29.3 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Jangan Terlambat, 8 Pelajaran Hidup ini Biasanya Baru Disadari Seseorang saat Bertambah Tua

PROKALTENG.CO – Ada banyak orang yang menyadari sesuatu saat bertambah tua. Pelajaran hidup yang selama ini mereka tidak dianggap saat masih muda. Pelajaran hidup ini sering baru disadari orang seiring bertambahnya usia dengan berbagai pengalamannya.

Dalam artikel yang dikutip dari Hack Spirit, Kamis (25/7) ini, akan dikupas 8 pelajaran yang baru disadari orang saat bertambah usia.

  1. Pentingnya mencintai diri sendiri

Ini adalah pelajaran yang sering kali dikesampingkan orang saat masih muda. Namun, saat orang bertambah usia, rerata mereka akan mendapatkan pelajaran ini.

Ini adalah tentang menerima diri sendiri sepenuhnya, dengan segala ketidaksempurnaan dan kekurangannya. Kebanyakan orang baru menyadari pentingnya hal ini di kemudian hari. Kita menghabiskan waktu bertahun-tahun mencari validasi dari orang lain, mencoba menyesuaikan diri, dan melupakan diri sendiri dalam prosesnya.

  1. Kegagalan bukanlah akhir

Kita sering kali begitu takut gagal sehingga kita bahkan tidak mencoba. Namun, inilah pelajaran yang saya pelajari dengan cara yang sulit: kegagalan bukanlah akhir, itu hanyalah batu loncatan menuju kesuksesan.

Seiring berjalannya waktu, banyak orang menyadari sesuatu yang penting bahwa kegagalan itu mengajarkan orang lebih banyak tentang bisnis, ketahanan, dan kegigihan daripada kesuksesan apa pun.

  1. Hidup dengan ego yang minimal

Hidup dengan ego yang minimal dapat menghasilkan dampak yang maksimal. Mengurangi pengaruh ego tidak berarti kehilangan identitas. Sebaliknya, ini tentang mendapatkan kejelasan, memahami orang lain dengan lebih baik, dan akhirnya, menjalani kehidupan yang lebih damai.

Baca Juga :  Tanda Bahwa Seseorang Lebih Kompeten dari Kebanyakan Orang Menurut Psikologi

Kebanyakan orang baru menyadari hal ini di kemudian hari, sering kali setelah mengalami banyak gejolak emosi. Namun bayangkan kedamaian yang dapat kita capai jika kita mempelajarinya lebih awal.

  1. Kekuatan rasa syukur

Ketika kita bersyukur, kita fokus pada hal-hal baik dalam hidup kita. Kita mengakui aspek-aspek positif, tidak peduli seberapa kecil kelihatannya. Dan tindakan sederhana ini dapat memberikan dampak yang mendalam.

Banyak penelitian psikologis telah menunjukkan bahwa rasa syukur dapat meningkatkan kebahagiaan, mengurangi depresi, dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Kebanyakan orang tidak sepenuhnya memahami kekuatan rasa syukur hingga mereka dewasa. Kita sering menghabiskan masa muda kita dengan mengejar hal-hal yang tidak kita miliki, berfokus pada hal-hal negatif, dan mengabaikan hal-hal baik yang sudah ada dalam hidup kita.

  1. Merangkul ketidakpastian

Ketidakpastian mendorong kita keluar dari zona nyaman. Ketidakpastian mendorong kita untuk bertanya, mengeksplorasi, dan berinovasi. Ketidakpastian memaksa kita untuk menghadapi ketakutan dan menghadapi hal yang tidak diketahui. Dan dengan melakukan itu, kita belajar, beradaptasi, dan tumbuh.

Psikologi menegaskan hal ini. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang dapat menoleransi ketidakpastian cenderung lebih kreatif, mudah beradaptasi, dan tangguh. Hal ini jarang disadari orang saat masih muda.

  1. Seni melepaskan

Berpegang pada emosi negatif atau pengalaman masa lalu hanya akan membebani kita. Itu yang disadari orang saat bertambah usia.

Baca Juga :  4 Tipe Pengguna Medsos Menurut Psikologi, Ciri Kepribadian dan Perilaku Menunjukkan Perbedaan

Emosi negatif hanya menghambat pertumbuhan kita dan mencegah kita untuk melangkah maju. Psikologi memberi tahu kita bahwa tindakan melepaskan bisa sangat membebaskan.

Tindakan ini mengurangi stres, mendorong sikap memaafkan, dan meningkatkan kesejahteraan mental.

  1. Nilai keaslian

Keaslian itu sangat berharga. Keaslian memungkinkan kita menjalani kebenaran kita, menerima siapa diri kita tanpa takut dihakimi atau ditolak.

Keaslian membawa serta rasa kebebasan dan penerimaan diri yang tak tertandingi. Ketika kita berhenti berusaha menjadi orang lain dan mulai menerima diri kita sendiri, hidup menjadi jauh lebih memuaskan.

Namun, ini adalah pelajaran yang sering kali datang di kemudian hari. Kita menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba menyesuaikan diri, dan kehilangan jati diri kita yang sebenarnya dalam prosesnya.

  1. Pentingnya kesehatan mental

Kesehatan fisik selalu menjadi perhatian utama bagi kebanyakan orang, dan memang seharusnya begitu. Namun, ada hal yang sama pentingnya yang sering kali terabaikan: kesehatan mental.

Psikologi menggarisbawahi pentingnya kesehatan mental dalam kesejahteraan kita secara keseluruhan. Kesehatan mental memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental juga membantu menentukan cara kita menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan.

