28.2 C
Jakarta
Thursday, November 14, 2024

Jika Anda Merasa Lelah Sebagai People Pleaser, Berikut 8 Perilaku yang Perlu Anda Tinggalkan

Menjadi seorang people pleaser sering kali diartikan sebagai keinginan kuat untuk selalu menyenangkan orang lain, bahkan sampai mengorbankan kebahagiaan diri sendiri.

Meskipun berusaha menyenangkan orang lain bisa terasa baik, jika terus menerus dilakukan tanpa batas, ini dapat menjadi beban dan membuat Anda kehilangan jati diri.

Dilansir dari Geediting pada Kamis (14/11), jika Anda merasa lelah dengan peran sebagai people pleaser dan ingin membangun batasan yang sehat, berikut adalah delapan perilaku yang perlu Anda tinggalkan.

  1. Mengabaikan Kebutuhan Diri Sendiri

People pleaser cenderung mengutamakan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri.Mereka kerap berpikir bahwa kebahagiaan orang lain adalah tanggung jawab mereka, dan merasa bersalah jika memilih diri sendiri.

Padahal, mengutamakan kebutuhan diri bukanlah tindakan egois, tetapi langkah penting untuk menjaga kesehatan mental.Mulailah untuk menghargai kebutuhan Anda sendiri dan pahami bahwa kebutuhan Anda juga layak didengar.

  1. Tidak Pernah Mengatakan “Tidak”

Salah satu ciri khas people pleaser adalah sulitnya mengatakan “tidak” kepada orang lain.Mereka takut jika menolak permintaan, orang akan kecewa atau bahkan marah.

Namun, selalu mengatakan “iya” bisa membuat Anda terjebak dalam tugas-tugas yang sebenarnya tidak ingin Anda lakukan.

Mulailah membiasakan diri untuk berkata “tidak” jika Anda memang tidak ingin atau tidak mampu melakukannya.Menolak dengan sopan tidak akan merusak hubungan, malah menunjukkan bahwa Anda punya batasan yang sehat.

  1. Takut akan Konflik

People pleaser sering kali menghindari konflik dan berusaha keras untuk membuat segalanya harmonis. Mereka takut bahwa perbedaan pendapat akan merusak hubungan.

Baca Juga :  Wkindo J-Pop Culture The Exhibition Berlangsung Semarak di Palangkaraya

Namun, konflik adalah bagian alami dalam hubungan dan bisa menjadi kesempatan untuk tumbuh.Cobalah untuk menerima bahwa konflik kecil atau perbedaan pandangan tidak selalu berarti sesuatu yang buruk, dan jangan ragu untuk menyuarakan pendapat Anda.

  1. Selalu Mencari Persetujuan Orang Lain

Kebiasaan mencari validasi dari orang lain adalah ciri khas lainnya dari people pleaser. Mereka merasa tidak cukup percaya diri dengan penilaian mereka sendiri dan cenderung bergantung pada opini orang lain.

Jika Anda ingin berhenti menjadi people pleaser, belajarlah untuk mempercayai diri sendiri.Buat keputusan berdasarkan apa yang menurut Anda benar, bukan berdasarkan ekspektasi orang lain.

  1. Mengorbankan Waktu Pribadi untuk Orang Lain

Jika Anda terus-menerus mengorbankan waktu pribadi Anda hanya untuk menyenangkan orang lain, Anda mungkin sudah terlalu jauh dalam peran sebagai people pleaser.Orang yang selalu merasa perlu tersedia bagi orang lain akhirnya mengabaikan waktu istirahat dan kebutuhannya sendiri.Mulailah untuk membatasi waktu yang Anda berikan kepada orang lain. Anda tidak harus selalu ada untuk semua orang sepanjang waktu.

  1. Menyembunyikan Perasaan yang Sebenarnya

People pleaser sering kali menekan perasaan negatif mereka untuk menjaga suasana tetap harmonis.Mereka mungkin menutupi ketidaknyamanan atau kemarahan agar orang lain tidak merasa terganggu.

Namun, menekan emosi bisa berbahaya bagi kesehatan mental Anda. Cobalah untuk lebih jujur dengan perasaan Anda sendiri dan jangan takut untuk mengungkapkannya dengan cara yang sehat.

  1. Mengubah Diri agar Sesuai dengan Ekspektasi Orang Lain
Baca Juga :  8 Tanda Kamu Seorang People Pleaser, Ini Dampaknya bagi Kesehatan Mentalmu

Sering kali, people pleaser cenderung menyesuaikan diri atau bahkan mengubah kepribadian mereka demi disukai orang lain.Mereka merasa perlu mengakomodasi setiap keinginan atau pandangan orang lain, bahkan jika itu bertentangan dengan nilai atau kepercayaan mereka sendiri.

Untuk berhenti menjadi people pleaser, kenalilah siapa Anda dan jangan merasa perlu mengubah diri demi orang lain.Jadilah diri sendiri dan banggalah dengan siapa Anda sebenarnya.

  1. Mengambil Tanggung Jawab atas Emosi Orang Lain

Sebagai seorang people pleaser, Anda mungkin merasa bertanggung jawab atas emosi orang lain dan berusaha keras untuk membuat mereka bahagia.Anda merasa bahwa kesedihan atau kemarahan orang lain adalah kesalahan Anda.

Padahal, setiap orang bertanggung jawab atas perasaannya sendiri. Belajarlah untuk melepaskan diri dari beban ini dan biarkan orang lain mengatasi emosi mereka sendiri.

Langkah Awal Menuju Kebebasan

Meninggalkan delapan kebiasaan di atas memang bukan hal yang mudah, terutama jika Anda sudah terbiasa menjadi people pleaser.Namun, sedikit demi sedikit, Anda bisa mempraktikkan perubahan kecil yang akan membawa dampak besar pada kesejahteraan Anda.

Berhentilah merasa harus selalu menyenangkan semua orang dan mulailah menghargai diri sendiri. Dengan begitu, Anda tidak hanya akan menemukan kebahagiaan sejati tetapi juga merasa lebih bebas dan berdaya dalam hidup Anda.(jpc)

Menjadi seorang people pleaser sering kali diartikan sebagai keinginan kuat untuk selalu menyenangkan orang lain, bahkan sampai mengorbankan kebahagiaan diri sendiri.

Meskipun berusaha menyenangkan orang lain bisa terasa baik, jika terus menerus dilakukan tanpa batas, ini dapat menjadi beban dan membuat Anda kehilangan jati diri.

Dilansir dari Geediting pada Kamis (14/11), jika Anda merasa lelah dengan peran sebagai people pleaser dan ingin membangun batasan yang sehat, berikut adalah delapan perilaku yang perlu Anda tinggalkan.

  1. Mengabaikan Kebutuhan Diri Sendiri

People pleaser cenderung mengutamakan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri.Mereka kerap berpikir bahwa kebahagiaan orang lain adalah tanggung jawab mereka, dan merasa bersalah jika memilih diri sendiri.

Padahal, mengutamakan kebutuhan diri bukanlah tindakan egois, tetapi langkah penting untuk menjaga kesehatan mental.Mulailah untuk menghargai kebutuhan Anda sendiri dan pahami bahwa kebutuhan Anda juga layak didengar.

  1. Tidak Pernah Mengatakan “Tidak”

Salah satu ciri khas people pleaser adalah sulitnya mengatakan “tidak” kepada orang lain.Mereka takut jika menolak permintaan, orang akan kecewa atau bahkan marah.

Namun, selalu mengatakan “iya” bisa membuat Anda terjebak dalam tugas-tugas yang sebenarnya tidak ingin Anda lakukan.

Mulailah membiasakan diri untuk berkata “tidak” jika Anda memang tidak ingin atau tidak mampu melakukannya.Menolak dengan sopan tidak akan merusak hubungan, malah menunjukkan bahwa Anda punya batasan yang sehat.

  1. Takut akan Konflik

People pleaser sering kali menghindari konflik dan berusaha keras untuk membuat segalanya harmonis. Mereka takut bahwa perbedaan pendapat akan merusak hubungan.

Baca Juga :  Wkindo J-Pop Culture The Exhibition Berlangsung Semarak di Palangkaraya

Namun, konflik adalah bagian alami dalam hubungan dan bisa menjadi kesempatan untuk tumbuh.Cobalah untuk menerima bahwa konflik kecil atau perbedaan pandangan tidak selalu berarti sesuatu yang buruk, dan jangan ragu untuk menyuarakan pendapat Anda.

  1. Selalu Mencari Persetujuan Orang Lain

Kebiasaan mencari validasi dari orang lain adalah ciri khas lainnya dari people pleaser. Mereka merasa tidak cukup percaya diri dengan penilaian mereka sendiri dan cenderung bergantung pada opini orang lain.

Jika Anda ingin berhenti menjadi people pleaser, belajarlah untuk mempercayai diri sendiri.Buat keputusan berdasarkan apa yang menurut Anda benar, bukan berdasarkan ekspektasi orang lain.

  1. Mengorbankan Waktu Pribadi untuk Orang Lain

Jika Anda terus-menerus mengorbankan waktu pribadi Anda hanya untuk menyenangkan orang lain, Anda mungkin sudah terlalu jauh dalam peran sebagai people pleaser.Orang yang selalu merasa perlu tersedia bagi orang lain akhirnya mengabaikan waktu istirahat dan kebutuhannya sendiri.Mulailah untuk membatasi waktu yang Anda berikan kepada orang lain. Anda tidak harus selalu ada untuk semua orang sepanjang waktu.

  1. Menyembunyikan Perasaan yang Sebenarnya

People pleaser sering kali menekan perasaan negatif mereka untuk menjaga suasana tetap harmonis.Mereka mungkin menutupi ketidaknyamanan atau kemarahan agar orang lain tidak merasa terganggu.

Namun, menekan emosi bisa berbahaya bagi kesehatan mental Anda. Cobalah untuk lebih jujur dengan perasaan Anda sendiri dan jangan takut untuk mengungkapkannya dengan cara yang sehat.

  1. Mengubah Diri agar Sesuai dengan Ekspektasi Orang Lain
Baca Juga :  8 Tanda Kamu Seorang People Pleaser, Ini Dampaknya bagi Kesehatan Mentalmu

Sering kali, people pleaser cenderung menyesuaikan diri atau bahkan mengubah kepribadian mereka demi disukai orang lain.Mereka merasa perlu mengakomodasi setiap keinginan atau pandangan orang lain, bahkan jika itu bertentangan dengan nilai atau kepercayaan mereka sendiri.

Untuk berhenti menjadi people pleaser, kenalilah siapa Anda dan jangan merasa perlu mengubah diri demi orang lain.Jadilah diri sendiri dan banggalah dengan siapa Anda sebenarnya.

  1. Mengambil Tanggung Jawab atas Emosi Orang Lain

Sebagai seorang people pleaser, Anda mungkin merasa bertanggung jawab atas emosi orang lain dan berusaha keras untuk membuat mereka bahagia.Anda merasa bahwa kesedihan atau kemarahan orang lain adalah kesalahan Anda.

Padahal, setiap orang bertanggung jawab atas perasaannya sendiri. Belajarlah untuk melepaskan diri dari beban ini dan biarkan orang lain mengatasi emosi mereka sendiri.

Langkah Awal Menuju Kebebasan

Meninggalkan delapan kebiasaan di atas memang bukan hal yang mudah, terutama jika Anda sudah terbiasa menjadi people pleaser.Namun, sedikit demi sedikit, Anda bisa mempraktikkan perubahan kecil yang akan membawa dampak besar pada kesejahteraan Anda.

Berhentilah merasa harus selalu menyenangkan semua orang dan mulailah menghargai diri sendiri. Dengan begitu, Anda tidak hanya akan menemukan kebahagiaan sejati tetapi juga merasa lebih bebas dan berdaya dalam hidup Anda.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/