26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jumlah Virus Korona Pada OTG Bisa Sama Banyaknya Seperti Pasien di RS

PROKALTENG.CO
– Orang yang tidak memiliki gejala atau OTG saat terinfeksi Covid-19 ternyata
dapat memiliki jumlah virus yang sama banyaknya seperti pasien di rumah sakit.
Dan beberapa orang bahkan menularkan virus Korona jauh lebih banyak daripada
yang lain.

Data
itu terungkap menurut dua studi terbaru oleh para peneliti University of
Colorado Boulder. Studi tersebut menggunakan data dari lebih dari 72 ribu
sampel air liur yang dikumpulkan dari mahasiswa CU Boulder dan beberapa anggota
fakultas, antara 17 Agustus hingga 25 November melalui program pemantauan virus
Korona kampus.

Studi
tersebut belum ditinjau oleh peneliti sejawat dan sedang dalam proses untuk
dikirim untuk dipublikasikan. Studi pertama mengamati jumlah virus Korona
(viral load) dalam sampel yang diberikan oleh 1.405 orang yang dites positif.
Penelitian menemukan bahwa setengah dari mereka yang dites positif berada dalam
fase penyakit ‘tidak menular’ karena jumlah virus yang rendah dalam sampel.

Baca Juga :  Beda Aerosol dan Droplet, Pahami Penularan Virus Korona Lewat Udara

Hanya
2 persen dari mereka yang dites positif membawa 90 persen virus atau berpotensi
sebagai penyebar super. Satu individu menyumbang 5 persen dari virus yang
diukur dalam penelitian ini.

“Tetapi
ada juga variabel lain yang perlu dipertimbangkan,” kata Direktur BioFrontiers
Institute Roy Parker, yang bekerja sama dalam kedua proyek tersebut seperti
dilansir dari Times Call, Jumat (19/3).

“Viral
load seseorang meningkat dan menurun sepanjang siklus infeksi, jadi sampel yang
diberikan adalah gambaran dari siklus itu,” lanjut Parker.

Dan
beberapa orang menghasilkan jauh lebih banyak partikel di udara, atau aerosol,
daripada yang lain. Dan mereka mungkin menyebarkan virus bahkan dengan viral
load yang lebih kecil.

Studi
kedua menemukan hubungan antara viral load yang tinggi pada siswa yang dites
positif dan menyebarkan virus ke teman sekamar mereka. Satu dari lima siswa CU
Boulder yang dites positif terkena virus Korona saat tinggal dengan teman
sekamar di asrama menginfeksi teman sekamar mereka. Dan mereka yang menularkan
virus memiliki viral load yang 7 kali lebih tinggi.

Baca Juga :  Produk Tembakau ini Bisa jadi Alternatif untuk Berhenti Merokok

Penulis
utama Kristen Bjorkman yang juga Direktur Ilmiah Covid-19 di BioFrontiers
Institute mengatakan studi tersebut juga meyakinkan bahwa protokol yang diterapkan
termasuk tes pemantauan, ruang isolasi dan pelacakan kontak memang penting.
“Kami belajar bahwa tidak setiap orang dapat menularkan seperti orang lain.
Beberapa orang bisa menginfeksi banyak orang, dan yang lainnya sangat sedikit,”
tegasnya.

“Anda
dapat memiliki viral load yang sangat tinggi tapi tetap merasa sehat dan merasa
baik-baik saja,” kata Bjorkman.

Peneliti
selanjutnya ingin melihat mengapa orang tertentu menghasilkan lebih banyak
virus daripada yang lain. Masih belum diketahui mengapa setiap orang bisa
memiliki viral load yang berbeda.

PROKALTENG.CO
– Orang yang tidak memiliki gejala atau OTG saat terinfeksi Covid-19 ternyata
dapat memiliki jumlah virus yang sama banyaknya seperti pasien di rumah sakit.
Dan beberapa orang bahkan menularkan virus Korona jauh lebih banyak daripada
yang lain.

Data
itu terungkap menurut dua studi terbaru oleh para peneliti University of
Colorado Boulder. Studi tersebut menggunakan data dari lebih dari 72 ribu
sampel air liur yang dikumpulkan dari mahasiswa CU Boulder dan beberapa anggota
fakultas, antara 17 Agustus hingga 25 November melalui program pemantauan virus
Korona kampus.

Studi
tersebut belum ditinjau oleh peneliti sejawat dan sedang dalam proses untuk
dikirim untuk dipublikasikan. Studi pertama mengamati jumlah virus Korona
(viral load) dalam sampel yang diberikan oleh 1.405 orang yang dites positif.
Penelitian menemukan bahwa setengah dari mereka yang dites positif berada dalam
fase penyakit ‘tidak menular’ karena jumlah virus yang rendah dalam sampel.

Baca Juga :  Beda Aerosol dan Droplet, Pahami Penularan Virus Korona Lewat Udara

Hanya
2 persen dari mereka yang dites positif membawa 90 persen virus atau berpotensi
sebagai penyebar super. Satu individu menyumbang 5 persen dari virus yang
diukur dalam penelitian ini.

“Tetapi
ada juga variabel lain yang perlu dipertimbangkan,” kata Direktur BioFrontiers
Institute Roy Parker, yang bekerja sama dalam kedua proyek tersebut seperti
dilansir dari Times Call, Jumat (19/3).

“Viral
load seseorang meningkat dan menurun sepanjang siklus infeksi, jadi sampel yang
diberikan adalah gambaran dari siklus itu,” lanjut Parker.

Dan
beberapa orang menghasilkan jauh lebih banyak partikel di udara, atau aerosol,
daripada yang lain. Dan mereka mungkin menyebarkan virus bahkan dengan viral
load yang lebih kecil.

Studi
kedua menemukan hubungan antara viral load yang tinggi pada siswa yang dites
positif dan menyebarkan virus ke teman sekamar mereka. Satu dari lima siswa CU
Boulder yang dites positif terkena virus Korona saat tinggal dengan teman
sekamar di asrama menginfeksi teman sekamar mereka. Dan mereka yang menularkan
virus memiliki viral load yang 7 kali lebih tinggi.

Baca Juga :  Produk Tembakau ini Bisa jadi Alternatif untuk Berhenti Merokok

Penulis
utama Kristen Bjorkman yang juga Direktur Ilmiah Covid-19 di BioFrontiers
Institute mengatakan studi tersebut juga meyakinkan bahwa protokol yang diterapkan
termasuk tes pemantauan, ruang isolasi dan pelacakan kontak memang penting.
“Kami belajar bahwa tidak setiap orang dapat menularkan seperti orang lain.
Beberapa orang bisa menginfeksi banyak orang, dan yang lainnya sangat sedikit,”
tegasnya.

“Anda
dapat memiliki viral load yang sangat tinggi tapi tetap merasa sehat dan merasa
baik-baik saja,” kata Bjorkman.

Peneliti
selanjutnya ingin melihat mengapa orang tertentu menghasilkan lebih banyak
virus daripada yang lain. Masih belum diketahui mengapa setiap orang bisa
memiliki viral load yang berbeda.

Terpopuler

Artikel Terbaru