Trik percakapan yang tepat bisa menjadi kunci agar mudah berteman dengan siapapun dalam berbagai situasi.Banyak orang mencari trik percakapan sederhana yang membuat interaksi lebih hangat dan mudah berteman.
Dengan trik percakapan yang baik, komunikasi terasa lebih natural sehingga hubungan mudah berteman semakin terjalin.Trik percakapan tidak hanya soal kata-kata, tetapi juga sikap yang membuka peluang mudah berteman lebih luas.
Siapapun bisa belajar trik percakapan untuk menciptakan suasana nyaman dan akhirnya mudah berteman tanpa hambatan. Dilansir dari geediting.com pada Rabu (24/9), bahwa ada enam rahasia trik percakapan agar mudah berteman dengan siapapun.
Mulai dengan pengamatan bukan pertanyaan formal
Sebagian besar orang cenderung memulai interaksi dengan serangkaian pertanyaan standar seperti “Kerja di mana?” atau “Asal dari mana?”Pendekatan semacam ini seringkali terasa seperti sedang mengikuti wawancara kerja daripada membangun hubungan yang santai.
Cara yang lebih efektif adalah dengan memulai dari pengamatan tentang situasi yang sedang kamu dan lawan bicara alami bersama-sama.Kamu bisa berkomentar tentang musik yang sedang diputar, antrian yang panjang, atau suasana ruangan yang menarik.
Metode ini menghilangkan tekanan karena tidak ada jawaban yang benar atau salah dari pengamatan yang kamu sampaikan.Ketika seseorang merespons pengamatan kamu, mereka akan memberikan petunjuk tentang hal-hal yang menarik perhatian mereka.
Dari situ kamu bisa mengembangkan obrolan ke arah yang lebih personal berdasarkan respons yang mereka berikan.
Berbagi detail kecil tentang diri sendiri
Kepercayaan dalam hubungan sosial terbentuk ketika kamu membagikan sesuatu yang konkret dan biasa tentang kehidupan sehari-hari.
Ini bukan berarti kamu harus menceritakan rahasia pribadi, melainkan detail sederhana yang memberikan gambaran siapa kamu sebenarnya.
Contohnya bisa berupa hobi baru yang sedang kamu coba, kebiasaan kecil yang kamu lakukan, atau hal menarik yang baru saja kamu temukan.
Detail yang spesifik memberikan titik pijak bagi lawan bicara untuk menanggapi atau berbagi pengalaman serupa.
Cara ini juga membantu menciptakan suasana yang terbuka dan hangat dalam obrolan.
Ketika kamu berbagi sesuatu yang nyata tentang diri sendiri, kamu secara tidak langsung mengundang orang lain untuk melakukan hal yang sama. Satu detail yang jelas dan menarik seringkali lebih efektif daripada lima fakta yang samar-samar.
Menghubungkan kembali topik yang pernah dibahas
Orang yang mahir membangun hubungan sosial memiliki kemampuan khusus dalam mengingat dan menanyakan kembali hal-hal yang pernah dibahas sebelumnya.
Jika seseorang pernah menceritakan tentang presentasi penting yang akan mereka hadapi, kamu bisa menanyakan kabarnya di pertemuan berikutnya.
Begitu juga jika mereka menyebutkan nama hewan peliharaan atau rencana liburan yang sedang dipersiapkan.
Teknik menghubungkan kembali ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar memperhatikan apa yang mereka katakan.
Selain itu, cara ini membuat obrolan berikutnya terasa seperti kelanjutan cerita, bukan dimulai dari nol lagi.
Kamu tidak perlu memiliki ingatan yang sempurna untuk melakukan ini, cukup dengan perhatian yang tulus saat berbicara.
Mencatat mental sederhana tentang hal-hal penting yang mereka sebutkan sudah cukup untuk membangun koneksi yang lebih kuat.
Menanyakan pendapat kecil bukan cerita hidup yang panjang
Pertanyaan besar tentang latar belakang atau filosofi hidup seseorang bisa terasa memberatkan dan sulit dijawab.
Sebaliknya, pertanyaan kecil tentang pilihan atau preferensi sederhana jauh lebih mudah direspons dan menyenangkan.
Kamu bisa menanyakan pendapat tentang makanan yang tersedia, cuaca hari ini, atau pilihan antara dua hal sederhana.
Orang-orang umumnya senang dimintai pendapat tentang hal-hal ringan karena mereka bisa memberikan jawaban dengan cepat dan percaya diri.
Pertanyaan semacam ini juga menciptakan momen kolaborasi kecil yang bisa menjadi fondasi persahabatan.
Ketika seseorang terlihat antusias menjawab, kamu bisa mengikuti arah energi mereka untuk mengembangkan obrolan.Pola pertanyaan yang pendek, spesifik, dan mudah dijawab akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan dihargai.
Menyesuaikan tempo bicara lalu memimpin dengan kehangatan
Konsep meniru atau mirroring dalam interaksi sosial sering disalahpahami sebagai meniru gerakan tubuh orang lain.Yang lebih penting sebenarnya adalah menyesuaikan kecepatan dan nada bicara dengan lawan bicara.
Jika mereka berbicara pelan dan hati-hati, berikan mereka ruang untuk menyelesaikan pemikiran tanpa terburu-buru.
Sebaliknya, jika mereka terlihat bersemangat dan energik, kamu bisa sedikit mengangkat nada suara untuk menyesuaikan.
Setelah berhasil menyesuaikan tempo mereka, kamu bisa mulai mengarahkan percakapan ke suasana yang lebih tenang dan penuh rasa ingin tahu.
Ungkapan seperti “Ambil waktu saja, saya benar-benar tertarik mendengarnya” bisa membuat lawan bicara merasa dihargai.
Menyesuaikan kecepatan bicara adalah bentuk kebaikan yang membuat orang merasa aman dan tidak perlu berpacu atau menahan diri.
Mengakhiri obrolan dengan niat baik dan langkah kecil
Orang yang terampil membangun hubungan sosial tahu cara mengakhiri obrolan dengan anggun tanpa menghilang tiba-tiba atau berlama-lama melewati momentum yang tepat.
Mereka mengakhiri dengan memberikan jembatan kecil untuk interaksi selanjutnya tanpa memaksa pertukaran kontak.
Contohnya bisa dengan menawarkan berbagi resep yang sempat dibahas atau mengirim rekomendasi yang disebutkan dalam obrolan.
Pendekatan ini tidak memaksa orang lain untuk berkomitmen lebih jauh dari yang mereka inginkan.
Jika memang ada ketertarikan mutual, mereka akan memanfaatkan kesempatan yang kamu berikan.
Kunci utamanya adalah membuat langkah selanjutnya tetap kecil dan nyata, seperti satu artikel, satu resep, atau satu rekomendasi. Persahabatan pada dasarnya adalah rangkaian janji-janji kecil yang ditepati dari waktu ke waktu.(jpc)