27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Balapan Tanpa Penonton Jadi Solusi

ASSEN- Dorna sebagai penyelenggara MotoGP terus
mencari cara agar musim ini bisa berlangsung. Salah satu opsi yang paling
realistis adalah balapan tertutup dengan jumlah kru terbatas di sirkuit. Upaya
tersebut diharapkan supaya MotoGP mendapatkan restu dari pihak berwenang untuk
menggelar race.

MotoGP sudah melakukan pendataan terkait jumlah
kru setiap tim yang dibawa ketika balapan. Protokol keselamatan tersebut juga
sedang dikoordinasikan dengan pihak terkait. Misalnya Komite Olimpiade Spanyol
dan Italia.

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dalam wawancara
dengan media Spanyol AS mengatakan timnya mendapatkan data awal dari para tim
peserta (selengkapnya lihat grafis) . “Dalam skenario yang kami siapkan, bakal
ada balapan tertutup dengan personel minimal di sirkuit,” paparnya sebagaimana
dikutip Crash. Diperkirakan total seribu kru diperlukan dalam race di tengah
pandemi Covid-19.

Para tim juga sudah menyiapkan kemungkinan
terburuk dengan membawa personel dengan jumlah minimal. “Jika perlu, kami bisa
membawa tiga teknisi untuk setiap pembalap,” sebut bos tim Moto2 Intact GP
Jurgen Lingg kepada Speedweek.

Sedangkan, Team Principal Red Bull Pit Beirer
mengungkapkan bakal menuruti permintaan MotoGP soal pembatasan kru. Bahkan Red
Bull rela hanya membawa empat teknisi jikalau itu memang menjadi peraturannya.
“Yang terpenting, kami bisa menggelar beberapa balapan pada 2020,” urai Beirer

Baca Juga :  Nunu Andriani Edy Pratowo Nakhodai Perwosi Kalteng

Adapun agenda pendukung yang biasa terlihat
pada pekan balapan sulit terwujud. Sebab, membuat kerumunan massa lebih banyak
di sekitar sirkuit berpotensi meingkatkan penularan virus korona.

Selain pembatasan personel di lapangan, Dorna
juga mematangkan rencana preventif. Yakni dengan merencanakan tes Covid-19 kepada
seluruh kru, sebelum dan sesudah acara setiap harinya. “Kami menugaskan
perusahaan yang dimiliki Bridgepoint (pemilik Dorna) untuk merencanakan sekitar
10 ribu alat tes Covid-19,” urai Ezpeleta.

Selanjutnya, balapan terdekat bakal mengarah ke
GP Belanda di Assen pada 28 Juni mendatang. Menyusul penundaan GP Jerman pasca
kebijakan pemerintah Jerman yang melanjutkan pembatasan jarak sosial sampai 31
Agustus 2020.

Namun, penyelenggara GP Belanda tampaknya
realistis jika rencana balapan nantinya berlangsung tanpa penonton. “Aku tidak
melihat adanya kepanikan di Assen, semua orang tenang menanggapi masalah
(Covid-19),” ujar mantan promotor GP Belanda Joss Vaessen sebagaimana dikutip
Speedweek.

Pengalaman panjang GP Belanda di kalender
MotoGP membuat penyelenggara bersiap dengan resiko apapun. Termasuk jika GP
Belanda gagal digelar. Mereka tidak khawatir terkait masalah finansial. “Jadi
kami tidak khawatir jika harus melewatkan balapan tahun ini,” terangnya

Baca Juga :  Rajai Kelas Expert, Pembalap Lumajang Puji Sirkuit Sabaru Palangkaraya

 

Suzuki juga bergerak cepat di saat sulit seperti
saat ini. Pabrikan Jepang itu memberikan kontrak rider andalan mereka Alex Rins
untuk dua musim ke depan hingga 2022. Perpanjangan kontrak diumumkan secara
langsung di akun Instagram @suzukimotogp.

 â€œIni
(Suzuki) adalah tempat yang tepat buatku, dan kami bekerja bersama untuk
mendapatkan hasil yang luar biasa,” sebut Rins sebagaimana dikutip Crash.

Rins menjalani promosi pada 2017 silam. Sejak
saat itu, Suzuki seperti menjadi rumah buat dia. Musim lalu menjadi salah satu
tahun terbaiknya bersama pabrikan yang berpusat di Hamamatsu, Jepang. Sebanyak
tiga kali dia naik podium, dua di antaranya sebagai pemenang race. Yakni di GP
Amerika Serikat dan GP Inggris.

Manajer tim Suzuki
Davide Brivio menyebut perpanjangan kontrak Rins menjadi kabar bagus di tengah
masa sulit saat ini. “Kami tidak berhenti mencoba merencanakan masa depan dan
semua orang di Suzuki sangat senang melanjutkan kerja sama dengan Rins,”
paparnya.

ASSEN- Dorna sebagai penyelenggara MotoGP terus
mencari cara agar musim ini bisa berlangsung. Salah satu opsi yang paling
realistis adalah balapan tertutup dengan jumlah kru terbatas di sirkuit. Upaya
tersebut diharapkan supaya MotoGP mendapatkan restu dari pihak berwenang untuk
menggelar race.

MotoGP sudah melakukan pendataan terkait jumlah
kru setiap tim yang dibawa ketika balapan. Protokol keselamatan tersebut juga
sedang dikoordinasikan dengan pihak terkait. Misalnya Komite Olimpiade Spanyol
dan Italia.

CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dalam wawancara
dengan media Spanyol AS mengatakan timnya mendapatkan data awal dari para tim
peserta (selengkapnya lihat grafis) . “Dalam skenario yang kami siapkan, bakal
ada balapan tertutup dengan personel minimal di sirkuit,” paparnya sebagaimana
dikutip Crash. Diperkirakan total seribu kru diperlukan dalam race di tengah
pandemi Covid-19.

Para tim juga sudah menyiapkan kemungkinan
terburuk dengan membawa personel dengan jumlah minimal. “Jika perlu, kami bisa
membawa tiga teknisi untuk setiap pembalap,” sebut bos tim Moto2 Intact GP
Jurgen Lingg kepada Speedweek.

Sedangkan, Team Principal Red Bull Pit Beirer
mengungkapkan bakal menuruti permintaan MotoGP soal pembatasan kru. Bahkan Red
Bull rela hanya membawa empat teknisi jikalau itu memang menjadi peraturannya.
“Yang terpenting, kami bisa menggelar beberapa balapan pada 2020,” urai Beirer

Baca Juga :  Nunu Andriani Edy Pratowo Nakhodai Perwosi Kalteng

Adapun agenda pendukung yang biasa terlihat
pada pekan balapan sulit terwujud. Sebab, membuat kerumunan massa lebih banyak
di sekitar sirkuit berpotensi meingkatkan penularan virus korona.

Selain pembatasan personel di lapangan, Dorna
juga mematangkan rencana preventif. Yakni dengan merencanakan tes Covid-19 kepada
seluruh kru, sebelum dan sesudah acara setiap harinya. “Kami menugaskan
perusahaan yang dimiliki Bridgepoint (pemilik Dorna) untuk merencanakan sekitar
10 ribu alat tes Covid-19,” urai Ezpeleta.

Selanjutnya, balapan terdekat bakal mengarah ke
GP Belanda di Assen pada 28 Juni mendatang. Menyusul penundaan GP Jerman pasca
kebijakan pemerintah Jerman yang melanjutkan pembatasan jarak sosial sampai 31
Agustus 2020.

Namun, penyelenggara GP Belanda tampaknya
realistis jika rencana balapan nantinya berlangsung tanpa penonton. “Aku tidak
melihat adanya kepanikan di Assen, semua orang tenang menanggapi masalah
(Covid-19),” ujar mantan promotor GP Belanda Joss Vaessen sebagaimana dikutip
Speedweek.

Pengalaman panjang GP Belanda di kalender
MotoGP membuat penyelenggara bersiap dengan resiko apapun. Termasuk jika GP
Belanda gagal digelar. Mereka tidak khawatir terkait masalah finansial. “Jadi
kami tidak khawatir jika harus melewatkan balapan tahun ini,” terangnya

Baca Juga :  Rajai Kelas Expert, Pembalap Lumajang Puji Sirkuit Sabaru Palangkaraya

 

Suzuki juga bergerak cepat di saat sulit seperti
saat ini. Pabrikan Jepang itu memberikan kontrak rider andalan mereka Alex Rins
untuk dua musim ke depan hingga 2022. Perpanjangan kontrak diumumkan secara
langsung di akun Instagram @suzukimotogp.

 â€œIni
(Suzuki) adalah tempat yang tepat buatku, dan kami bekerja bersama untuk
mendapatkan hasil yang luar biasa,” sebut Rins sebagaimana dikutip Crash.

Rins menjalani promosi pada 2017 silam. Sejak
saat itu, Suzuki seperti menjadi rumah buat dia. Musim lalu menjadi salah satu
tahun terbaiknya bersama pabrikan yang berpusat di Hamamatsu, Jepang. Sebanyak
tiga kali dia naik podium, dua di antaranya sebagai pemenang race. Yakni di GP
Amerika Serikat dan GP Inggris.

Manajer tim Suzuki
Davide Brivio menyebut perpanjangan kontrak Rins menjadi kabar bagus di tengah
masa sulit saat ini. “Kami tidak berhenti mencoba merencanakan masa depan dan
semua orang di Suzuki sangat senang melanjutkan kerja sama dengan Rins,”
paparnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru