31.2 C
Jakarta
Monday, March 31, 2025

Hati-Hati! Fakta Mengejutkan Tentang Roti Kandungan dan Efek Roti Bagi Kesehatan

ROTI, makanan favorit banyak orang, kini menjadi sorotan karena kandungan dan efeknya terhadap kesehatan. Apakah kamu salah satu penggemar berat roti? Jika ya, ada baiknya kamu menyimak artikel berikut ini.

Roti sering dianggap sebagai makanan praktis dan lezat. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa sebagian besar jenis roti yang beredar mengandung bahan-bahan yang dapat berdampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Bahan utama seperti tepung terigu, margarin, gula, dan ragi instan menjadi pemicu utama masalah kesehatan, seperti tingginya kadar gula darah, peradangan, hingga masalah pencernaan.

Dokter Hans dari kanal SB30 Health menjelaskan bahwa roti mengandung gluten, protein sulit dicerna yang dapat menyebabkan sindrom usus bocor (leaky gut) serta memicu ketagihan.

“Gluten memiliki sifat opioid yang membuat banyak orang sulit lepas dari roti. Efek ini mirip dengan adiksi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Lakukan 4 Cara Ini Agar Kacamata Tak Berembun saat Bermasker

Kenapa Roti Bisa Berbahaya?
Selain gluten, roti modern juga kerap mengandung:

Lemak trans dari margarin yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Pengawet dan pewarna sintetis untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan daya tarik.

Tepung terigu olahan yang rendah nutrisi dan tinggi indeks glikemik, sehingga dapat meningkatkan gula darah secara drastis.

Menurut Dr. Hans, bahan-bahan ini seringkali ditemukan di berbagai varian roti, mulai dari roti tawar hingga croissant mewah sekalipun.

Adakah Roti yang Sehat?
Tentu saja, tidak semua roti buruk. Roti yang sehat biasanya memiliki kriteria berikut:

Bebas gluten, terbuat dari bahan alternatif seperti tepung almond, kelapa, atau singkong.

Diproses dengan fermentasi alami, seperti sourdough.

Tidak mengandung bahan aditif, pengawet, atau gula tambahan.

Baca Juga :  5 Alasan Ilmiah Puasa Ramadhan Baik untuk Kesehatan Fisik dan Jiwa

Namun, Dr. Hans mengingatkan bahwa konsumsi roti sehat sekalipun harus dibatasi. “Tetap kontrol asupan karbohidrat harianmu dan jangan menjadikan roti sebagai camilan terus-menerus,” tegasnya.

Cara Aman Mengonsumsi Roti
Jika kamu ingin tetap menikmati roti, ikuti tips berikut:

Batasi porsi: Jangan makan roti dalam jumlah besar, terutama jika kamu sudah mengonsumsi sumber karbohidrat lain.

Pilih roti sehat: Hindari roti instan dan pilih yang bebas gluten serta tanpa bahan tambahan berbahaya.

Konsumsi di waktu yang tepat: Hindari menjadikan roti sebagai pengganti makanan utama atau camilan di antara waktu makan.

Roti bisa menjadi teman yang baik atau musuh kesehatan, tergantung bagaimana kamu memilih dan mengonsumsinya. Jadi, sebelum menggigit roti favoritmu berikutnya, pastikan kamu tahu kandungan dan dampaknya bagi tubuh.(pojoksatu/jpg)

ROTI, makanan favorit banyak orang, kini menjadi sorotan karena kandungan dan efeknya terhadap kesehatan. Apakah kamu salah satu penggemar berat roti? Jika ya, ada baiknya kamu menyimak artikel berikut ini.

Roti sering dianggap sebagai makanan praktis dan lezat. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa sebagian besar jenis roti yang beredar mengandung bahan-bahan yang dapat berdampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Bahan utama seperti tepung terigu, margarin, gula, dan ragi instan menjadi pemicu utama masalah kesehatan, seperti tingginya kadar gula darah, peradangan, hingga masalah pencernaan.

Dokter Hans dari kanal SB30 Health menjelaskan bahwa roti mengandung gluten, protein sulit dicerna yang dapat menyebabkan sindrom usus bocor (leaky gut) serta memicu ketagihan.

“Gluten memiliki sifat opioid yang membuat banyak orang sulit lepas dari roti. Efek ini mirip dengan adiksi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Lakukan 4 Cara Ini Agar Kacamata Tak Berembun saat Bermasker

Kenapa Roti Bisa Berbahaya?
Selain gluten, roti modern juga kerap mengandung:

Lemak trans dari margarin yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Pengawet dan pewarna sintetis untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan daya tarik.

Tepung terigu olahan yang rendah nutrisi dan tinggi indeks glikemik, sehingga dapat meningkatkan gula darah secara drastis.

Menurut Dr. Hans, bahan-bahan ini seringkali ditemukan di berbagai varian roti, mulai dari roti tawar hingga croissant mewah sekalipun.

Adakah Roti yang Sehat?
Tentu saja, tidak semua roti buruk. Roti yang sehat biasanya memiliki kriteria berikut:

Bebas gluten, terbuat dari bahan alternatif seperti tepung almond, kelapa, atau singkong.

Diproses dengan fermentasi alami, seperti sourdough.

Tidak mengandung bahan aditif, pengawet, atau gula tambahan.

Baca Juga :  5 Alasan Ilmiah Puasa Ramadhan Baik untuk Kesehatan Fisik dan Jiwa

Namun, Dr. Hans mengingatkan bahwa konsumsi roti sehat sekalipun harus dibatasi. “Tetap kontrol asupan karbohidrat harianmu dan jangan menjadikan roti sebagai camilan terus-menerus,” tegasnya.

Cara Aman Mengonsumsi Roti
Jika kamu ingin tetap menikmati roti, ikuti tips berikut:

Batasi porsi: Jangan makan roti dalam jumlah besar, terutama jika kamu sudah mengonsumsi sumber karbohidrat lain.

Pilih roti sehat: Hindari roti instan dan pilih yang bebas gluten serta tanpa bahan tambahan berbahaya.

Konsumsi di waktu yang tepat: Hindari menjadikan roti sebagai pengganti makanan utama atau camilan di antara waktu makan.

Roti bisa menjadi teman yang baik atau musuh kesehatan, tergantung bagaimana kamu memilih dan mengonsumsinya. Jadi, sebelum menggigit roti favoritmu berikutnya, pastikan kamu tahu kandungan dan dampaknya bagi tubuh.(pojoksatu/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru