Site icon Prokalteng

Cara Aman Menurunkan Berat Badan untuk Ibu Menyusui

cara-aman-menurunkan-berat-badan-untuk-ibu-menyusui

Bahagia rasanya setelah si kecil berhasil lahir ke dunia dengan sehat dan selamat. Sayangnya, sebagian wanita menganggap bahwa kebahagiaan tersebut belum sepenuhnya lengkap jika tidak bisa kembali memiliki berat badan sebelum hamil.  Menurunkan berat badan sering jadi target hampir semua ibu menyusui.

Tenangkan diri Anda. Pasalnya, Anda masih bisa memiliki berat badan seperti sebelum hamil meski kini tengah berada di masa menyusui.

Fakta menyebut bahwa menyusui adalah salah satu metode diet yang dapat mengeluarkan kalori dari dalam tubuh. Menurut jurnal, menyusui secara eksklusif dapat membakar 500 kalori per hari. Angka tersebut setara dengan melakukan olahraga intensitas sedang selama 45–60 menit.

Para ahli bahkan mengatakan bahwa wanita yang menyusui secara eksklusif di enam bulan pertama kehidupan si Kecil memiliki penurunan berat badan yang lebih cepat. Wanita yang menyusui bayi secara eksklusif juga akan mengalami penurunan berat badan secara alami sebesar 0,5 kilogram per minggu, atau 2 kilogram per bulan.

Jadi, jika mengalami kenaikan berat badan sebanyak 11–16 kilogram selama kehamilan, Anda dapat kembali ke berat badan sebelum hamil dalam waktu 6–8 bulan.

Tidak dianjurkan diet

Selain menyusui, masih banyak faktor lain yang memengaruhi perubahan berat badan usai melahirkan. Oleh karena itu, penurunan berat badan usai melahirkan setiap wanita berbeda-beda dan tidak seindah teorinya.

Celakanya, bukannya turun, ada pula ibu menyusui yang malah mengalami kenaikan berat badan. Hal ini biasanya terjadi akibat ibu tidak bisa mengerem nafsu makan, atau mengonsumsi jenis makanan yang salah saat menyusui

Nah, agar Anda menjadi golongan ibu menyusui yang mampu menurunkan berat badan dengan efektif, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pola makan.

Perlu diketahui, diet penurunan berat badan yang ketat tidak dibenarkan untuk dilakukan selama menyusui, apalagi jika Anda memberikan ASI eksklusif. Apabila berdiet terlalu ketat, khususnya tanpa panduan dari dokter spesialis gizi, Anda lebih berisiko mengalami gangguan produksi ASI, yang berujung pada gangguan tumbuh kembang bayi.

Sementara itu, apabila bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan, Anda dapat melakukan diet untuk mengurangi berat badan. Cukup lakukan pemilihan makanan yang tepat, yaitu hindari makanan yang tinggi kalori, gula, dan lemak, seperti keripik, gorengan, boba milk tea, kopi susu, dan lainnya.

Sebagai gantinya, tingkatkan konsumsi makanan mengandung protein, seperti daging, ikan, ayam, makanan laut, telur, susu, tahu, tempe, dan sayur-sayuran. Dibandingkan dengan minuman manis, Anda lebih dianjurkan untuk mengonsumsi air putih. Jadi, minumlah air putih setidaknya 3 liter dalam sehari selama menyusui.

Satu hal yang harus selalu Anda ingat, ibu menyusui tetap wajib mengonsumsi 1500–1800 kalori per hari. Dengan demikian, volume dan kandungan nutrisi ASI akan tetap terjaga.

Supaya penurunan berat badan dirasakan lebih optimal, iringi pengaturan pola makan dengan olahraga secara rutin. Ibu menyusui perlu berolahraga setidaknya tiga kali seminggu dengan durasi 30–60 menit. Olahraganya ringan saja, yang sesuai dengan kemampuan dan hobi Anda. Bisa jogging, lari, menari, menyanyi, bersepeda, dan lainnya.

Selain itu, tidur yang cukup juga penting. Kurang tidur dan sering begadang dapat meningkatkan nafsu makan. Oleh karena itu, usahakan untuk tidur kapan pun Anda bisa, selama si Kecil juga sedang tertidur.

Apabila Anda ingin benar-benar menembuh “jalur” yang aman untuk menurunkan berat badan saat menyusui, berkonsultasilah dengan dokter spesialis atau ahli gizi. Dengan ini, Anda bisa sepenuhnya mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan agar berat badan bisa kembali seperti sebelum hamil.(NB/RVS/klikdokter)

Exit mobile version