OSTEOPOROSIS adalah ancaman nyata yang sering kali diabaikan banyak orang, padahal tulang adalah fondasi penting yang menopang tubuh kita.
Jika tidak diperhatikan sejak dini, risiko pengeroposan tulang ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius di masa tua.
Di Indonesia, dua dari lima orang rentan terkena osteoporosis, bahkan 40 persen di antaranya berusia di bawah 55 tahun dan sudah mengalami osteopenia, tahap awal osteoporosis.
Kesehatan tulang mencapai puncaknya di awal usia 30-an, sehingga menjaga dan meningkatkan kekuatan tulang sebelum usia tersebut sangatlah penting.
Langkah ini bisa membantu mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang di kemudian hari.
Untuk mendukung kesehatan tulang yang optimal, nutrisi kaya kalsium, vitamin D, magnesium, fosfor, dan protein sangat diperlukan.
Kalsium, misalnya, adalah komponen utama dalam pembentukan tulang yang kuat.
Bagi wanita dewasa, disarankan mengonsumsi 1.200 mg kalsium per hari, sedangkan pria dewasa membutuhkan 1.000 mg per hari.
Jumlah ini dapat diperoleh dari susu, sayuran hijau, dan suplemen jika diperlukan.
Selain kalsium, vitamin D juga penting untuk membantu penyerapan kalsium di tubuh, namun gaya hidup minim paparan sinar matahari membuat banyak orang mengalami kekurangan vitamin D.
Selain nutrisi, olahraga memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan tulang. Latihan beban, seperti berjalan dan angkat beban, dapat merangsang pembentukan tulang dan meningkatkan kepadatannya.
Berjalan atau jogging ringan, berenang, atau latihan beban ringan yang dilakukan rutin akan memberikan manfaat besar bagi kekuatan tulang.
Gaya hidup sehat juga penting untuk mencegah osteoporosis. Kebiasaan buruk seperti konsumsi kafein berlebihan, alkohol, serta kebiasaan merokok dapat merusak kesehatan tulang.
Kafein, misalnya, dapat menghambat penyerapan kalsium, sementara nikotin dari rokok dapat mengganggu aktivitas osteoblas, sel pembentuk tulang.
Langkah-langkah tambahan seperti menjaga postur tubuh, melatih keseimbangan, dan menghindari cedera adalah strategi lain yang dapat mengurangi risiko patah tulang.
Sebab, seiring bertambahnya usia, risiko cedera yang menyebabkan patah tulang meningkat. Mempraktikkan gaya hidup sehat ini bisa memperpanjang kesehatan tulang dan meningkatkan kualitas hidup.
Meskipun faktor genetika memiliki peran, langkah konkret seperti pola makan sehat dan olahraga rutin tetap bisa membantu mencegah pengeroposan tulang.
Dengan konsistensi menjalani gaya hidup sehat ini, masa depan dengan tulang yang kuat bukanlah mimpi.
Pola makan yang kaya akan nutrisi juga penting. Menurut penelitian, asupan nutrisi yang tepat seperti susu kedelai, ikan, dan sayuran hijau selama masa pertumbuhan hingga dewasa muda dapat membantu pembentukan tulang dan mencegah osteoporosis.
Pada remaja dan dewasa muda, tulang masih dalam masa pertumbuhan, sehingga asupan nutrisi kalsium dan vitamin D sangat dibutuhkan.
Pada pria dan wanita, direkomendasikan konsumsi 1.000-1.200 mg kalsium serta 600 IU vitamin D per hari agar penyerapan kalsium berjalan optimal.
Jika osteoporosis sudah terjadi, gejalanya mungkin tidak terasa langsung. Osteoporosis sering dijuluki “silent disease” karena tidak menimbulkan gejala hingga terjadi patah tulang.
Beberapa tanda seperti sakit punggung berkepanjangan atau penurunan tinggi badan bisa menjadi petunjuk awal yang perlu diperhatikan.
Untuk mendeteksi osteoporosis, pemeriksaan kepadatan tulang (BMD test) direkomendasikan pada mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.
Pemeriksaan ini dapat membantu memprediksi risiko patah tulang dan menentukan tindakan pencegahan lebih lanjut.
Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan agar tulang tetap kuat.
Nikotin dalam rokok tidak hanya mengganggu osteoblas, tetapi juga mempengaruhi hormon penting bagi kesehatan tulang.
Sementara itu, konsumsi kafein berlebihan juga meningkatkan ekskresi kalsium dalam tubuh.
Dengan menjalani gaya hidup sehat, kita dapat memperpanjang kesehatan tulang.
Cegah osteoporosis mulai dari sekarang dengan menjaga nutrisi, olahraga teratur, dan kebiasaan hidup yang sehat.
Jangan tunggu hingga terlambat—perkuat tulang sejak dini untuk masa tua yang lebih berkualitas.(jpg)