30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Lawan Lemak dengan Kafein

KAFEIN dalam
kopi dan teh ternyata punya manfaat besar bagi kesehatan. Menurut sebuah studi
terbaru, kafein dapat membantu mengimbangi beberapa efek negatif dari diet
obesogenik. Artinya, kafein bisa melawan tumpukan lemak dan membatasi kenaikan
berat badan akibat gula berlebih.

Dilansir dari NDTV, Rabu
(25/12), para ilmuwan mengungkapkan bahwa asupan kafein mengurangi penyimpanan
lipid dalam sel-sel lemak dan membatasi penambahan berat badan dan produksi
trigliserida. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Functional Foods dari
tim peneliti dari University of Illinois di Amerika Serikat.

Untuk penelitian tersebut, tim
peneliti dari University of Illinois di AS meneliti sekelompok tikus. Tikus
yang mengonsumsi kafein yang diekstrak dari teh memperoleh berat badan 16
persen lebih rendah daripada tikus yang mengonsumsi teh tanpa kafein. Efek
serupa diamati dengan kafein sintetis dan yang diekstraksi dari kopi atau teh.

Baca Juga :  Pria Indonesia Sudah Keluhkan Disfungsi Ereksi Mulai Usia 20 Tahun

Jumlah kafein per porsi dalam
teh berkisar 65-130 miligram. Sedangkan ada 30-300 miligram kafein dalam
secangkir kopi yang diseduh. Mempertimbangkan temuan itu kafein dapat dianggap
sebagai agen anti-obesitas. Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada manusia
untuk memahami peran kafein sebagai strategi potensial untuk mencegah kelebihan
berat badan dan obesitas.

Selama empat minggu,
tikus-tikus dalam penelitian itu mengonsumsi makanan yang mengandung 40 persen
lemak, 45 persen karbohidrat, dan 15 persen protein.  Menurut penelitian tersebut, tikus-tikus yang
mengonsumsi kafein dari teh atau kopi mengakumulasi lebih sedikit lemak tubuh
daripada tikus-tikus dalam kelompok lain. Kafein ditemukan mengurangi akumulasi
lipid dalam sel sebesar 20 persen-41 persen.

Baca Juga :  Ukur Daya Lompat Virus Korona dari Droplet dengan 3 Jenis Bahan Masker

Pada tikus yang mengonsumsi
kafein terbukti bisa mengurangi asam lemak dari glukosa menurun 39 persen dalam
jaringan lemak dan 37 persen dalam hati. Konsumsi kafein terbukti mengurangi
dampak negatif dari diet tinggi lemak, sukrosa, dan glukosa tinggi pada tubuh.(jpc)

KAFEIN dalam
kopi dan teh ternyata punya manfaat besar bagi kesehatan. Menurut sebuah studi
terbaru, kafein dapat membantu mengimbangi beberapa efek negatif dari diet
obesogenik. Artinya, kafein bisa melawan tumpukan lemak dan membatasi kenaikan
berat badan akibat gula berlebih.

Dilansir dari NDTV, Rabu
(25/12), para ilmuwan mengungkapkan bahwa asupan kafein mengurangi penyimpanan
lipid dalam sel-sel lemak dan membatasi penambahan berat badan dan produksi
trigliserida. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of Functional Foods dari
tim peneliti dari University of Illinois di Amerika Serikat.

Untuk penelitian tersebut, tim
peneliti dari University of Illinois di AS meneliti sekelompok tikus. Tikus
yang mengonsumsi kafein yang diekstrak dari teh memperoleh berat badan 16
persen lebih rendah daripada tikus yang mengonsumsi teh tanpa kafein. Efek
serupa diamati dengan kafein sintetis dan yang diekstraksi dari kopi atau teh.

Baca Juga :  Pria Indonesia Sudah Keluhkan Disfungsi Ereksi Mulai Usia 20 Tahun

Jumlah kafein per porsi dalam
teh berkisar 65-130 miligram. Sedangkan ada 30-300 miligram kafein dalam
secangkir kopi yang diseduh. Mempertimbangkan temuan itu kafein dapat dianggap
sebagai agen anti-obesitas. Hasil penelitian ini dapat diterapkan pada manusia
untuk memahami peran kafein sebagai strategi potensial untuk mencegah kelebihan
berat badan dan obesitas.

Selama empat minggu,
tikus-tikus dalam penelitian itu mengonsumsi makanan yang mengandung 40 persen
lemak, 45 persen karbohidrat, dan 15 persen protein.  Menurut penelitian tersebut, tikus-tikus yang
mengonsumsi kafein dari teh atau kopi mengakumulasi lebih sedikit lemak tubuh
daripada tikus-tikus dalam kelompok lain. Kafein ditemukan mengurangi akumulasi
lipid dalam sel sebesar 20 persen-41 persen.

Baca Juga :  Ukur Daya Lompat Virus Korona dari Droplet dengan 3 Jenis Bahan Masker

Pada tikus yang mengonsumsi
kafein terbukti bisa mengurangi asam lemak dari glukosa menurun 39 persen dalam
jaringan lemak dan 37 persen dalam hati. Konsumsi kafein terbukti mengurangi
dampak negatif dari diet tinggi lemak, sukrosa, dan glukosa tinggi pada tubuh.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru