30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kabut Asap Kian Pekat, Ini tiga Kiat untuk Melindungi Kulit

KABUT asap akibat
kebakaran hutan juga bisa menyebabkan munculnya jerawat, khususnya pada
orang-orang yang memiliki jenis kulit berminyak. Ini terjadi karena kabut asap
mengandung berbagai zat kimia termasuk debu dan kotoran yang bisa menyumbat
kelenjar minyak pada kulit.

Lebih lanjut, kabut asap akibat kebakaran hutan juga bisa
memicu kemunculan flek hitam di wajah Anda. Pasalnya, senyawa kimia yang
terakumulasi pada kabut asap dapat dengan mudah menyebabkan iritasi pada kulit.
Keadaan ini membuat tubuh memproduksi antioksidan dan melepas melanin secara
berlebihan, sehingga flek hitam bisa muncul kemudian.

Namun,
di antara itu semua, gangguan kulit paling parah yang bisa terjadi akibat
paparan kabut asap berulang adalah kanker. Ya, kanker kulit alias melanoma.
Penyakit mengerikan ini bisa terjadi karena kulit dapat dengan mudah menyerap
berbagai zat berbahaya yang terakumulasi di kabut asap.

“Maka
itu, akibat terpapar kabut asap secara berulang dan berkelanjutan, risiko
kanker kulit akan akan semakin tinggi. Hal ini bisa semakin parah jika kulit
Anda juga sering terpapar sinar matahari tanpa menggunakan tabir surya,” ujar
dr. Iqbal.

Baca Juga :  Pakar IPB Sebut Galon Isi Ulang Tak Bahayakan Kesehatan

Tips
lindungi kulit dari kabut asap

Jangan
biarkan kabut asap menyebabkan kerusakan pada kulit Anda. Lakukan pencegahan
dengan menerapkan tips berikut ini:

1.
Kenakan jaket 
Jika Anda tetap harus beraktivitas di balik tebalnya kabut asap akibat
kebakaran hutan, sebaiknya gunakan jaket agar kulit selalu terlindungi. Pilih
jaket dengan ketebalan yang sesuai agar perlindungan kulit lebih maksimal.

Tak
cukup dengan itu, Anda juga mesti menggunakan sarung tangan saat harus
menghabiskan waktu di luar rumah ketika kabut asap sedang tebal-tebalnya. Ini
akan membantu melindungi kulit di area telapak tangan dari dampak buruk kabut
asap, sekaligus menurunkan risiko terpapar sinar ultraviolet matahari.

2.
Pakai tabir surya 
Tabir surya memiliki fungsi sebagai pelindung kulit. Oleh karena itu, produk
ini sangat baik untuk mengurangi atau bahkan mencegah dampak buruk paparan
kabut asap.

Baca Juga :  Benarkah Obat Tekanan Darah Bisa Tingkatkan Risiko Bunuh Diri?

Di
samping itu, menggunakan tabir surya setiap hari secara rutin dan teratur juga
dapat mencegah kulit kendur, kusam dan keriput. Untuk mendapatkan manfaat
maksimal, gunakan tabir surya dengan minimal SPF 30 atau lebih dan dioleskan
berulang secara berkala.

3. Gunakan
masker
Jangan lupa untuk menggunakan pelindung untuk wajah, dalam hal ini masker.
Pilih jenis masker yang menutupi area mulut dan hidung secara menyeluruh.
Dengan begini, partikel debu dari kabut asap kebakaran hutan maupun polusi
udara tidak akan menempel pada kulit wajah dan menyebabkan masalah.

Kabut
asap akibat kebakaran hutan tak hanya berbahaya bagi saluran pernapasan, tapi
juga mengancam kesehatan kulit Anda. Selalu waspada dan upayakan yang terbaik
untuk melindungi kesehatan, apalagi jika Anda tinggal berdekatan dengan lokasi
kejadian.(NB/
RVS/klikdokter)

KABUT asap akibat
kebakaran hutan juga bisa menyebabkan munculnya jerawat, khususnya pada
orang-orang yang memiliki jenis kulit berminyak. Ini terjadi karena kabut asap
mengandung berbagai zat kimia termasuk debu dan kotoran yang bisa menyumbat
kelenjar minyak pada kulit.

Lebih lanjut, kabut asap akibat kebakaran hutan juga bisa
memicu kemunculan flek hitam di wajah Anda. Pasalnya, senyawa kimia yang
terakumulasi pada kabut asap dapat dengan mudah menyebabkan iritasi pada kulit.
Keadaan ini membuat tubuh memproduksi antioksidan dan melepas melanin secara
berlebihan, sehingga flek hitam bisa muncul kemudian.

Namun,
di antara itu semua, gangguan kulit paling parah yang bisa terjadi akibat
paparan kabut asap berulang adalah kanker. Ya, kanker kulit alias melanoma.
Penyakit mengerikan ini bisa terjadi karena kulit dapat dengan mudah menyerap
berbagai zat berbahaya yang terakumulasi di kabut asap.

“Maka
itu, akibat terpapar kabut asap secara berulang dan berkelanjutan, risiko
kanker kulit akan akan semakin tinggi. Hal ini bisa semakin parah jika kulit
Anda juga sering terpapar sinar matahari tanpa menggunakan tabir surya,” ujar
dr. Iqbal.

Baca Juga :  Pakar IPB Sebut Galon Isi Ulang Tak Bahayakan Kesehatan

Tips
lindungi kulit dari kabut asap

Jangan
biarkan kabut asap menyebabkan kerusakan pada kulit Anda. Lakukan pencegahan
dengan menerapkan tips berikut ini:

1.
Kenakan jaket 
Jika Anda tetap harus beraktivitas di balik tebalnya kabut asap akibat
kebakaran hutan, sebaiknya gunakan jaket agar kulit selalu terlindungi. Pilih
jaket dengan ketebalan yang sesuai agar perlindungan kulit lebih maksimal.

Tak
cukup dengan itu, Anda juga mesti menggunakan sarung tangan saat harus
menghabiskan waktu di luar rumah ketika kabut asap sedang tebal-tebalnya. Ini
akan membantu melindungi kulit di area telapak tangan dari dampak buruk kabut
asap, sekaligus menurunkan risiko terpapar sinar ultraviolet matahari.

2.
Pakai tabir surya 
Tabir surya memiliki fungsi sebagai pelindung kulit. Oleh karena itu, produk
ini sangat baik untuk mengurangi atau bahkan mencegah dampak buruk paparan
kabut asap.

Baca Juga :  Benarkah Obat Tekanan Darah Bisa Tingkatkan Risiko Bunuh Diri?

Di
samping itu, menggunakan tabir surya setiap hari secara rutin dan teratur juga
dapat mencegah kulit kendur, kusam dan keriput. Untuk mendapatkan manfaat
maksimal, gunakan tabir surya dengan minimal SPF 30 atau lebih dan dioleskan
berulang secara berkala.

3. Gunakan
masker
Jangan lupa untuk menggunakan pelindung untuk wajah, dalam hal ini masker.
Pilih jenis masker yang menutupi area mulut dan hidung secara menyeluruh.
Dengan begini, partikel debu dari kabut asap kebakaran hutan maupun polusi
udara tidak akan menempel pada kulit wajah dan menyebabkan masalah.

Kabut
asap akibat kebakaran hutan tak hanya berbahaya bagi saluran pernapasan, tapi
juga mengancam kesehatan kulit Anda. Selalu waspada dan upayakan yang terbaik
untuk melindungi kesehatan, apalagi jika Anda tinggal berdekatan dengan lokasi
kejadian.(NB/
RVS/klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru