26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Unggul Jauh Lalu Dilibas Ganda No 1 Indonesia, Pasangan Prancis Kesal

PROKALTENG.CO-Tom Gicquel/Delphine Delrue sejatinya
mampu memberikan perlawanan keras kepada unggulan kedua Yonex Thailand Open
2020, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Namun, pasangan nomor 15 dunia asal Prancis tersebut
gagal mencatat kejutan untuk melaju ke final turnamen Super 1.000 tersebut.
Gicquel/Delrue tumbang dalam dua game langsung
dengan skor 16-21, 23-21.

Setelah tidak pernah jauh tertinggal pada awal game pertama, Gicquel/Delrue bermain baik pada game kedua. Mereka unggul 11-5 saat interval.
Tetapi, walau sudah memimpin dalam enam angka, Gicquel/Delrue gagal
mempertahankan momentum untuk meraih kemenangan.

Saat bermain imbang 21-21, Praveen/Melati berhasil
mencetak dua angka beruntun yang sangat krusial untuk meraih kemenangan.

Gicquel/Delrue gagal mengulangi hasil baik pada
perempat final Indonesia Masters 2020. Ketika itu, mereka mengalahkan
Praveen/Melati dalam tiga game dengan
skor 21-19, 14-21, dan 21-18 di depan fans Indonesia yang sangat berisik di
Istora, Senayan, Jakarta.

Baca Juga :  Bantah Rumor, Messi Sebut Dua Berita Ini Bohong

“Servis saya buruk sekali. Jika saja servis saya
lebih baik, kami bisa saja memenangkan pertandingan ini. Kunci (mengalahkan
mereka) adalah terus melakukan serangan. Namun kami memberikan Jordan terlalu
banyak kesempatan,” kata Gicquel dikutip dari situs resmi BWF.

“Kami bermain lebih buruk ketimbang pertandingan
terakhir melawan mereka. Hari ini, mereka melakukan servis yang sangat-sangat
baik. Servis mereka sangat sulit diantisipasi. Kami ingin menekan mereka ke
semua sudut arena, tetapi memang sangat sulit,” imbuh Gicquel.

Delrue menambahkan, mencapai semifinal turnamen
Super 1.000 adalah hal yang patut dibanggakan. Ini adalah hasil yang bagus.
Tetapi dia mengaku sangat kecewa dan kesal dengan kekalahan mereka.

Baca Juga :  Coach Indra Syafri Beri Motivasi Tim Kalteng Putri

“Kami memulai semuanya dengan baik terutama pada game kedua. Tetapi kami membiarkan shuttlecock melayang lebih tinggi ketimbang yang
seharusnya,” keluh Delrue.

Di sisi lain, Praveen memuji kualitas
Gicquel/Delrue. Baginya, mereka bermain fantastis hari ini. Gicquel/Delrue,
tambah Praveen akan sangat mampu menjadi lawan yang tangguh bagi para ganda
campuran top dunia.

Pada final besok, Praveen/Melati akan berhadapan
dengan unggulan nomor satu yang juga andalan tuan rumah Dechapol
Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Dechapol/Sapsiree berhasil mengalahkan
unggulan keempat asal Korea Selatan Seo Seung-jae/Chae Yoo-jung 17-21, 21-17,
dan 22-20.

PROKALTENG.CO-Tom Gicquel/Delphine Delrue sejatinya
mampu memberikan perlawanan keras kepada unggulan kedua Yonex Thailand Open
2020, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Namun, pasangan nomor 15 dunia asal Prancis tersebut
gagal mencatat kejutan untuk melaju ke final turnamen Super 1.000 tersebut.
Gicquel/Delrue tumbang dalam dua game langsung
dengan skor 16-21, 23-21.

Setelah tidak pernah jauh tertinggal pada awal game pertama, Gicquel/Delrue bermain baik pada game kedua. Mereka unggul 11-5 saat interval.
Tetapi, walau sudah memimpin dalam enam angka, Gicquel/Delrue gagal
mempertahankan momentum untuk meraih kemenangan.

Saat bermain imbang 21-21, Praveen/Melati berhasil
mencetak dua angka beruntun yang sangat krusial untuk meraih kemenangan.

Gicquel/Delrue gagal mengulangi hasil baik pada
perempat final Indonesia Masters 2020. Ketika itu, mereka mengalahkan
Praveen/Melati dalam tiga game dengan
skor 21-19, 14-21, dan 21-18 di depan fans Indonesia yang sangat berisik di
Istora, Senayan, Jakarta.

Baca Juga :  Bantah Rumor, Messi Sebut Dua Berita Ini Bohong

“Servis saya buruk sekali. Jika saja servis saya
lebih baik, kami bisa saja memenangkan pertandingan ini. Kunci (mengalahkan
mereka) adalah terus melakukan serangan. Namun kami memberikan Jordan terlalu
banyak kesempatan,” kata Gicquel dikutip dari situs resmi BWF.

“Kami bermain lebih buruk ketimbang pertandingan
terakhir melawan mereka. Hari ini, mereka melakukan servis yang sangat-sangat
baik. Servis mereka sangat sulit diantisipasi. Kami ingin menekan mereka ke
semua sudut arena, tetapi memang sangat sulit,” imbuh Gicquel.

Delrue menambahkan, mencapai semifinal turnamen
Super 1.000 adalah hal yang patut dibanggakan. Ini adalah hasil yang bagus.
Tetapi dia mengaku sangat kecewa dan kesal dengan kekalahan mereka.

Baca Juga :  Coach Indra Syafri Beri Motivasi Tim Kalteng Putri

“Kami memulai semuanya dengan baik terutama pada game kedua. Tetapi kami membiarkan shuttlecock melayang lebih tinggi ketimbang yang
seharusnya,” keluh Delrue.

Di sisi lain, Praveen memuji kualitas
Gicquel/Delrue. Baginya, mereka bermain fantastis hari ini. Gicquel/Delrue,
tambah Praveen akan sangat mampu menjadi lawan yang tangguh bagi para ganda
campuran top dunia.

Pada final besok, Praveen/Melati akan berhadapan
dengan unggulan nomor satu yang juga andalan tuan rumah Dechapol
Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Dechapol/Sapsiree berhasil mengalahkan
unggulan keempat asal Korea Selatan Seo Seung-jae/Chae Yoo-jung 17-21, 21-17,
dan 22-20.

Terpopuler

Artikel Terbaru