26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Vaksin Covid-19 berbasis DNA Akan Diuji pada Manusia di Australia

Sebuah
tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Sydney akan mulai menguji vaksin
Covid-19 berbasis DNA pada warga Australia yang sehat, menurut universitas
tersebut.

Vaksin
berbasis gen itu, yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Australia,
Technovalia, dan mitra vaksin internasional mereka, BioNet, telah terbukti aman
dan efektif dalam studi praklinis.

Dengan
dukungan dari pemerintah Australia, Lektor Kepala Nicholas Wood dari
Universitas Sydney akan memimpin evaluasi klinis kandidat vaksin tersebut pada
manusia untuk kali pertama. “Uji coba tahap 1 ini akan menjadi uji coba vaksin
COVID berbasis DNA pertama di Australia,” papar Wood, seperti dikutip Antara
dari Xinhua.

Uji
coba tersebut akan melibatkan hingga 150 peserta sehat berusia 18 hingga 75
tahun di New South Wales, Australia Selatan, dan Australia Barat untuk menilai
keamanan, reaktogenisitas, dan imunogenisitas dari berbagai dosis vaksin. “Jika
uji cobanya menunjukkan vaksin tersebut aman, maka uji coba tahap 2 yang lebih
besar akan direncanakan,” kata Wood.

Baca Juga :  Survei, 1 dari 5 Orang Berpikir Lebih Baik Mati karena Beban Mental

Berbeda
dari banyak vaksin lainnya, vaksin berbasis DNA akan diberikan melalui sistem
tanpa jarum. “Pemberian (vaksin) melalui perangkat tanpa jarum yang menembus
kulit dengan semprotan,” tutur Wood. “Ini dirancang untuk memastikan vaksin DNA
masuk ke dalam sel guna mendorong penyerapan yang baik oleh sistem kekebalan
tubuh,” imbuhnya.

Wood
sendri memperkirakan uji coba itu akan dimulai secara resmi pada November
mendatang. (*)

Sebuah
tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Sydney akan mulai menguji vaksin
Covid-19 berbasis DNA pada warga Australia yang sehat, menurut universitas
tersebut.

Vaksin
berbasis gen itu, yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Australia,
Technovalia, dan mitra vaksin internasional mereka, BioNet, telah terbukti aman
dan efektif dalam studi praklinis.

Dengan
dukungan dari pemerintah Australia, Lektor Kepala Nicholas Wood dari
Universitas Sydney akan memimpin evaluasi klinis kandidat vaksin tersebut pada
manusia untuk kali pertama. “Uji coba tahap 1 ini akan menjadi uji coba vaksin
COVID berbasis DNA pertama di Australia,” papar Wood, seperti dikutip Antara
dari Xinhua.

Uji
coba tersebut akan melibatkan hingga 150 peserta sehat berusia 18 hingga 75
tahun di New South Wales, Australia Selatan, dan Australia Barat untuk menilai
keamanan, reaktogenisitas, dan imunogenisitas dari berbagai dosis vaksin. “Jika
uji cobanya menunjukkan vaksin tersebut aman, maka uji coba tahap 2 yang lebih
besar akan direncanakan,” kata Wood.

Baca Juga :  Survei, 1 dari 5 Orang Berpikir Lebih Baik Mati karena Beban Mental

Berbeda
dari banyak vaksin lainnya, vaksin berbasis DNA akan diberikan melalui sistem
tanpa jarum. “Pemberian (vaksin) melalui perangkat tanpa jarum yang menembus
kulit dengan semprotan,” tutur Wood. “Ini dirancang untuk memastikan vaksin DNA
masuk ke dalam sel guna mendorong penyerapan yang baik oleh sistem kekebalan
tubuh,” imbuhnya.

Wood
sendri memperkirakan uji coba itu akan dimulai secara resmi pada November
mendatang. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru