Site icon Prokalteng

Ciri Spesifik Mereka yang Secara Spontan Main Handphone Saat Bangun Tidur

Ilustrasi orang yang bangun tidur langsung main handphone. (Freepik)

Di era digital ini, banyak kegiatan baik yang dapat kita lakukan melalui Handphone. Mulai dari berkomunikasi dengan keluarga, menemukan hiburan ringan, belajar kemampuan baru, bahkan juga bisa menghasilkan uang.

Laporan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 67,88% penduduk Indonesia berusia diatas 5 tahun memiliki ponsel, yang artinya lebih dari setengah jumlah masyarakat kita sudah tidak asing dengan yang namanya telepon genggam.

Pada saat ini, telepon seluler sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan, tidak jarang orang-orang langsung memainkannya segera setelah mereka bangun di pagi hari.

Kebiasaan ini tidak selalu berupa keputusan sadar, melainkan sebuah tindakan otomatis yang telah menjadi bagian dari rutinitas harian. Menurut sudut pandang psikologi, kebiasaan ini bisa mengungkap lebih banyak tentang kepribadian seseorang.

Seperti halnya dilansir dari laman geediting, berikut adalah delapan ciri spesifik yang umum ditemukan pada mereka yang secara spontan mengambil ponsel saat bangun tidur, diantaranya:

Kebutuhan tinggi untuk konektivitas

Kebutuhan akan konektivitas mencerminkan keinginan kita untuk tetap terhubung dengan orang lain dan merasa menjadi bagian dari komunitas.

Bagi sebagian orang, memeriksa ponsel di pagi hari adalah sebuah kebutuhan intens untuk memulai hari. Mereka akan dengan cepat memindai pesan, email, dan pembaruan media sosial.Namun, kebiasaan ini mungkin juga berasal dari perasaan takut ketinggalan (FOMO), sehingga sulit menahan keinginan untuk terus berinteraksi dengan konten digital.

Perlu diingat, bahwa meskipun menjaga koneksi dan mengikuti perkembangan itu penting, FOMO yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Agar tidak mengalami ketergantungan, usahakan untuk menetapkan batasan waktu pemakaian perangkat.

Tingkat produktivitas yang lebih tinggi

Memulai hari dengan memeriksa ponsel tidak selalu berarti membuang waktu. Bagi sebagian orang, kegiatan ini bisa menjadi cara untuk mengorganisir tugas dan mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi hari itu. Namun, meskipun sifat ini bisa menunjukkan produktivitas, pastikan untuk tetap menjaga keseimbangan.

Usahakan untuk tidak menjerat diri secara berlebihan dan berikan kesempatan untuk diri Anda mengambil waktu istirahat, karena menjadi selalu siap dan tersedia juga bisa menyebabkan kelelahan dan menurunnya produktivitas dalam jangka panjang.

Kecenderungan terhadap impulsivitas

Gratifikasi instan dari media sosial dan notifikasi yang muncul pada ponsel kita, dapat mengarah pada perilaku impulsif. Baik itu menerima pesan, mendapatkan suka pada postingan kita, atau membaca pembaruan berita yang menarik, semua aktivitas ini mengirimkan hormon dopamin yang membuat kita merasa senang, sehingga kita akan terdorong untuk langsung memeriksa Handphone, dan mengabaikan rutinitas pagi yang lebih bermakna.

Penting untuk kita mengenali kecenderungan ini, dan secara sadar memilih bagaimana baiknya berinteraksi dengan teknologi. Serta, perlu diingat bahwa memprioritaskan kesejahteraan kita, lebih penting daripada menerima kesenangan instan.

Sensitivitas terhadap pengakuan eksternal

Kita semua menghargai pengakuan dan persetujuan dalam beberapa tingkat, dan di era digital saat ini, kedua hal itu sering datang dalam bentuk suka, komentar, dan berbagi. Keinginan untuk mendapatkan validasi tersebut dapat mendorong kebiasaan seseorang untuk langsung memainkan handphone sesaat setelah bangun tidur di pagi hari.

Menerima umpan balik positif di media sosial bisa memberikan rasa validasi dan membuat kita merasa diperhatikan dan dihargai. Namun, penting untuk diingat bahwa harga diri kita tidak terikat pada persetujuan digital.

Kecenderungan untuk multitasking

Di dunia yang serba cepat ini, orang secara umum mengatur beberapa tugas sekaligus, ini adalah cara yang mereka ambil untuk dapat memaksimalkan waktu dan efisiensi. Sehingga, mereka akan mengintegrasikan pemeriksaan ponsel ke dalam rutinitas pagi.

Meskipun tidak ada yang salah dengan multitasking, penting untuk diingat bahwa kadang-kadang memberikan perhatian penuh pada satu tugas dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Rasa tanggung jawab yang kuat

Memeriksa ponsel di pagi hari bisa mencerminkan sikap proaktif terhadap pengelolaan tanggung jawab dan tetap terinformasi. Mereka yang mendapatkan tugas penting seperti seorang koordinator acara, biasanya ingin memastikan segalanya berjalan dengan lancar, sehingga mereka memutuskan untuk selalu siap dan waspada, daripada menunggu adanya masalah.

Pola pikir ini dapat mengarah pada kerja tim yang lebih baik, peningkatan produktivitas, dan rasa keandalan yang dihargai oleh orang lain. Pada akhirnya, ini akan menyoroti dedikasi mereka terhadap keberhasilan pribadi dan kolektif.

Ketergantungan pada perangkat digital

Kebiasaan ini, mungkin juga menunjukkan ketergantungan individu pada ponsel sebagai alat penting untuk fungsi sehari-hari, dan merasa tidak lengkap tanpanya. Meskipun smartphone kita menawarkan kenyamanan, hiburan, dan koneksi, usahakan untuk menahan dorongan memainkannya sesaat setelah bangun tidur.

Sebaliknya, luangkan beberapa saat untuk bernapas dan menghargai hari baru sebelum terjun ke dunia digital. Percayalah, email dan notifikasi itu bisa menunggu.

Kebutuhan untuk mengontrol

Individu mungkin berusaha mengontrol hari mereka dengan tetap terinformasi, namun perlu diketahui bahwa kebiasaan ini dapat menyebabkan stres.  Seperti yang kita tahu, hidup itu pada dasarnya tidak dapat diprediksi, dan tidak ada pula jumlah pemeriksaan pagi yang bisa mengubah itu.

Pergerakan di dunia maya sangatlah cepat, dan internet akan tetap berjalan saat Anda sedang offline. Alih-alih mencoba mengontrol segalanya, fokuslah pada mengontrol reaksi Anda terhadap apa yang dilemparkan kehidupan kepada Anda.(jpc)

Exit mobile version