25 C
Jakarta
Thursday, December 5, 2024

Hadapi Atletico Madrid di Liga Champions, Leipzig Janji Main Cerdas

ATLETICO Madrid kini sudah siap bertanding. Persoalan protokoler
kesehatan juga sudah selesai.  Tim dari ibu kota Spanyol itu sudah
mengungkapkan bahwa tidak ada pemain lain yang terjangkit virus corona selain
dari dua pemain yang mereka umumkan pada hari Minggu, Angel Correa dan Sime
Vrsaljko.

Klub
Spanyol itu kemudian melakukan tes virus korona lagi setelah Correa dan
Vrsaljko sama-sama tertular virus. Hasilnya hasil negatif. Atletico Madrid juga
menjelaskan bahwa keluarga Correa dan Vrsaljko dites. Hasilnya juga negatif.

Atletico
Madrid akhirnya diperbolehkan terbang ke Lisbon Portugal pada Rabu malam untuk
menghadapi RB Leipzig di partai delapan besar Liga Champions. Kedua yang
sama-sama menempati urutan tiga di liga masing-masing ini bertarung pada pukul
02.00 Jumat dini hari nanti di Stadion Jose Alvalde.

Menurut
Atletico, kedua pemainnya itu memang tidak menunjukkan gejala tetapi akan
diisolasi di rumah sampai aman sebelum siap kembali. Sementara itu, 21 pemain
Atletico plus pemain muda akademi Alex Dos Santos, Manu Sánchez, Riquelme,
 dan Toni Moya sudah bergabung dengan Simeone dan staf kepelatihannya di
Lisbon Portugal.

Hilangnya
striker Correa merupakan pukulan signifikan bagi peluang Atletico untuk melaju
ke tahap akhir. Artinya, opsi lini depan menjelang pertandingan delapan besar
melawan RB Leipzig sedikit berkurang. Striker Argentina itu telah mencetak
tujuh gol untuk skuad Simeone musim ini, tetapi klub tersebut memiliki pemain
seperti Diego Costa, Joao Felix, dan Alvaro Morata.

Baca Juga :  USA Gagal Pertahankan Trofi

Manajer
RB Leipzig Julian Nagelsmann nampaknya harus benar-benar putar otak. Karena,
Atletico Madrid sudah kebal dengan pola menyerang. Di La Liga tim ini sudah
mendapatkan musuh yang lebih agresif dari tim mana pun di dunia, Barcelona dan
Real Madrid. Karena itu, kalau sekadar menyerang membabi buta, tentu Leipzig
jadi makanan empuk buat Atletico. Artinya, Leipzig butuh strategi lain yang
bisa mengelabui Simone.

Gaya bermain Atletico yang menunggu diserang tentu akan membuat
Nagelsmann sebal. ‘’Kami akan bermain tanpa beban. Lolos ke perempat final saja
sudah merupakan prestasi luar biasa. Pendek kata, kami akan bermain dengan cara
kami sendiri. Soal hasil biarlah semua pemain saya yang menentukan di
lapangan,’’ ucap Nagelsmann seperti dikutip Kicker,Rabu (12/8).

Nagelsmann
adalah manajer termuda dalam sejarah Bundesliga ketika dia memimpin Hoffenheim
pada 2016 pada usia 28. Ia mengundang decak kagum di seluruh Eropa ketika dia
mengamankan kualifikasi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah
klub.

Pria
Jerman itu ditunjuk sebagai bos RB Leipzig pada Juni 2019. Ia memimpin klub
tersebut finis di urutan ketiga di musim pertamanya sebagai pelatih. Pada 2018,
ia nyaris saja bergabung dengan Real Madrid ketika Zinedine Zidane mundur
sebagai pelatih usai memenangkan Liga Champions. Tapi Nigelmanns tahu diri. Ia
merasa belum saatnya menangani klub ‘’luar angkasa’’ sekelas Madrid.

Baca Juga :  Tumbang di Perempat Final, Ambisi Raih Gelar ke-12 Musnah

“Saya
mendapat panggilan telepon, tetapi pada akhirnya yang memutuskan adalah saya.
Saya yakin itu bukan langkah yang tepat untuk pergi ke Real Madrid. Saya adalah
salah satu kandidat dan daftarnya tidak terlalu panjang. Bagi saya, itu
penting. Saya mengobrol baik dengan Jose Angel Sanchez dan kami memutuskan
bahwa itu bukan langkah yang tepat saat itu,’’ ucapnya.

Menurut
Nagelsmann, untuk menghadapi tim sekelas Atletico Madrid di Lisbon, maka jalan
satu-satunya adalah membuat blok yang sangat solid dan efisien di sepertiga
akhir lini. ‘’Kami harus cerdas, kreatif,  dan memegang kendali,’’
katanya.

Atletico adalah pemain kelas berat di
sepakbola Eropa, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Diego Simeone telah
melakukan pekerjaan yang bagus dengan banyak kemenangan. ‘Saya ingin format
normal karena kami semua merindukan fans, itu jelas. Tapi saya pikir itu
sedikit lebih mudah bagi kami untuk bermain dalam satu pertandingan daripada
dalam perjalanan pulang pergi karena mereka memiliki lebih banyak pengalaman
dalam hal mengelola leg kedua.

