28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Madura United Pilih Mundur

SETELAH melakukan virtual
meeting dengan APPI dan APSSI pada Selasa (26/5), PSSI kembali mengadakan
virtual meeting kemarin. Kali ini melibatkan 18 klub Liga 1. PSSI menghimpun
pendapat setiap klub sebelum memutuskan nasib kompetisi musim 2020.

Dalam rapat tersebut, PSSI diwakili Wakil Ketua Umum Iwan Budianto.
Kemudian, turut hadir pula Plt Sekjen Yunus Nusi dan Wasekjen Maaike Ira
Puspita. Selain itu, turut bergabung anggota Exco PSSI Endri Irawan dan
perwakilan PT LIB.

Rapat tersebut masih bersifat diskusi. Keputusan akhir masih menanti
situasi hingga 29 Mei besok. ’’Rapat hari ini (kemarin, Red) memang sudah
disepakati tidak ada keputusan. Hanya kesimpulan dan akan dilaporkan ke ketua
umum untuk dibawa ke rapat exco,’’ ucap Yunus Nusi.

Pada rapat kemarin, masih banyak perbedaan pendapat dari 18 klub peserta
Liga 1. Namun, mayoritas menolak untuk melanjutkan. Setidaknya ada 12 klub yang
memilih kompetisi dihentikan. Sementara itu, satu klub, yakni Persipura
Jayapura, memilih abstain.

Baca Juga :  Tertinggal 6 Poin, Marcus/Kevin Bangkit Luar Biasa, Sikat Denmark

Madura United menjadi klub yang paling kukuh meminta kompetisi
dihentikan. Melalui Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu Zia Ulhaq
Abdurrahim, Madura United menegaskan tak melanjutkan kompetisi. Sebab, bagi tim
berjuluk Laskar Sape Kerrap tersebut, memaksakan kompetisi berlanjut akan
terlalu berisiko.

’’Apa pun alasannya, kami tetap menolak. Kalau Liga dilanjutkan, kami
menilainya terlalu gegabah. Sebab, masih ada virus di tengah kita. Saat ini masyarakat
juga diliputi perasaan yang mencekam,’’ ucap Zia.

Bahkan, Madura United dengan tegas memutuskan akan mundur apabila
kompetisi tetap dilanjutkan. Tim asal Pulau Garam tersebut enggan mengambil
risiko. Sebab, kali ini taruhannya nyawa pemain dan ofisial.
Bagi Madura United, dalam situasi saat ini, lebih baik PSSI memikirkan
pembenahan. ’’Entah itu regulasi yang dipertegas atau menyiapkan sponsor musim
depan,’’ kata pria asli Pamekasan tersebut.

Baca Juga :  Menang Besar, Bima : Jangan Jemawa, Tetap Harus Fokus

Sementara itu, lima klub yang menginginkan kompetisi lanjut adalah
Persiraja Banda Aceh, Persib Bandung, Bali United, Borneo FC, dan Arema FC.
Sejatinya Arema FC sempat menolak untuk melanjutkan kompetisi. Namun, pada
virtual meeting kemarin, tim berjuluk Singo Edan tersebut mengubah keputusan.

Meski begitu, General Manager Arema FC Ruddy Widodo menuturkan, Singo
Edan sepakat melanjutkan kompetisi dengan catatan khusus. Apabila kompetisi
lanjut, diperlukan ketegasan terkait dengan rasionalisasi subsidi serta
renegosiasi kontrak pelatih dan pemain.

Arema FC juga memiliki pertimbangan lain. ’’Semula memang kami minta
dihentikan. Lalu, kami setuju karena pemerintah menjamin lewat kebijakan new
normal. Juga untuk melindungi banyak UMKM atau stakeholder yang bergantung pada
keberlangsungan sepak bola,’’ ucap pria asli Madiun tersebut.

 

SETELAH melakukan virtual
meeting dengan APPI dan APSSI pada Selasa (26/5), PSSI kembali mengadakan
virtual meeting kemarin. Kali ini melibatkan 18 klub Liga 1. PSSI menghimpun
pendapat setiap klub sebelum memutuskan nasib kompetisi musim 2020.

Dalam rapat tersebut, PSSI diwakili Wakil Ketua Umum Iwan Budianto.
Kemudian, turut hadir pula Plt Sekjen Yunus Nusi dan Wasekjen Maaike Ira
Puspita. Selain itu, turut bergabung anggota Exco PSSI Endri Irawan dan
perwakilan PT LIB.

Rapat tersebut masih bersifat diskusi. Keputusan akhir masih menanti
situasi hingga 29 Mei besok. ’’Rapat hari ini (kemarin, Red) memang sudah
disepakati tidak ada keputusan. Hanya kesimpulan dan akan dilaporkan ke ketua
umum untuk dibawa ke rapat exco,’’ ucap Yunus Nusi.

Pada rapat kemarin, masih banyak perbedaan pendapat dari 18 klub peserta
Liga 1. Namun, mayoritas menolak untuk melanjutkan. Setidaknya ada 12 klub yang
memilih kompetisi dihentikan. Sementara itu, satu klub, yakni Persipura
Jayapura, memilih abstain.

Baca Juga :  Tertinggal 6 Poin, Marcus/Kevin Bangkit Luar Biasa, Sikat Denmark

Madura United menjadi klub yang paling kukuh meminta kompetisi
dihentikan. Melalui Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu Zia Ulhaq
Abdurrahim, Madura United menegaskan tak melanjutkan kompetisi. Sebab, bagi tim
berjuluk Laskar Sape Kerrap tersebut, memaksakan kompetisi berlanjut akan
terlalu berisiko.

’’Apa pun alasannya, kami tetap menolak. Kalau Liga dilanjutkan, kami
menilainya terlalu gegabah. Sebab, masih ada virus di tengah kita. Saat ini masyarakat
juga diliputi perasaan yang mencekam,’’ ucap Zia.

Bahkan, Madura United dengan tegas memutuskan akan mundur apabila
kompetisi tetap dilanjutkan. Tim asal Pulau Garam tersebut enggan mengambil
risiko. Sebab, kali ini taruhannya nyawa pemain dan ofisial.
Bagi Madura United, dalam situasi saat ini, lebih baik PSSI memikirkan
pembenahan. ’’Entah itu regulasi yang dipertegas atau menyiapkan sponsor musim
depan,’’ kata pria asli Pamekasan tersebut.

Baca Juga :  Menang Besar, Bima : Jangan Jemawa, Tetap Harus Fokus

Sementara itu, lima klub yang menginginkan kompetisi lanjut adalah
Persiraja Banda Aceh, Persib Bandung, Bali United, Borneo FC, dan Arema FC.
Sejatinya Arema FC sempat menolak untuk melanjutkan kompetisi. Namun, pada
virtual meeting kemarin, tim berjuluk Singo Edan tersebut mengubah keputusan.

Meski begitu, General Manager Arema FC Ruddy Widodo menuturkan, Singo
Edan sepakat melanjutkan kompetisi dengan catatan khusus. Apabila kompetisi
lanjut, diperlukan ketegasan terkait dengan rasionalisasi subsidi serta
renegosiasi kontrak pelatih dan pemain.

Arema FC juga memiliki pertimbangan lain. ’’Semula memang kami minta
dihentikan. Lalu, kami setuju karena pemerintah menjamin lewat kebijakan new
normal. Juga untuk melindungi banyak UMKM atau stakeholder yang bergantung pada
keberlangsungan sepak bola,’’ ucap pria asli Madiun tersebut.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru