Seiring dengan adanya dampak pemanasan global dan pengaruh perubahan iklim yang cepat, tidak bisa dipungkiri bahwa potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor hingga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akan semakin meningkat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Polsek Permata Intan menyerahkan bantuan sosial (Bansos) kepada 50 Kepala Keluarga di Desa Tumbang Salio, Kecamatan Permata Intan Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, yang terdampak banjir, Rabu (16/10) pagi.
Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan rumah milik Yasni di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Lamandau, terbakar hebat setelah disambar petir pada Selasa (15/10) sekitar pukul 16.30 WIB.
Jumlah desa di Kabupaten Banjar yang mengalami kesulitan akan air bersih dampak musim kemarau, bertambah. Selain empat Desa Muara Halayung, Babirik, Kampung Baru dan Haur Kuning di Kecamatan Beruntung Baru, krisis air bersih juga terjadi di Desa Gunung Ulin, Kecamatan Mataraman.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seruyan terus melakukan upaya maksimal dalam pengendalian maupun pencegahan terhadap kebakaran hutan dan lahan di wilayah kabupaten setempat.
Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Hendrikus Satriya Budi, menyatakan bahwa pihaknya telah menangani 27 kasus kebakaran lahan dalam beberapa waktu terakhir.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Hendrikus Satriya Budi mengatakan penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya mitigasi dan respons terhadap bencana di Kota Palangka Raya.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Hendrikus Satriya Budi menjelaskan antisipasi sejak dini bencana merupakan langkah krusial dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat serta lingkungan.
Petugas BPBD menyiagakan Tim Reaksi Cepat untuk membantu warga yang masih memerlukan evakuasi terdampak banjir di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Banjir yang terjadi di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus meluas hingga 26 desa yang tersebar di empat kecamatan dengan ketinggian air 40 hingga 130 centimeter, sehingga membuat aktivitas masyarakat jadi terganggu.