Namun, banyak orang tidak memerhatikan kesehatan mental mereka hingga mereka menghadapi krisis. Mereka menahan stres, mengabaikan tanda-tanda depresi, dan mengabaikan kebutuhan emosional mereka. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Ada banyak orang yang menyadari sesuatu saat bertambah tua. Pelajaran hidup yang selama ini mereka tidak dianggap saat masih muda. Pelajaran hidup ini sering baru disadari orang seiring bertambahnya usia dengan berbagai pengalamannya.

Dalam artikel yang dikutip dari Hack Spirit, Kamis (25/7) ini, akan dikupas 8 pelajaran yang baru disadari orang saat bertambah usia.

  1. Pentingnya mencintai diri sendiri

Ini adalah pelajaran yang sering kali dikesampingkan orang saat masih muda. Namun, saat orang bertambah usia, rerata mereka akan mendapatkan pelajaran ini.

Ini adalah tentang menerima diri sendiri sepenuhnya, dengan segala ketidaksempurnaan dan kekurangannya. Kebanyakan orang baru menyadari pentingnya hal ini di kemudian hari. Kita menghabiskan waktu bertahun-tahun mencari validasi dari orang lain, mencoba menyesuaikan diri, dan melupakan diri sendiri dalam prosesnya.

  1. Kegagalan bukanlah akhir

Kita sering kali begitu takut gagal sehingga kita bahkan tidak mencoba. Namun, inilah pelajaran yang saya pelajari dengan cara yang sulit: kegagalan bukanlah akhir, itu hanyalah batu loncatan menuju kesuksesan.

Seiring berjalannya waktu, banyak orang menyadari sesuatu yang penting bahwa kegagalan itu mengajarkan orang lebih banyak tentang bisnis, ketahanan, dan kegigihan daripada kesuksesan apa pun.

  1. Hidup dengan ego yang minimal

Hidup dengan ego yang minimal dapat menghasilkan dampak yang maksimal. Mengurangi pengaruh ego tidak berarti kehilangan identitas. Sebaliknya, ini tentang mendapatkan kejelasan, memahami orang lain dengan lebih baik, dan akhirnya, menjalani kehidupan yang lebih damai.

Baca Juga :  Tanda Bahwa Seseorang Lebih Kompeten dari Kebanyakan Orang Menurut Psikologi

Kebanyakan orang baru menyadari hal ini di kemudian hari, sering kali setelah mengalami banyak gejolak emosi. Namun bayangkan kedamaian yang dapat kita capai jika kita mempelajarinya lebih awal.

  1. Kekuatan rasa syukur

Ketika kita bersyukur, kita fokus pada hal-hal baik dalam hidup kita. Kita mengakui aspek-aspek positif, tidak peduli seberapa kecil kelihatannya. Dan tindakan sederhana ini dapat memberikan dampak yang mendalam.

Banyak penelitian psikologis telah menunjukkan bahwa rasa syukur dapat meningkatkan kebahagiaan, mengurangi depresi, dan meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

Kebanyakan orang tidak sepenuhnya memahami kekuatan rasa syukur hingga mereka dewasa. Kita sering menghabiskan masa muda kita dengan mengejar hal-hal yang tidak kita miliki, berfokus pada hal-hal negatif, dan mengabaikan hal-hal baik yang sudah ada dalam hidup kita.

  1. Merangkul ketidakpastian

Ketidakpastian mendorong kita keluar dari zona nyaman. Ketidakpastian mendorong kita untuk bertanya, mengeksplorasi, dan berinovasi. Ketidakpastian memaksa kita untuk menghadapi ketakutan dan menghadapi hal yang tidak diketahui. Dan dengan melakukan itu, kita belajar, beradaptasi, dan tumbuh.

Psikologi menegaskan hal ini. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang dapat menoleransi ketidakpastian cenderung lebih kreatif, mudah beradaptasi, dan tangguh. Hal ini jarang disadari orang saat masih muda.

  1. Seni melepaskan

Berpegang pada emosi negatif atau pengalaman masa lalu hanya akan membebani kita. Itu yang disadari orang saat bertambah usia.

Baca Juga :  4 Tipe Pengguna Medsos Menurut Psikologi, Ciri Kepribadian dan Perilaku Menunjukkan Perbedaan

Emosi negatif hanya menghambat pertumbuhan kita dan mencegah kita untuk melangkah maju. Psikologi memberi tahu kita bahwa tindakan melepaskan bisa sangat membebaskan.

Tindakan ini mengurangi stres, mendorong sikap memaafkan, dan meningkatkan kesejahteraan mental.

  1. Nilai keaslian

Keaslian itu sangat berharga. Keaslian memungkinkan kita menjalani kebenaran kita, menerima siapa diri kita tanpa takut dihakimi atau ditolak.

Keaslian membawa serta rasa kebebasan dan penerimaan diri yang tak tertandingi. Ketika kita berhenti berusaha menjadi orang lain dan mulai menerima diri kita sendiri, hidup menjadi jauh lebih memuaskan.

Namun, ini adalah pelajaran yang sering kali datang di kemudian hari. Kita menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba menyesuaikan diri, dan kehilangan jati diri kita yang sebenarnya dalam prosesnya.

  1. Pentingnya kesehatan mental

Kesehatan fisik selalu menjadi perhatian utama bagi kebanyakan orang, dan memang seharusnya begitu. Namun, ada hal yang sama pentingnya yang sering kali terabaikan: kesehatan mental.

Psikologi menggarisbawahi pentingnya kesehatan mental dalam kesejahteraan kita secara keseluruhan. Kesehatan mental memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental juga membantu menentukan cara kita menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan.

Namun, banyak orang tidak memerhatikan kesehatan mental mereka hingga mereka menghadapi krisis. Mereka menahan stres, mengabaikan tanda-tanda depresi, dan mengabaikan kebutuhan emosional mereka. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru