Warga mengantre untuk membeli gas elpiji tiga kilogram subsidi pada gelaran operasi pasar (opsar) di dermaga Flamboyan Bawah, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Jumat (16/6/2023).
Opsar yang digelar oleh Pemerintah Kota Palangkaraya melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) itu, dikhususkan kepada masyarakat yang tergolong tidak mampu sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp22.000 per tabung.
Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) menggelar operasi pasar elpiji 3 kg, Senin (12/6/2023). Kegiatan tersebut, tak lain dalam rangka memperingati Liquefied Petrolium Gas Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun 2023.
Terbukti menyalahi aturan harga eceran tertinggi (HET), satu pangkalan gas elpiji subsidi di Kota Palangkaraya, akhirnya dikenakan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).
Persoalan klasik terkait mahalnya harga elpiji 3 kg, khususnya pada tingkat pengecer atau warung-warung kecil masih menjadi dinamika di tengah masyarakat. Hal ini harus bisa diselesaikan oleh pemerintah di daerah ini. Untuk itu lah, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah Achmad Rasyid meminta kepada pemerintah daerah (pemda), khususnya provinsi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalteng agar dapat me nyelesaikan persoalan mahalnya harga elpiji bersubsidi 3 kg tersebut.
Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Beta Syailendra meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui dinas terkait agar melakukan pemeriksaan ke sejumlah pangkalan terkait kelangkaan gas elpiji 3 Kg terjadi di kota setempat.
Hingga saat ini kebutuhan gas elpiji ukuran 3 kg masih menjadi favorit nagi masyarakat di Kota Palangka Raya. Tidak hanya bagi kebutuhan rumah tangga ataupun rumah makan, namun gas elpiji bersubsidi itu, ternyata juga banyak digunakan masyarakat kalangan atas. Padahal jelas pada bagian gas tertera hanya untuk masyarakat kurang mampu.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara terkesan tak mengiyakan atau mengatakan tidak soal rencana kenaikan harga pertalite dan gas elpiji 3 kg.