26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Hempaskan Atletico, Chelsea Torehkan Sejarah

PROKALTENG.CO-Direvitalisasi oleh Tuchel, Chelsea hanya kebobolan dua gol dalam masa kepelatihannya yang singkat dan mencatatkan enam clean-sheet berturut-turut dalam semua kompetisi. Mengantarkan Chelsea ke delapan besar untuk pertama kali dalam tujuh tahun terakhir menjadi prestasi terbaik Tuchel. Pelatih asal Jerman itu kini menatap lagi final Liga Champions, setelah sebelumnya mengalami kekalahan bersama Paris Saint-Germain ketika (PSG) melawan Bayern Muenchen musim lalu. Chelsea yang hanya satu kali menjuarai Liga Champions pada 2012, tersingkir pada babak gugur pertama pada empat penampilan terakhir mereka dalam kompetisi ini.
Tetapi mereka tak pernah terlihat terancam setelah unggul 1-0 pada leg pertama berkat gol dari tendangan salto Olivier Giroud di Bucharest. Chelsea juga beruntung karena back pass Azpilicueta hampir membuat Carrasco menciptakan gol. Azpilicueta merespon panik dengan menjatuhkan Carrasco, tetapi upaya Atletico mendapatkan penalti ditolak secara kontroversial oleh wasit Daniele Orsato yang anehnya tak mau menggunakan VAR untuk mengkaji keputusannya itu. Bos Atletico Diego Simeone terlihat sangat marah dan amarahnya semakin memuncak saat Chelsea memanfaatkan keberuntungan mereka untuk memimpin pada menit ke-34.
Timo Werner yang dibeli dari Bayer Leverkusen hanya mencetak dua gol dalam 27 penampilan terakhirnya bersama Chelsea. Namun Tuchel tetap mempercayai Werner dan pemain Jerman itu membayar kepercayaan sang manajer dengan kinerja bagus dengan merancang gol pembuka yang dilesakkan Ziyech. Berlari kencang setelah Werner memblok umpan Kieran Trippier, Kai Havertz mengumpan rekan satu timnya di sayap kiri. Werner berlari menjauhi pertahanan Atletico yang berada di luar posisi sebelum memberikan umpan tepat ke jalur lari Ziyech.
Ziyech menuntaskan serangan balik itu dengan finis klinis pada menit ke-34. Setelah kesulitan selama sebagian besar musim pertama mereka bersama Chelsea, trio Havertz, Werner dan Ziyech akhirnya sama-sama membuktikan diri mengapa Chelsea mau menghabiskan lebih dari 150 juta pound untuk mendapatkan mereka tahun lalu. Joao Felix berusaha membawa Atletico tak ciut oleh ketinggalan itu namun Edouard Mendy sigap menahan tembakan Felix yang terbelokkan badan rekannya. Kecepatan Werner menciptakan masalah pada Atletico dan dia berusaha keras melepaskan tembakan rendah yang ditepis Jan Oblak di tiang dekat.

Oblak bahkan dipaksa membuat penyelamatan gemilang dalam menepis upaya Ziyech dari tepi area penalti. Ketika Mendy menghalau upaya gol dari Felix, Chelsea membuat frustrasi lawan termasuk Savic yang pada menit ke-81 dikeluarkan karena menyikut perut Rudiger yang terjatuh secara berlebihan. Emerson yang masuk sebagai pemain pengganti lalu menyarangkan gol kedua Chelsea pada menit 90+4 setelah meneruskan umpan Christian Pulisic.

Baca Juga :  PSSI Butuh Leadership yang Jelas Track Recordnya

PROKALTENG.CO-Direvitalisasi oleh Tuchel, Chelsea hanya kebobolan dua gol dalam masa kepelatihannya yang singkat dan mencatatkan enam clean-sheet berturut-turut dalam semua kompetisi. Mengantarkan Chelsea ke delapan besar untuk pertama kali dalam tujuh tahun terakhir menjadi prestasi terbaik Tuchel. Pelatih asal Jerman itu kini menatap lagi final Liga Champions, setelah sebelumnya mengalami kekalahan bersama Paris Saint-Germain ketika (PSG) melawan Bayern Muenchen musim lalu. Chelsea yang hanya satu kali menjuarai Liga Champions pada 2012, tersingkir pada babak gugur pertama pada empat penampilan terakhir mereka dalam kompetisi ini.
Tetapi mereka tak pernah terlihat terancam setelah unggul 1-0 pada leg pertama berkat gol dari tendangan salto Olivier Giroud di Bucharest. Chelsea juga beruntung karena back pass Azpilicueta hampir membuat Carrasco menciptakan gol. Azpilicueta merespon panik dengan menjatuhkan Carrasco, tetapi upaya Atletico mendapatkan penalti ditolak secara kontroversial oleh wasit Daniele Orsato yang anehnya tak mau menggunakan VAR untuk mengkaji keputusannya itu. Bos Atletico Diego Simeone terlihat sangat marah dan amarahnya semakin memuncak saat Chelsea memanfaatkan keberuntungan mereka untuk memimpin pada menit ke-34.
Timo Werner yang dibeli dari Bayer Leverkusen hanya mencetak dua gol dalam 27 penampilan terakhirnya bersama Chelsea. Namun Tuchel tetap mempercayai Werner dan pemain Jerman itu membayar kepercayaan sang manajer dengan kinerja bagus dengan merancang gol pembuka yang dilesakkan Ziyech. Berlari kencang setelah Werner memblok umpan Kieran Trippier, Kai Havertz mengumpan rekan satu timnya di sayap kiri. Werner berlari menjauhi pertahanan Atletico yang berada di luar posisi sebelum memberikan umpan tepat ke jalur lari Ziyech.
Ziyech menuntaskan serangan balik itu dengan finis klinis pada menit ke-34. Setelah kesulitan selama sebagian besar musim pertama mereka bersama Chelsea, trio Havertz, Werner dan Ziyech akhirnya sama-sama membuktikan diri mengapa Chelsea mau menghabiskan lebih dari 150 juta pound untuk mendapatkan mereka tahun lalu. Joao Felix berusaha membawa Atletico tak ciut oleh ketinggalan itu namun Edouard Mendy sigap menahan tembakan Felix yang terbelokkan badan rekannya. Kecepatan Werner menciptakan masalah pada Atletico dan dia berusaha keras melepaskan tembakan rendah yang ditepis Jan Oblak di tiang dekat.

Oblak bahkan dipaksa membuat penyelamatan gemilang dalam menepis upaya Ziyech dari tepi area penalti. Ketika Mendy menghalau upaya gol dari Felix, Chelsea membuat frustrasi lawan termasuk Savic yang pada menit ke-81 dikeluarkan karena menyikut perut Rudiger yang terjatuh secara berlebihan. Emerson yang masuk sebagai pemain pengganti lalu menyarangkan gol kedua Chelsea pada menit 90+4 setelah meneruskan umpan Christian Pulisic.

Baca Juga :  PSSI Butuh Leadership yang Jelas Track Recordnya

Terpopuler

Artikel Terbaru