Pentingnya
kepatuhan dalam penggunaan masker untuk mencegah penularan korona (Covid-19)
diklaim efektif bisa meratakan kurva kasus. Selain itu, penggunaan masker juga
bisa mencegah gelombang kedua korona di dunia.
Penelitian
yang dilakukan University of Cambridge menggambarkan seberapa besar dampak dari
tindakan sederhana memakai masker. Para peneliti menemukan bahwa jika 100
persen atau seluruh populasi dunia mengenakan masker sepanjang waktu di depan
publik, maka bisa mencegah gelombang kedua Covid-19 selama 18 bulan. “Tapi
tentu tidak mungkin semua orang mau mematuhinya,†kata para peneliti dilansir
dari CNBC, Jumat (12/6).
Untungnya
penelitian ini juga memproyeksikan bahwa jika setidaknya 50 persen penduduk
dunia mengenakan masker di depan publik, tetap masih bisa meratakan gelombang
kurva penyakit. Seorang dokter dan anggota tim Cambridge, Renata Retkute,
mengatakan dalam siaran pers, keuntungannya bisa sangat signifikan menurunkan
jumlah kasus.
Faktanya,
menurut jajak pendapat Gallup yang dilakukan pada April, hanya 36 persen orang
Amerika yang selalu mengenakan masker saat keluar rumah. Dan 32 persen
melaporkan bahwa kadang-kadang mereka melakukannya, dan 31 persen mengatakan mereka
tidak pernah melakukannya.
Penggunaan
25 persen masker bisa cukup untuk meratakan kurva di tahap awal. Tapi masih
akan mengarah pada gelombang kedua Covid-19 yang lebih menonjol.
Sebuah
survei dari YouGov terhadap 89.347 orang dewasa Amerika yang dilakukan antara
26 Maret dan 29 April menemukan bahwa sebagian orang di negara bagian mulai
patuh menggunakan masker. Misalnya, di New York, 52 persen orang mengatakan
mereka mengenakan masker ketika berada di luar rumah. Sementara hanya 31 persen
penduduk Wisconsin melaporkan menggunakannya.
“Dan
penting untuk dicatat bahwa semua temuan ini bersifat teoritis. Karena Covid-19
adalah penyakit baru, tidak mungkin untuk mendapatkan bukti eksperimental yang
akurat,†kata peneliti.
Satu-satunya
cara untuk menjalankan eksperimen adalah menggunakan model matematika. Para
ahli sepakat bahwa masker masih merupakan langkah pencegahan yang efektif,
selain jarak sosial dan memperhatikan kebersihan tangan.
Penasihat
dan ahli imunologi Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci mengatakan kepada CNBC bahwa
seseorang yang tak pakai masker di depan umum bisa meningkatkan risiko
penularan.
“Ketika
kita melihat seseorang tal mau memakai masker, ada kekhawatiran bahwa itu
sebenarnya dapat menyebarkan penyebaran infeksi yang lebih lanjut,†katanya.
(*)