Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran menekankan kepada pemerintah kabupaten dan kota dalam hal penanganan banjir untuk tidak meminta kepada pengusaha. Karena menurutnya pemerintah itu mampu dan ada anggaran yang sudah disiapkan.
Cuaca cerah dalam dua hari terakhir, mengurangi titik banjir di wilayah Kabupaten Banjar. Salah satunya adalah Desa Pengaron, Kecamatan Pengaron.
Air banjir yang sebelumnya merendam ratusan rumah warga di desa ini, sudah tidak ada lagi kemarin (28/1).
Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugiyarto mengimbau pemerintah daerah melalui mitra komisi III yakni Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) untuk meningkatkan upaya pencegahan dampak buruk akibat musim hujan yang sedang melanda wilayah Kalteng.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir.
Kota Palangka Raya saat ini tengah menghadapi musim penghujan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Hujan deras yang disertai angin kencang menjadi tantangan serius, terutama bagi pengelolaan infrastruktur dan lingkungan kota.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPB-PK Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Alpius Patanan, melaporkan bahwa banjir masih melanda dua kabupaten di Kalimantan Tengah, yakni Kapuas dan Pulang Pisau. Ribuan warga terdampak, dengan ratusan rumah dan fasilitas umum terendam air.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofi sika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kalteng dalam sepekan ke depan, per tanggal 22 Desember.
Tingginya intensitas hujan dan banjir rob yang terjadi belakangan ini menyebabkan genangan air di sejumlah kawasan di Kota Kuala Kapuas, khususnya di sepanjang Jalan Ahmad Yani, kawasan pertokoan Senjaya. Kondisi ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serta kerusakan infrastruktur.