Pernah merasa cinta itu cuma bikin capek hati? Banyak orang yang trauma dalam hubungan justru mulai menyebarkan pandangan keliru tentang asmara. Padahal, sering kali masalahnya bukan pada cinta tapi pada siapa yang kamu cintai.
Yang lebih disayangkan, pandangan negatif itu kerap dipercaya mentah-mentah dan jadi pembenaran untuk tidak percaya pada hubungan sehat. Akibatnya? Kamu terus-menerus menjauhi kebahagiaan yang sebenarnya mungkin kamu dambakan.
Salah satu hal yang sering bikin gerah adalah anggapan bahwa semua hubungan pasti berakhir buruk. Padahal, anggapan ini sering muncul dari pengalaman pribadi yang buruk dan sayangnya, malah jadi dianggap sebagai kebenaran umum.
Dilansir dari Your Tango, berikut ini adalah 7 mitos keliru soal hubungan asmara yang sering dipercaya, padahal bisa bikin kamu makin sulit menemukan cinta sejati:
- Semua Orang Selingkuh
Ini salah satu asumsi paling umum dan paling menyakitkan. Hanya karena kamu atau orang-orang di sekitarmu pernah diselingkuhi, bukan berarti semua orang seperti itu.
Faktanya, masih banyak orang dewasa yang matang secara emosional dan mampu menjaga komitmen. Hubungan yang sehat dibangun atas dasar kepercayaan, bukan kecurigaan.
- Melihat Teman Tidak Bahagia
Mungkin kamu masih lajang, tapi teman-temanmu sudah berpasangan sayangnya, banyak dari mereka tampak tidak bahagia. Tapi ingat, pilihan pasangan mereka bukan cerminan masa depanmu. Kamu punya kendali atas siapa yang kamu pilih dan bagaimana kamu menjalin hubungan.
Belajar dari kesalahan orang lain lebih baik daripada menjadikan mereka standar kebenaran.
- Hubungan Akan Menghambat Karier
Banyak yang takut menjalin hubungan karena khawatir akan kehilangan fokus dan ambisi. Padahal, pasangan yang tepat justru akan mendukung dan menyemangati kamu.
Yang membuat hubungan terasa menghambat biasanya adalah pasangan yang tidak punya arah hidup maka penting untuk mengenal tujuan dan nilai-nilai mereka sejak awal.
- Punya Pasangan Harus Jauhi Teman
Masih banyak yang percaya bahwa menjalin hubungan artinya harus memutus pertemanan, apalagi dengan lawan jenis. Ini adalah tanda ketidakpercayaan yang serius dan bisa jadi red flag.Hubungan yang sehat justru memungkinkan kamu dan pasangan untuk memperluas lingkaran sosial, bukan menyempitkannya.
- Takut Balik Lagi ke Mantan
Banyak orang terjebak dalam lingkaran mantan. Seperti lalat yang terus menabrak jendela tertutup, padahal ada jendela lain yang terbuka lebar. Jika kamu terus kembali ke orang yang sama dan mengabaikan peluang baru, kamu hanya mengulangi luka yang sama.
Berhenti sejenak, lihat sekeliling, dan sadari bahwa masih banyak jalan keluar yang belum kamu coba.
- Takut Tidak Akan Menemukan Siapa-Siapa
Seringkali, kita terjebak dalam rutinitas dan lingkungan sosial yang itu-itu saja. Lalu kita menyimpulkan bahwa tidak ada orang baik di luar sana.Padahal, jika kamu membuka diri dan mencoba hal baru, kamu bisa menemukan orang-orang dengan perspektif berbeda.
Penelitian juga menunjukkan bahwa tekanan sosial dan pengalaman negatif bisa menurunkan kepercayaan diri dan membuat kita merasa tidak layak dicintai padahal itu hanya persepsi, bukan realita.
- Semua Hubungan Pasti Akan Berakhir
Benar, tidak semua hubungan bertahan selamanya. Tapi bukan berarti semua akan gagal. Sama seperti film, buku, atau makan malam yang indah meski ada akhirnya, pengalaman yang kamu dapat tetap berarti.
Hubungan bisa membentuk, mendewasakan, dan membuat kamu mengenal diri sendiri lebih dalam. Jangan menghindar hanya karena takut terluka.Semua mitos di atas punya satu benang merah yaitu rasa trauma dan kekecewaan masa lalu yang belum sembuh. Namun, bukan hubungan itu sendiri yang buruk, tetapi mungkin orang yang kita pilih dulu yang tidak tepat.
Jangan biarkan masa lalu meracuni masa depan. Setiap orang yang kamu temui adalah pribadi baru, dengan latar belakang dan nilai yang berbeda.(jpc)