Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) bersama Dinas PMD Kabupaten serta beberapa kepala desa dan direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), melakukan kunjungan kerja ke Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 5-6 Desember 2024.
Pemerintahan Desa (Pemdes) yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, diminta tidak bergantung pada Alokasi Dana Desa atau ADD dan Dana Desa atau DD untuk melakukan pembangunan. Tetapi Pemdes harus mampu berinovasi menggali potensi-potensi usaha di desa yang bisa dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) itu sendiri.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan, melalui instansi dinas terkait, terus berupaya meningkatkan kapasitas pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di kabupaten tersebut.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Nomor Urut 1, Willy M. Yoseph dan Habib Ismail bin Yahya, mengungkapkan komitmennya untuk mempercepat pemerataan ekonomi.
Pejabat Sementara Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Shalahuddin, mendorong para kepala desa (kades) di wilayah itu untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan menggerakkan perekonomian desa melalui pasar desa dan kegiatan lainnya, agar desa menjadi lebih maju dan mandiri.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Juliansyah. Kembali mengingatkan kepada seluruh Kepala Desa (Kades) di wilayah setempat, agar bisa terus memaksimalkan fungsi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Ketua Komisi I DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) , Yohannes Freddy Ering mendorong upaya penguatan terhadap kelembagaan ekonomi di perdesaan seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
PALANGKARAYA,PROKALTENG.CO - Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Tengah (Kalteng) Nuryakin membuka secara resmi Pelatihan Pengelolaan Keuangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2024, bertempat di Palangkaraya, Kamis (16/5/2024).
BARITO KUALA, PROKALTENG.CO – Dulunya, Desa Karang Bunga yang terletak di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) adalah sebuah kawasan eks Transmigran tahun 1983 yang menjadi salah satu desa dari empat desa yang diberikan program dari pemerintah untuk penanaman jeruk.