25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mampu Meredam Ego Para Pemain

DI setiap posisi, Bali United memiliki 2 sampai
4 pemain dengan kualitas setara. Tentu itu menjadi modal berharga untuk menjadi
juara. Tapi, di sisi lain, sang pelatih Stefano Cugurra memiliki tantangan yang
tidak ringan.

Pelatih yang akrab disapa Teco itu harus mampu
meredam ego para pemain. Harus mampu menjaga mereka untuk tidak saling
menonjolkan diri. Juga tidak emosional ketika duduk di bangku cadangan. Jika
Teco mampu melakukannya bukan tidak mungkin dia akan menjadi pelatih yang mampu
mengantarkan dua kesebelasan berbeda dalam dua musim berturut sebagai juara.

Dan pelatih asal Brasil itu sejauh ini tampak
mampu melakukannya. Bali United dibawanya terus meraih kemenangan demi
kemenangan. Bahkan, sepanjang Agustus lalu, Serdadu Tridatu -julukan Bali
United- menyapu bersih enam laga. Alias selalu menang.

Dan dua diantara kemenangan tersebut diraih di
kandang dua pesaing utama: PS Tira Persikabo dan Madura United. Kemenangan atas
Tira Persikabo bahkan menjadi titik balik Bali United memuncaki klasemen
sementara Liga 1 musim 2019. Menggusur Tira Persikabo.

Baca Juga :  PT LIB dan PSSI Serius Ingin Menghadirkan Penonton

Apa resep Teco hingga mampu membawa Bali United
terus bertengger di puncak klasemen? ”Ini karena pemain mengikuti sistem saya.
Siapa yang terbaik di latihan, itulah yang saya mainkan. Jadi cukup fair buat
pemain,” aku Teco.

Tidak mengherankan jika kemudian nama Leonard
Tupamahu yang sudah berumur selalu menjadi 
pilihan utama di lini belakang. Menggungguli dua bek tangguh lainnya,
Haudi Abdillah dan Gunawan Dwi Cahyo. Atau Dias Angga yang mampu menggeser
Andhika Wijaya di posisi bek kanan. Padahal, musim lalu Andhika adalah pilihan
utama dan dipanggil tim nasional. Bahkan, Irfan Bachdim lebih sering memulai
pertandingan dari bangku cadangan.

”Pemain mau memahami sistem yang saya buat.
Mereka juga memahami rencana saya,” kata Teco. Karena itu, meski dihuni 2-4
pemain dengan kualitas setara di setiap posisi, nyaris tak ada gejolak di tubuh
Bali United. Hal itu pula yang memudahkan target Teco untuk menjadikan
permainan tim konsisten dari satu pertandingan ke pertandingan.

Baca Juga :  Banyak yang Perlu Dibenahi ! Fokus Fisik, Mental dan Performa Pemain

”Dari awal saya ingin membangun tim yang
konsisten. Sebab, percuma sekarang menang, tapi setelah itu kalah, lalu menang
lagi, dan kalah lagi. Saya ingin tim konsisten terus meraih kemenangan,” papar
Teco.

Dan sejauh ini pelatih yang musim lalu
mengantarkan Persija Jakarta menahbiskan diri sebagai juara itu mampu
menjadikan Bali United begitu konsisten. Perjalanan Bali United sepanjang
Agustus menjadi contoh nyata. Enam laga mereka lewati dengan kemenangan.
(fim/jpg)

DI setiap posisi, Bali United memiliki 2 sampai
4 pemain dengan kualitas setara. Tentu itu menjadi modal berharga untuk menjadi
juara. Tapi, di sisi lain, sang pelatih Stefano Cugurra memiliki tantangan yang
tidak ringan.

Pelatih yang akrab disapa Teco itu harus mampu
meredam ego para pemain. Harus mampu menjaga mereka untuk tidak saling
menonjolkan diri. Juga tidak emosional ketika duduk di bangku cadangan. Jika
Teco mampu melakukannya bukan tidak mungkin dia akan menjadi pelatih yang mampu
mengantarkan dua kesebelasan berbeda dalam dua musim berturut sebagai juara.

Dan pelatih asal Brasil itu sejauh ini tampak
mampu melakukannya. Bali United dibawanya terus meraih kemenangan demi
kemenangan. Bahkan, sepanjang Agustus lalu, Serdadu Tridatu -julukan Bali
United- menyapu bersih enam laga. Alias selalu menang.

Dan dua diantara kemenangan tersebut diraih di
kandang dua pesaing utama: PS Tira Persikabo dan Madura United. Kemenangan atas
Tira Persikabo bahkan menjadi titik balik Bali United memuncaki klasemen
sementara Liga 1 musim 2019. Menggusur Tira Persikabo.

Baca Juga :  PT LIB dan PSSI Serius Ingin Menghadirkan Penonton

Apa resep Teco hingga mampu membawa Bali United
terus bertengger di puncak klasemen? ”Ini karena pemain mengikuti sistem saya.
Siapa yang terbaik di latihan, itulah yang saya mainkan. Jadi cukup fair buat
pemain,” aku Teco.

Tidak mengherankan jika kemudian nama Leonard
Tupamahu yang sudah berumur selalu menjadi 
pilihan utama di lini belakang. Menggungguli dua bek tangguh lainnya,
Haudi Abdillah dan Gunawan Dwi Cahyo. Atau Dias Angga yang mampu menggeser
Andhika Wijaya di posisi bek kanan. Padahal, musim lalu Andhika adalah pilihan
utama dan dipanggil tim nasional. Bahkan, Irfan Bachdim lebih sering memulai
pertandingan dari bangku cadangan.

”Pemain mau memahami sistem yang saya buat.
Mereka juga memahami rencana saya,” kata Teco. Karena itu, meski dihuni 2-4
pemain dengan kualitas setara di setiap posisi, nyaris tak ada gejolak di tubuh
Bali United. Hal itu pula yang memudahkan target Teco untuk menjadikan
permainan tim konsisten dari satu pertandingan ke pertandingan.

Baca Juga :  Banyak yang Perlu Dibenahi ! Fokus Fisik, Mental dan Performa Pemain

”Dari awal saya ingin membangun tim yang
konsisten. Sebab, percuma sekarang menang, tapi setelah itu kalah, lalu menang
lagi, dan kalah lagi. Saya ingin tim konsisten terus meraih kemenangan,” papar
Teco.

Dan sejauh ini pelatih yang musim lalu
mengantarkan Persija Jakarta menahbiskan diri sebagai juara itu mampu
menjadikan Bali United begitu konsisten. Perjalanan Bali United sepanjang
Agustus menjadi contoh nyata. Enam laga mereka lewati dengan kemenangan.
(fim/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru