau hari kelahiran yang dihitung berdasarkan kalender Jawa, tidak hanya mencerminkan karakter seseorang.
Weton merupakan bagian dari budaya Jawa yang disebut sebagai primbon Jawa atau ramalan Jawa. Ramalan Jawa ini bisa dijadikan sebagai acuan ilmu titen (mengingat) tentang nasib seseorang.
DALAM tradisi Jawa, terdapat kepercayaan bahwa setiap anak yang lahir memiliki weton yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda terutama dalam segi nasib dan peruntungan.