Bahasa tubuh sering kali menjadi cerminan dari keadaan pikiran dan perasaan seseorang, bahkan tanpa mengucapkan satu kata pun.Namun, tahukah Anda bahwa beberapa tanda bahasa tubuh tertentu dapat mengindikasikan rendahnya kecerdasan seseorang?
Dalam psikologi, ada beberapa gerakan tubuh yang bisa menunjukkan kesulitan dalam memahami atau mengolah informasi dengan cepat.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa kecerdasan tidak hanya diukur dari ekspresi tubuh, melainkan juga dari banyak aspek lainnya.
Artikel ini akan mengungkapkan beberapa tanda bahasa tubuh yang dapat menjadi sinyal kecerdasan yang lebih rendah, meski bukan berarti ini menggambarkan seluruh potensi seseorang.
Dilansir dari laman Personal Branding Blog pada Selasa (14/1), berikut merupakan 8 tanda bahasa tubuh yang bisa menjadi sinyal rendahnya kecerdasan seseorang, menurut psikologi.
- Penggunaan Kata Pengisi yang Berlebihan
Kata-kata pengisi seperti “um”, “eh”, atau “jadi” sering digunakan ketika seseorang sedang berusaha mengorganisir pemikirannya.
Meskipun ini adalah bagian normal dari percakapan sehari-hari, penggunaan kata pengisi yang berlebihan bisa menjadi tanda bahwa seseorang membutuhkan lebih banyak waktu untuk berpikir sebelum merespons.
Penggunaan kata pengisi yang terlalu berlebihan bisa memperlambat percakapan, namun ini adalah mekanisme alami untuk memberi waktu bagi otak untuk memproses informasi yang lebih rumit.
- Ekspresi Wajah yang Terbatas
Orang dengan ekspresi wajah yang minim selama percakapan cenderung terlihat seperti tidak tertarik atau tidak memahami topik yang dibahas.Bahasa tubuh ini bisa menjadi cara bagi mereka untuk menyembunyikan kebingungan atau agar tidak terlihat lemah.
Meski begitu, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang mengekspresikan perasaan atau pemahaman mereka melalui ekspresi wajah yang jelas.Beberapa orang lebih cenderung memproses informasi secara internal dan cenderung tidak menampilkan banyak ekspresi wajah meskipun mereka sedang berpikir keras.
Hal ini tidak berarti bahwa mereka kurang cerdas atau tidak tertarik, melainkan cara mereka berfungsi dalam situasi sosial atau percakapan.Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan dirinya, dan ini tidak selalu berhubungan langsung dengan tingkat kecerdasan mereka.
- Kurangnya Kontak Mata
Kontak mata sering dianggap sebagai elemen penting dalam berkomunikasi karena menunjukkan perhatian dan ketertarikan.Namun, ketika seseorang jarang melakukan kontak mata, ini bukan berarti mereka tidak peduli atau tidak mendengarkan.
Dalam beberapa kasus, kurangnya kontak mata bisa jadi karena mereka perlu lebih banyak waktu untuk memproses informasi yang diterima.
Ini sering terjadi pada individu yang memiliki keterbatasan dalam kemampuan kognitif mereka, di mana mereka cenderung membutuhkan waktu ekstra untuk memahami percakapan.
Meskipun demikian, ini hanya salah satu indikasi dan tidak bisa digunakan untuk mengukur kecerdasan secara keseluruhan, karena banyak faktor lain yang memengaruhi kemampuan kognitif seseorang.
- Terlalu Sering Mengangguk
Mengangguk merupakan cara umum untuk menunjukkan bahwa kita setuju atau memahami apa yang dibicarakan. Namun, jika seseorang mengangguk terlalu sering, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa mereka tidak sepenuhnya memahami percakapan tersebut.
Orang yang sering mengangguk dalam percakapan bisa jadi sedang berusaha menyembunyikan kebingungannya dan berusaha terlihat terlibat meski mereka sedang kesulitan untuk mengikuti apa yang sedang dibahas.
Ini juga dilakukan untuk menjaga kelancaran percakapan atau menghindari situasi canggung.
- Sering Gelisah
Gelisah atau fidgeting adalah perilaku yang sering terjadi ketika seseorang merasa cemas atau tidak nyaman.
Ketika seseorang tidak bisa diam saat berbicara, seperti mengetuk meja, menggoyangkan kaki, atau memainkan rambut, ini bisa menunjukkan bahwa mereka kesulitan untuk fokus atau menyerap informasi dengan baik.
Gelisah ini sering kali terjadi saat seseorang merasa terbebani oleh informasi yang diberikan dan tubuh mereka bereaksi secara fisik untuk mencoba mengurangi ketegangan.
- Sering Menyentuh Wajah
Menyentuh wajah, terutama di sekitar hidung atau mulut, adalah respons alami ketika seseorang sedang berpikir atau mencoba mencari solusi dalam percakapan.Ketika kita merasa bingung atau kewalahan dengan informasi yang diterima, tubuh kita sering merespons dengan cara ini.
Ini bisa menunjukkan bahwa mereka sedang berusaha keras untuk mencerna apa yang sedang dibahas dan mencari cara untuk merespons dengan tepat.Meski begitu, ini adalah hal yang sangat manusiawi dan normal, karena kita semua terkadang membutuhkan waktu ekstra untuk berpikir.
- Menyilangkan Tangan
Menyilangkan tangan sering kali dianggap sebagai tanda bahwa seseorang bersikap tertutup atau defensif.
Namun, dalam konteks percakapan yang kompleks, ini bisa menunjukkan bahwa seseorang sedang berusaha untuk mencerna informasi yang diberikan atau merasa kesulitan untuk mengikutinya.
Ketika seseorang merasa kesulitan dalam memahami percakapan atau perlu waktu ekstra untuk mencerna informasi, mereka cenderung akan merasa lebih nyaman dengan posisi tangan yang menyilang di tubuhnya.
Ini bisa menjadi mekanisme untuk memberi diri mereka waktu lebih untuk berpikir atau mengatur kembali pemahaman mereka.
- Gerakan Tangan yang Cepat dan Terburu-buru
Gerakan tangan yang cepat dan terputus-putus sering terlihat ketika seseorang sedang berbicara tentang topik yang mereka anggap sulit atau rumit.Gerakan ini dapat mencerminkan upaya tubuh untuk menyampaikan pemikiran yang tidak teratur, dan mencoba mengikuti percakapan yang terus berlangsung.
Ketika seseorang kesulitan untuk memproses informasi, gerakan tubuh mereka cenderung lebih terburu-buru, dan berusaha mengejar alur percakapan yang cepat.Ini merupakan tanda bahwa mereka cenderung membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami atau memproses informasi dengan cara mereka sendiri.(jpc)