Melihat perkembangan baik tersebut, Pemerintah Kabupaten Kotim memutuskan untuk menurunkan status tanggap darurat Karhutla menjadi transisi darurat Karhutla pemulihan mulai hari ini, Selasa (24/10).
Usia diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, Jumat (20/10) kemarin, membuat kondisi kabut asap pembakaran lahan yang menyelimut Kota Palangkaraya dalam beberapa pekan terakhir berangsur hilang.
Beberapa wilayah di Kotim bahkan menjadi sorotan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim. Misalnya saja di wilayah selatan. Wilayah tersebut menjadi sorotan akibat titik api yang marak terdeteksi di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Berlianto mengungkapkan kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga saat ini masih terus terjadi di Palangkaraya.
Hujan kemarin memang sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun waktu dan durasi hujan berbeda-beda tiap wilayah. Meski demikian, hujan yang terjadi secara alami tersebut belum sepenuhnya mampu meredam kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kapol Subsektor Jekan Raya, Ipda Tri Marsono. Mengatakan pihaknya selalu melakukan pencegahan Karhutla, baik itu melalui pemasangan spanduk safari setiap jumat ke tempat ibadah dan warga terkait dengan Karhutla.
Pemerintah Kabupaten Kotim mengharapkan hujan buatan dapat menjadi prioritas untuk daerah Kotim. Dengan bantuan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) itu, diharapkan dapat meredam Karhutla
Penjabat (Pj) Bupati Lamandau, Lilis Suriani menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023, bertempat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Senin (16/10).
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus terjadi. Api bahkan bisa muncul kembali di titik yang sama usai dipadamkan oleh petugas gabungan di lapangan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kotim meminta agar ground check (pengecekkan lapangan, red) rutin dilakukan usai petugas berhasil menjinakkan api akibat Karhutla.
Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menurun. Seiring mulai berkurangnya asap dari bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melandan daerah ini akibat kemarau yang panjang.