Membesarkan anak perempuan yang kuat, mandiri, dan percaya diri adalah impian banyak orang tua. Namun, sering kali tanpa disadari, pola pengasuhan yang salah justru dapat menghambat perkembangan kepercayaan diri anak dan mengurangi kekuatan mental mereka.
Dilansir dari Geediting pada Sabtu (19/10), jika Anda menginginkan putri Anda tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berikut adalah delapan kebiasaan yang harus Anda hindari.
- Mengambil Alih Tanggung Jawab Anak
Sebagai orang tua, Anda mungkin merasa terdorong untuk melindungi anak dari segala bentuk kesulitan atau tantangan. Tetapi mengambil alih tanggung jawab anak justru akan menghambat kemampuan mereka dalam mengatasi masalah.
Anak perempuan yang percaya diri belajar dari kegagalan dan tantangan yang mereka hadapi sendiri.
Jika Anda selalu menyelesaikan masalah untuk mereka, mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk membangun keterampilan pemecahan masalah atau merasa puas karena berhasil mencapai sesuatu secara mandiri.
Alih-alih selalu membantu, biarkan anak mencoba menyelesaikan masalah mereka sendiri. Dengan demikian, mereka akan belajar menghadapi tantangan dan membangun kepercayaan diri.
- Terlalu Banyak Memberikan Pujian
Pujian adalah hal yang positif, tetapi terlalu sering memberi pujian yang berlebihan atau tidak tepat juga dapat menjadi bumerang. Anak yang selalu dipuji karena hal-hal yang sepele akan cenderung bergantung pada validasi eksternal dan tidak belajar bagaimana mengevaluasi usaha mereka sendiri.
Daripada memuji hasil atau bakat alami, fokuslah pada usaha dan proses yang mereka lalui. Misalnya, daripada mengatakan “Kamu pintar sekali,” cobalah mengatakan “Aku suka caramu bekerja keras untuk memahami materi ini.”
Dengan cara ini, Anda mengajari anak untuk menghargai kerja keras mereka dan merasa bangga atas usaha yang telah dilakukan.
- Menyelamatkan Anak dari Kegagalan
Sebagai orang tua, melihat anak mengalami kegagalan mungkin terasa menyakitkan, tetapi kegagalan adalah bagian penting dari pembelajaran. Menyelamatkan anak dari kegagalan justru akan menghambat mereka dari belajar bagaimana bangkit kembali setelah mengalami kesulitan.
Anak-anak perlu mengetahui bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya dan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memperbaiki situasi serta belajar dari kesalahan mereka.Dengan mengalami kegagalan, anak perempuan akan belajar bagaimana mengatasi kekecewaan dan membangun ketangguhan mental yang kuat.
- Membatasi Eksplorasi dan Kreativitas
Anak perempuan yang kuat dan percaya diri tumbuh dengan rasa ingin tahu yang besar dan keinginan untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. Ketika orang tua terlalu banyak melarang atau membatasi kreativitas dan eksplorasi, anak-anak cenderung merasa takut untuk mencoba hal-hal baru dan takut membuat kesalahan.
Biarkan anak Anda mencoba hal-hal baru, bahkan jika itu berarti mereka mungkin gagal atau berbuat kesalahan. Memberi kebebasan untuk bereksplorasi akan membantu mereka menemukan minat dan bakat mereka sendiri, serta memberi mereka rasa percaya diri bahwa mereka mampu menghadapi tantangan baru.
- Memberikan Standar Kesempurnaan yang Terlalu Tinggi
Memberikan standar kesempurnaan yang terlalu tinggi kepada anak dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan. Anak perempuan yang terus-menerus dikejar oleh ekspektasi kesempurnaan akan merasa tidak pernah cukup baik, dan hal ini dapat merusak rasa percaya diri mereka. Ajari anak bahwa tidak apa-apa untuk membuat kesalahan dan bahwa kesempurnaan bukanlah tujuan yang realistis.
Yang penting adalah usaha yang mereka lakukan dan pelajaran yang mereka dapatkan dari setiap pengalaman. Dengan cara ini, mereka akan lebih menghargai diri mereka sendiri dan tidak merasa tertekan untuk selalu sempurna.
- Menghindari Percakapan Tentang Emosi
Menghindari pembicaraan tentang emosi atau mengabaikan perasaan anak dapat membuat mereka merasa bahwa emosi mereka tidak valid atau tidak penting. Anak perempuan yang percaya diri adalah mereka yang mampu mengidentifikasi, memahami, dan mengekspresikan emosinya dengan sehat.
Sebagai orang tua, Anda harus menciptakan ruang yang aman bagi anak untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa rasa takut dihakimi. Ini akan membantu mereka memahami bahwa semua perasaan itu valid dan memberi mereka keterampilan untuk mengelola emosi mereka dengan baik.
- Melabeli Anak dengan Stereotip Gender
Sering kali, masyarakat memberikan stereotip tertentu tentang bagaimana seharusnya anak perempuan bersikap atau apa yang seharusnya mereka minati. Misalnya, anggapan bahwa anak perempuan harus selalu lemah lembut, tidak boleh terlalu ambisius, atau seharusnya tidak tertarik pada kegiatan yang lebih “maskulin.”
Membesarkan anak perempuan yang percaya diri berarti membebaskan mereka dari stereotip tersebut.
Dorong mereka untuk mengejar apa pun yang mereka sukai, baik itu bidang STEM, olahraga, seni, atau apa pun yang membuat mereka merasa bersemangat. Jangan batasi minat mereka hanya karena norma gender yang usang.
- Menjadi Panutan yang Tidak Konsisten
Anak-anak belajar banyak dari orang tua mereka, dan jika Anda ingin membesarkan anak perempuan yang kuat dan percaya diri, Anda harus menjadi panutan yang konsisten.
Jika Anda sering menunjukkan keraguan pada diri sendiri atau merasa tidak percaya diri, anak Anda mungkin meniru perilaku tersebut.Tunjukkan pada anak bahwa Anda percaya pada diri Anda sendiri dan bahwa Anda juga belajar dari kesalahan.
Anak yang melihat orang tua mereka bersikap kuat, tetapi juga terbuka terhadap kegagalan dan kesalahan, akan lebih mungkin mengadopsi sikap yang sama.Dengan memberikan contoh yang baik, Anda memberi mereka alat yang mereka butuhkan untuk menjadi individu yang kuat dan mandiri.
Kesimpulan Membesarkan anak perempuan yang kuat dan percaya diri bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, Anda dapat membantu anak Anda tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan hidup.
Setiap anak memiliki potensi yang luar biasa, dan dengan memberikan dukungan yang tepat serta mengizinkan mereka belajar dari pengalaman mereka sendiri, Anda bisa membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri yang kokoh sepanjang hidup.(jpc)