 

ATLETICO Madrid kini sudah siap bertanding. Persoalan protokoler
kesehatan juga sudah selesai.  Tim dari ibu kota Spanyol itu sudah
mengungkapkan bahwa tidak ada pemain lain yang terjangkit virus corona selain
dari dua pemain yang mereka umumkan pada hari Minggu, Angel Correa dan Sime
Vrsaljko.

Klub
Spanyol itu kemudian melakukan tes virus korona lagi setelah Correa dan
Vrsaljko sama-sama tertular virus. Hasilnya hasil negatif. Atletico Madrid juga
menjelaskan bahwa keluarga Correa dan Vrsaljko dites. Hasilnya juga negatif.

Atletico
Madrid akhirnya diperbolehkan terbang ke Lisbon Portugal pada Rabu malam untuk
menghadapi RB Leipzig di partai delapan besar Liga Champions. Kedua yang
sama-sama menempati urutan tiga di liga masing-masing ini bertarung pada pukul
02.00 Jumat dini hari nanti di Stadion Jose Alvalde.

Menurut
Atletico, kedua pemainnya itu memang tidak menunjukkan gejala tetapi akan
diisolasi di rumah sampai aman sebelum siap kembali. Sementara itu, 21 pemain
Atletico plus pemain muda akademi Alex Dos Santos, Manu Sánchez, Riquelme,
 dan Toni Moya sudah bergabung dengan Simeone dan staf kepelatihannya di
Lisbon Portugal.

Hilangnya
striker Correa merupakan pukulan signifikan bagi peluang Atletico untuk melaju
ke tahap akhir. Artinya, opsi lini depan menjelang pertandingan delapan besar
melawan RB Leipzig sedikit berkurang. Striker Argentina itu telah mencetak
tujuh gol untuk skuad Simeone musim ini, tetapi klub tersebut memiliki pemain
seperti Diego Costa, Joao Felix, dan Alvaro Morata.

Baca Juga :  USA Gagal Pertahankan Trofi

Manajer
RB Leipzig Julian Nagelsmann nampaknya harus benar-benar putar otak. Karena,
Atletico Madrid sudah kebal dengan pola menyerang. Di La Liga tim ini sudah
mendapatkan musuh yang lebih agresif dari tim mana pun di dunia, Barcelona dan
Real Madrid. Karena itu, kalau sekadar menyerang membabi buta, tentu Leipzig
jadi makanan empuk buat Atletico. Artinya, Leipzig butuh strategi lain yang
bisa mengelabui Simone.

Gaya bermain Atletico yang menunggu diserang tentu akan membuat
Nagelsmann sebal. ‘’Kami akan bermain tanpa beban. Lolos ke perempat final saja
sudah merupakan prestasi luar biasa. Pendek kata, kami akan bermain dengan cara
kami sendiri. Soal hasil biarlah semua pemain saya yang menentukan di
lapangan,’’ ucap Nagelsmann seperti dikutip Kicker,Rabu (12/8).

Nagelsmann
adalah manajer termuda dalam sejarah Bundesliga ketika dia memimpin Hoffenheim
pada 2016 pada usia 28. Ia mengundang decak kagum di seluruh Eropa ketika dia
mengamankan kualifikasi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah
klub.

Pria
Jerman itu ditunjuk sebagai bos RB Leipzig pada Juni 2019. Ia memimpin klub
tersebut finis di urutan ketiga di musim pertamanya sebagai pelatih. Pada 2018,
ia nyaris saja bergabung dengan Real Madrid ketika Zinedine Zidane mundur
sebagai pelatih usai memenangkan Liga Champions. Tapi Nigelmanns tahu diri. Ia
merasa belum saatnya menangani klub ‘’luar angkasa’’ sekelas Madrid.

Baca Juga :  Tumbang di Perempat Final, Ambisi Raih Gelar ke-12 Musnah

“Saya
mendapat panggilan telepon, tetapi pada akhirnya yang memutuskan adalah saya.
Saya yakin itu bukan langkah yang tepat untuk pergi ke Real Madrid. Saya adalah
salah satu kandidat dan daftarnya tidak terlalu panjang. Bagi saya, itu
penting. Saya mengobrol baik dengan Jose Angel Sanchez dan kami memutuskan
bahwa itu bukan langkah yang tepat saat itu,’’ ucapnya.

Menurut
Nagelsmann, untuk menghadapi tim sekelas Atletico Madrid di Lisbon, maka jalan
satu-satunya adalah membuat blok yang sangat solid dan efisien di sepertiga
akhir lini. ‘’Kami harus cerdas, kreatif,  dan memegang kendali,’’
katanya.

Atletico adalah pemain kelas berat di
sepakbola Eropa, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Diego Simeone telah
melakukan pekerjaan yang bagus dengan banyak kemenangan. ‘Saya ingin format
normal karena kami semua merindukan fans, itu jelas. Tapi saya pikir itu
sedikit lebih mudah bagi kami untuk bermain dalam satu pertandingan daripada
dalam perjalanan pulang pergi karena mereka memiliki lebih banyak pengalaman
dalam hal mengelola leg kedua.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru