27.8 C
Jakarta
Thursday, November 7, 2024

Kenali Sebab Prokastinasi yang Bikin Orang Suka Menunda Pekerjaan

KEBIASAAN seseorang dalam menunda pekerjaan sampai mepet dengan tenggat waktu penyelesaian tentu bukan merupakan kebiasaan yang baik.

Lebih parahnya, tak sedikit orang yang memiliki kecenderungan seperti itu. Dampaknya, seseorang akan dicap sebagai pemalas di lingkungan sekitarnya.

Namun, kecenderungan bagi seseorang untuk menunda pekerjaannya juga dapat dipicu oleh kondisi mental maupun dari sifat dan kepribadian seseorang yang disebut sebagai ‘Prokrastinasi’.

Masih asing dengan kata ‘Prokrastinasi’? Simak artikel berikut ini dan ketahui penyebab rasa malas di dalam dirimu!

Prokrastinasi adalah kebiasaan seseorang untuk menunda pekerjaan yang seharusnya dikerjakan.

Mereka hanya ingin tugasnya cepat selesai sebelum batas waktu yang ditentukan dan menyampingkan kualitas dari pekerjaan yang dikerjakan.

Beberapa pengidap prokrastinasi berpendapat bahwa mereka akan tampil lebih baik jika bekerja di bawah tekanan. Karena, mereka akan mengalami euforia (perasaan gembira berlebihan) karena tampaknya telah mengatasi rintangan yang besar.

Sebab, pikiran mereka akan menjadi fokus akibat tekanan pekerjaan yang sengaja diterimanya yaitu batas tenggat waktu yang singkat.

Setelah mengetahui Prokrastinasi, berikut ini adalah penyebab dari kebiasaan buruk ini.

  1. Perfeksionis

Seseorang dengan sifat ini biasanya ingin hasil pekerjaan yang sempurna, sehingga mereka cenderung menghabiskan waktu mereka untuk detail-detail kecil yang seharusnya tidak perlu dan menyiapkan terlalu banyak rencana.

Hal ini yang menyebabkan sifat perfeksionis cenderung suka menunda pekerjaan karena terlalu menghabiskan waktu mereka pada rencana yang terlalu banyak dan detail-detail kecil pekerjaan yang seharusnya tidak diperlukan.

Penyebab dari sifat ini adalah kekhawatiran pada diri sendiri akan hasil pekerjaan yang tidak maksimal, padahal belum diserahkan kepada orang lain atau klien untuk direspons.

  1. Overthinking
Baca Juga :  Pencari Kerja Merapat! Inilah Jenis-jenis Profesi yang Diminati Masyarakat Tahun 2024

Kebiasaan overthinking pada seseorang cenderung menimbulkan ketakukan dalam menghadapi tekanan dari pekerjaannya.

Mereka terlalu banyak berpikir bagaimana hasil pekerjaan mereka nanti dan khawatir apabila pekerjaan yang mereka lakukan tidak dapat berhasil dengan baik, padahal pekerjaannya belum juga dikerjakan.

Akibatnya, mereka jadi suka menunda pekerjaan utama dan memilih untuk mengerjakan pekerjaan lain yang dianggapnya lebih mudah terlebih dahulu sembari berpikir lebih lama lagi mengenai pekerjaan utamanya.

  1. Mengejar Adrenalin

Mengerjakan tugas di saat mendekati tenggat waktu memang kerap memicu produksi hormon adrenalin di dalam tubuh. Sebagai pemegang teguh prinsip SKS (Sistem Kebut Semalam), mereka cenderung menikmati sensasi tekanan yang menimbulkan adrenalin di dalam diri dan menggangapnya lebih seperti tantangan daripada kewajiban atau rutinitas pekerjaan yang seharusnya dikerjakan dengan tenggat waktu yang telah ada.

Biasanya, mereka yang bertipe seperti ini menyatakan bahwa lebih bergairah saat mengerjakan pekerjaan di tengah tenggat waktu yang pendek. Mereka akan lebih serius dan lebih kreatif dalam menyelesaikan pekerjaanya itu.

  1. Kebiasaan Multitasking

Banyak orang beranggapan akan lebih bagus bagi seseorang untuk bisa multitasking karena dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus di waktu yang bersamaan. Namun, pernyataan itu salah karena malah dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan masing-masing pekerjaan.

Tindakan seperti ini sering menyebabkan mereka menjadi bingung pada pekerjaan yang harus diprioritaskan terlebih dahulu sehingga hasil pekerjaan tersebut juga tidak efisien dan beberapa pekerjaan lain juga ikut tertunda akhirnya.

  1. Gangguan Mental
Baca Juga :  Lima Hal yang Wanita Harap Mereka Ketahui Sebelum Menikah

Salah satu pemicu utama kebiasaan Prokastinasi juga disebabkan oleh gangguan mental yang diderita seseorang. Gangguan mental sendiri ada beragam, namun berikut ini adalah jenis gangguan mental yang paling berpengaruh terhadap timbulnya sifat Prokastinasi:

Seseorang mengalami Depresi yang cukup berat. Perasaan putus asa, rasa bersalah, dan ketidakberdayaan seseorang dalam menahan depresi membuatnya menjadi kurang motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dan berakhir menunda pekerjaan itu.

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) juga menjadi pemicu utama dari gangguan mental ini yang menyebabkan seseorang menjadi Prokastinasi.

Hal ini dirasakan ketika seseorang mudah sekali terdistraksi yang disebabkan dari luar atau bahkan dari pikirannya sendiri dan memungkinkan bagi seseorang tersebut untuk memulai pekerjaan atau memilih untuk menunda pekerjaan terlebih dahulu untuk menyelesaikan apa yang mendistraksinya.

Pada dasarnya, kebiasaan dari prokastinasi merupakan tindakan dari perilaku seseorang. Jadi, untuk mengatasi kebiasaan buruk ini juga diperlukan tindakan perilaku yang kuat sebagai bentuk kebalikan dari kebiasaan prokastinasi.

Selalu hargai setiap usaha dan atur manajemen waktu sebaik mungkin.

Disarankan untuk membuat catatan prioritas pekerjaan guna menghindari kebiasaan multitasking. Jangan lupa selalu membangun semangat dan motivasi dalam diri. Sebab sebuah tindakan juga diperlukan motivasi yang kuat sebagai pemacu semangat. (ken/jay/jpg)

 

KEBIASAAN seseorang dalam menunda pekerjaan sampai mepet dengan tenggat waktu penyelesaian tentu bukan merupakan kebiasaan yang baik.

Lebih parahnya, tak sedikit orang yang memiliki kecenderungan seperti itu. Dampaknya, seseorang akan dicap sebagai pemalas di lingkungan sekitarnya.

Namun, kecenderungan bagi seseorang untuk menunda pekerjaannya juga dapat dipicu oleh kondisi mental maupun dari sifat dan kepribadian seseorang yang disebut sebagai ‘Prokrastinasi’.

Masih asing dengan kata ‘Prokrastinasi’? Simak artikel berikut ini dan ketahui penyebab rasa malas di dalam dirimu!

Prokrastinasi adalah kebiasaan seseorang untuk menunda pekerjaan yang seharusnya dikerjakan.

Mereka hanya ingin tugasnya cepat selesai sebelum batas waktu yang ditentukan dan menyampingkan kualitas dari pekerjaan yang dikerjakan.

Beberapa pengidap prokrastinasi berpendapat bahwa mereka akan tampil lebih baik jika bekerja di bawah tekanan. Karena, mereka akan mengalami euforia (perasaan gembira berlebihan) karena tampaknya telah mengatasi rintangan yang besar.

Sebab, pikiran mereka akan menjadi fokus akibat tekanan pekerjaan yang sengaja diterimanya yaitu batas tenggat waktu yang singkat.

Setelah mengetahui Prokrastinasi, berikut ini adalah penyebab dari kebiasaan buruk ini.

  1. Perfeksionis

Seseorang dengan sifat ini biasanya ingin hasil pekerjaan yang sempurna, sehingga mereka cenderung menghabiskan waktu mereka untuk detail-detail kecil yang seharusnya tidak perlu dan menyiapkan terlalu banyak rencana.

Hal ini yang menyebabkan sifat perfeksionis cenderung suka menunda pekerjaan karena terlalu menghabiskan waktu mereka pada rencana yang terlalu banyak dan detail-detail kecil pekerjaan yang seharusnya tidak diperlukan.

Penyebab dari sifat ini adalah kekhawatiran pada diri sendiri akan hasil pekerjaan yang tidak maksimal, padahal belum diserahkan kepada orang lain atau klien untuk direspons.

  1. Overthinking
Baca Juga :  Pencari Kerja Merapat! Inilah Jenis-jenis Profesi yang Diminati Masyarakat Tahun 2024

Kebiasaan overthinking pada seseorang cenderung menimbulkan ketakukan dalam menghadapi tekanan dari pekerjaannya.

Mereka terlalu banyak berpikir bagaimana hasil pekerjaan mereka nanti dan khawatir apabila pekerjaan yang mereka lakukan tidak dapat berhasil dengan baik, padahal pekerjaannya belum juga dikerjakan.

Akibatnya, mereka jadi suka menunda pekerjaan utama dan memilih untuk mengerjakan pekerjaan lain yang dianggapnya lebih mudah terlebih dahulu sembari berpikir lebih lama lagi mengenai pekerjaan utamanya.

  1. Mengejar Adrenalin

Mengerjakan tugas di saat mendekati tenggat waktu memang kerap memicu produksi hormon adrenalin di dalam tubuh. Sebagai pemegang teguh prinsip SKS (Sistem Kebut Semalam), mereka cenderung menikmati sensasi tekanan yang menimbulkan adrenalin di dalam diri dan menggangapnya lebih seperti tantangan daripada kewajiban atau rutinitas pekerjaan yang seharusnya dikerjakan dengan tenggat waktu yang telah ada.

Biasanya, mereka yang bertipe seperti ini menyatakan bahwa lebih bergairah saat mengerjakan pekerjaan di tengah tenggat waktu yang pendek. Mereka akan lebih serius dan lebih kreatif dalam menyelesaikan pekerjaanya itu.

  1. Kebiasaan Multitasking

Banyak orang beranggapan akan lebih bagus bagi seseorang untuk bisa multitasking karena dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus di waktu yang bersamaan. Namun, pernyataan itu salah karena malah dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan masing-masing pekerjaan.

Tindakan seperti ini sering menyebabkan mereka menjadi bingung pada pekerjaan yang harus diprioritaskan terlebih dahulu sehingga hasil pekerjaan tersebut juga tidak efisien dan beberapa pekerjaan lain juga ikut tertunda akhirnya.

  1. Gangguan Mental
Baca Juga :  Lima Hal yang Wanita Harap Mereka Ketahui Sebelum Menikah

Salah satu pemicu utama kebiasaan Prokastinasi juga disebabkan oleh gangguan mental yang diderita seseorang. Gangguan mental sendiri ada beragam, namun berikut ini adalah jenis gangguan mental yang paling berpengaruh terhadap timbulnya sifat Prokastinasi:

Seseorang mengalami Depresi yang cukup berat. Perasaan putus asa, rasa bersalah, dan ketidakberdayaan seseorang dalam menahan depresi membuatnya menjadi kurang motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dan berakhir menunda pekerjaan itu.

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) juga menjadi pemicu utama dari gangguan mental ini yang menyebabkan seseorang menjadi Prokastinasi.

Hal ini dirasakan ketika seseorang mudah sekali terdistraksi yang disebabkan dari luar atau bahkan dari pikirannya sendiri dan memungkinkan bagi seseorang tersebut untuk memulai pekerjaan atau memilih untuk menunda pekerjaan terlebih dahulu untuk menyelesaikan apa yang mendistraksinya.

Pada dasarnya, kebiasaan dari prokastinasi merupakan tindakan dari perilaku seseorang. Jadi, untuk mengatasi kebiasaan buruk ini juga diperlukan tindakan perilaku yang kuat sebagai bentuk kebalikan dari kebiasaan prokastinasi.

Selalu hargai setiap usaha dan atur manajemen waktu sebaik mungkin.

Disarankan untuk membuat catatan prioritas pekerjaan guna menghindari kebiasaan multitasking. Jangan lupa selalu membangun semangat dan motivasi dalam diri. Sebab sebuah tindakan juga diperlukan motivasi yang kuat sebagai pemacu semangat. (ken/jay/jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/