PROKALTENG.CO – Tidak semua teman membawa energi positif. Beberapa pertemanan justru bisa melelahkan dan merusak mental. Inilah yang disebut pertemanan toxic, hubungan di mana teman lebih sering menimbulkan stres, rasa tidak dipercaya, atau bahkan direndahkan.
Memahami tanda teman toxic penting supaya kamu bisa menjaga kesehatan emosional dan menetapkan batasan yang sehat. Para ahli psikologi menyebut ada enam ciri utama yang wajib diwaspadai agar hubungan tidak berubah menjadi beban.
-
Tidak Ada Rasa Saling Percaya dan Dukungan
Psikolog Dr. Ben Michaelis menjelaskan lewat kanal YouTube Psych2go bahwa kelompok pertemanan toxic biasanya dipenuhi ketidakpercayaan dan sabotase. Alih-alih saling mendukung, mereka gemar bergosip, membocorkan rahasia, dan menjatuhkan satu sama lain. Dalam lingkaran ini, teman bisa berubah menjadi lawan tanpa disadari. -
Kritik yang Merendahkan, Bukan Membangun
Menurut Dr. Elizabeth Lombardo, kritik sehat bertujuan membantu seseorang berkembang, sementara kritik toxic justru membuat kamu merasa kecil dan tidak berharga. “Jika teman sering memberi komentar menyakitkan atau pasif-agresif, itu tanda hubungan sudah tidak sehat,” ujarnya. -
Kompetisi yang Tidak Sehat
Dalam pertemanan toxic, keberhasilan seseorang sering dianggap ancaman. Dr. Janet Brdo menjelaskan bahwa teman toxic selalu berusaha menyaingi, menonjolkan diri, atau mengungkit kegagalanmu. Bukannya ikut bahagia, mereka berlomba menjadi “yang lebih baik”. -
Manipulasi dan Kontrol
Teman sejati tidak membuatmu merasa bersalah karena punya pendapat berbeda. Namun, dalam lingkaran toxic, sering ada yang mencoba mengontrol melalui rasa bersalah, ancaman halus, atau tekanan sosial. Menurut Dr. Lombardo, pola ini merupakan bentuk manipulasi emosional yang bisa merusak kepercayaan diri. -
Drama dan Negativitas Tanpa Henti
Relationship therapist Nicole Arst menyebut orang toxic senang konflik dan drama. Mereka selalu punya masalah baru dan mengubah hal kecil menjadi besar. Akibatnya, berada di sekitar mereka melelahkan secara emosional dan menyeret kamu ke energi negatif. -
Tidak Menghormati Batasan Pribadi
Tanda paling jelas dari pertemanan toxic adalah ketika batasan pribadi tidak dihargai. Karina Iar Jacobs mengatakan teman toxic menuntut perhatian berlebihan, mengatur hidupmu, bahkan membuat kamu merasa bersalah jika ingin sendiri. Mereka ingin kamu selalu ada, tapi tidak siap memberi hal yang sama.
Menyadari tanda-tanda ini adalah langkah pertama untuk menjaga diri. Hubungan bisa diperbaiki jika semua pihak mau berbenah, tapi jika tidak, lebih baik menjaga jarak dan memberi ruang bagi orang-orang yang membawa kedamaian, bukan tekanan. Ingat, teman sejati adalah mereka yang membuatmu tumbuh, bukan tenggelam. (jpg)
