KALTENGPOS.CO – Banyak orang mulai bertanya setelah sembuh dari
Covid-19. Pasalnya, ada kekhawatiran mereka mengenai potensi kerusakan organ
yang akan terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Dr
Christrijogo Sumartono W, dr.SpAn KAR, KIC mengungkapkan, kerusakan organ kerap
terjadi pada pasien Covid-19 yang memiliki komorbid. Kerusakan bisa terjadi
pada paru-paru, sel darah, jantung, usus, ginjal dan otak.
“Sebetulnya rusaknya tidak
terlalu permanen, tapi setelah kuman masuk dan mati tidak bisa hidup pada
manusia. Organ manusia kan juga terus regenerasi, tapi sembuhnya kerusakan
tersebut memang agak lama,” kata Dr Christrijogo, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Dokter spesialis anastesi yang
bertugas di RSUD Dr. Soetomo ini juga menjelaskan, satu per satu organ yang
bisa rusak akibat virus Covid-19.
1. Paru-paru
Dr Christrijogo mengatakan, organ
yang paling sering diserang oleh Covid-19 ialah paru-paru. Meski demikian, bila
virus tersebut mati, paru-paru akan melakukan regenerasi.
“Jadi saat sudah dinyatakan
sembuh oleh pemeriksaan PCR, tapi waktu rongten masih ada bercak putihnya. Ini
akan sembuh karena paru-paru meregenerasi meski agak lama,” paparnya.
2. Sel darah merah
Sel darah kerap mengalami
aglutinasi atau penggumpalan, Dr Christrijogo menyatakan, maka kalau virus
Covid-19 menempel di situ akan menyebabkan darah menjadi beku dan tidak bisa
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
“Ini bisa sembuh tapi agak
lama, karena beberapa pasien sudah dinyatakan negatif PCR-nya, tapi kalau di
tes aglutinasinya masih tinggi,” imbuhnya.
3. Usus
Meskipun sudah dikatakan negatif
Covid-19, kata Dr Christrijogo, pola makan harus tetap dijaga. Hindari pedas,
telalu asam, serta jangan membuat usus terangsang agar tidak diare lagi.
4. Otak
Otak menjadi salah satu organ
yang bisa rusak akibat Covid-19.
“Beberapa laporan mengatakan
apabila aliran darah ke otak tidak lancar bisa menimbulkan gejala seperti
stroke. Beberapa pasien Covid-19 ada yang mengeluh sakit kepala karena pembuluh
darah terganggu,” kata dia.
5. Ginjal
Pasien gagal ginjal lalu terkena
Covid-19, ungkap Dr Christrijogo, bisa meningkatkan risiko kematian, sebab,
aliran darah ke ginjal terganggu.
“Keberhasilan cuci darah
sangat kecil karena aliran darah tidak lancar,” terangnya.
Meski demikian Dr Christrijogo
menambahkan, keberhasilan dari kesembuhan Covid-19 ialah meningkatkan daya
tahan tubuh atau imunitas.
“Virus ini bisa mati karena
sabun dan alkohol. Oleh sebab itu, mandi, cuci tangan, itu sangat penting untuk
memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kita harus optimistis kalau penyakit
ini bisa sembuh asal kita memperhatikan protokol kesehatan dan mengonsumsi
makanan bergizi,” tuturnya.
Maka itu, ia juga mengingatkan
agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, khususnya 3M, yakni
memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Karena ini sangat penting
untuk mencegah dan memutus mata rantai Covid-19.