26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Liga 1 Restart, Mantan Manajer Timnas Ini Mempertanyakan Kalau Klub Ba

Keputusan PSSI untuk melanjutkan Liga 1 2020 pada Oktober 2020 dinilai memberatkan klub peserta. Salah satu yang berpendapat begitu adalah mantan petinggi Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla. Dia menyatakan, jika dilanjutkan, berarti Liga tidak pernah stop. Seharusnya, hak komersial klub tetap dibayarkan. ”Jadi, Liga masih terutang hak komersial untuk bulan Mei, Juni, dan sekarang sudah masuk Juli. Berarti tiga bulan/term klub harus menerima hak komersial,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, pemain kontraknya rata-rata habis pada 30 November atau 31 Desember 2020. Apabila Liga diselenggarakan sampai 28 Februari 2021, apakah klub harus perpanjang kontrak pemain? Artinya, klub harus merogoh kantong lagi dan itu sangat memberatkan.

Sejauh ini juga belum ada lampu hijau dari pemerintah melalui pihak terkait soal rencana lanjutan Liga. ”Jika Liga yang katanya dilanjutkan, tapi tidak mendapatkan izin dari pihak terkait, siapa yang terbebani? Dan beban itu siapa yang tanggung?” tanya pria yang akrab disapa ADS itu.

Baca Juga :  Christian Sancho Tegaskan Keberatan Atas Keputusan TPP KONI Kalteng, I

Mantan manajer timnas Indonesia itu juga mempertanyakan jika ada pemain atau ofisial yang terpapar Covid-19, ada tuntutan agar kehidupan mereka terjamin, siapa yang akan menanggung? ”Kalau klub bangkrut, siapa juga tanggung jawab?” ungkapnya.

Selain itu, jika lanjutan Liga yang direncanakan berakhir 28 Februari 2021, sementara kualifikasi AFC Champions Cup dan AFC Cup itu awal Januari 2021, urgensi Liga menjadi tidak jelas. ”Siapa yang mewakili Indonesia? Sampai sekarang belum ada proses club licensing yang menjadi syarat untuk keikutsertaan di ajang Asia. Terus, siapa yang akan mewakili Indonesia di 2021?” paparnya.

Menurut ADS, sponsor sejatinya bisa dinegosiasikan. Yang penting, kompensasi yang diterima sponsor sebanding dengan nilainya.

Jika Liga musim 2020 dijalankan lagi pada Oktober 2020 hingga Februari 2021, tim nasional juga akan terganggu. Pada Oktober, timnas punya agenda menjalani sisa kualifikasi Piala Dunia. Pada akhir tahun, skuad Garuda harus berlaga di Piala AFF 2020.

Baca Juga :  Jadwal Liga Champions Malam Ini: Lokomotiv Vs Bayern, Marseille Vs Ma

Satu hal lagi yang menurut ADS bakal menjadi permasalahan. Yaitu, Liga musim 2021 (tahun depan) dimulai kapan. Sebab, banyak agenda lain pada 2021. Bisa jadi Liga musim depan akan lewat tahun lagi. ”Terlihat sekali yang dijalankan ini tidak sesuai dengan visi-misi kampanye sebelumnya. Jadi, Liga ini sebenarnya untuk kepentingan siapa?” cetus ADS.

Sementara itu, Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan, soal subsidi, pihaknya masih berkoordinasi lagi dengan klub terkait nilai. ’’Kami masih akan berdiskusi lagi untuk itu. Jadi, akan ada beberapa tahapan pertemuan,’’ tuturnya.

Soal kontrak pemain yang habis akhir tahun ini, Lukita menegaskan bahwa sesuai dengan SKEP/53/VI/2020 alias SK PSSI, LIB sudah merancang jadwal dengan extraordinary. Artinya, akan ada kemudahan bagi klub ataupun pemain perihal kontrak. ’’Itu juga mungkin bisa jadi dasar kesepakatan klub dengan pemain dalam kontrak nanti,’’ katanya.

Keputusan PSSI untuk melanjutkan Liga 1 2020 pada Oktober 2020 dinilai memberatkan klub peserta. Salah satu yang berpendapat begitu adalah mantan petinggi Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla. Dia menyatakan, jika dilanjutkan, berarti Liga tidak pernah stop. Seharusnya, hak komersial klub tetap dibayarkan. ”Jadi, Liga masih terutang hak komersial untuk bulan Mei, Juni, dan sekarang sudah masuk Juli. Berarti tiga bulan/term klub harus menerima hak komersial,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, pemain kontraknya rata-rata habis pada 30 November atau 31 Desember 2020. Apabila Liga diselenggarakan sampai 28 Februari 2021, apakah klub harus perpanjang kontrak pemain? Artinya, klub harus merogoh kantong lagi dan itu sangat memberatkan.

Sejauh ini juga belum ada lampu hijau dari pemerintah melalui pihak terkait soal rencana lanjutan Liga. ”Jika Liga yang katanya dilanjutkan, tapi tidak mendapatkan izin dari pihak terkait, siapa yang terbebani? Dan beban itu siapa yang tanggung?” tanya pria yang akrab disapa ADS itu.

Baca Juga :  Christian Sancho Tegaskan Keberatan Atas Keputusan TPP KONI Kalteng, I

Mantan manajer timnas Indonesia itu juga mempertanyakan jika ada pemain atau ofisial yang terpapar Covid-19, ada tuntutan agar kehidupan mereka terjamin, siapa yang akan menanggung? ”Kalau klub bangkrut, siapa juga tanggung jawab?” ungkapnya.

Selain itu, jika lanjutan Liga yang direncanakan berakhir 28 Februari 2021, sementara kualifikasi AFC Champions Cup dan AFC Cup itu awal Januari 2021, urgensi Liga menjadi tidak jelas. ”Siapa yang mewakili Indonesia? Sampai sekarang belum ada proses club licensing yang menjadi syarat untuk keikutsertaan di ajang Asia. Terus, siapa yang akan mewakili Indonesia di 2021?” paparnya.

Menurut ADS, sponsor sejatinya bisa dinegosiasikan. Yang penting, kompensasi yang diterima sponsor sebanding dengan nilainya.

Jika Liga musim 2020 dijalankan lagi pada Oktober 2020 hingga Februari 2021, tim nasional juga akan terganggu. Pada Oktober, timnas punya agenda menjalani sisa kualifikasi Piala Dunia. Pada akhir tahun, skuad Garuda harus berlaga di Piala AFF 2020.

Baca Juga :  Jadwal Liga Champions Malam Ini: Lokomotiv Vs Bayern, Marseille Vs Ma

Satu hal lagi yang menurut ADS bakal menjadi permasalahan. Yaitu, Liga musim 2021 (tahun depan) dimulai kapan. Sebab, banyak agenda lain pada 2021. Bisa jadi Liga musim depan akan lewat tahun lagi. ”Terlihat sekali yang dijalankan ini tidak sesuai dengan visi-misi kampanye sebelumnya. Jadi, Liga ini sebenarnya untuk kepentingan siapa?” cetus ADS.

Sementara itu, Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita mengatakan, soal subsidi, pihaknya masih berkoordinasi lagi dengan klub terkait nilai. ’’Kami masih akan berdiskusi lagi untuk itu. Jadi, akan ada beberapa tahapan pertemuan,’’ tuturnya.

Soal kontrak pemain yang habis akhir tahun ini, Lukita menegaskan bahwa sesuai dengan SKEP/53/VI/2020 alias SK PSSI, LIB sudah merancang jadwal dengan extraordinary. Artinya, akan ada kemudahan bagi klub ataupun pemain perihal kontrak. ’’Itu juga mungkin bisa jadi dasar kesepakatan klub dengan pemain dalam kontrak nanti,’’ katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru