27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Respons Nusron Wahid Soal Cak Imin Bersyukur Keluar dari KIM

PROKALTENG.CO-Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid merespons balik Ketua Umum PKB yang juga bacawapres Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar yang mengaku bersyukur tidak jadi bergabung dengan koalisi sebelumnya. Dia mengaku, pihaknya juga bersyukur.

Karena ia menyebut para kiai dan ulama sepuh tidak menyarankan Prabowo Subianto untuk menarik Cak Imin sebagai pasangannya.

“Kita juga bersyukur atas saran Kyai dan para ulama sepuh memang disarankan agar Pak Prabowo tidak berpasangan dengan Mas Imin,” kata Nusron dalam keterangannya, Selasa (31/10).

Oleh sebab itu, Nusron menilai bahwa Cak Imin ngambek dan kecewa karena tidak dipilih. Anggota Komisi VI DPR RI itu pun bersyukur karena Prabowo akhirnya memilih Gibran Rakabuming untuk mendampinginya.

“Akibatnya mungkin beliau ngambek dan kecewa. Beruntung Pak Prabowo dapat pasangan Mas Gibran, meski dianggap “anak ingusan” ternyata mendapat dukungan yang luar biasa terutama dari mayoritas anak muda,” terangnya.

Baca Juga :  Demokrat Minta Yusril Jujur, Bela Moeldoko Demi Rupiah Atau Demokrasi

Nusron mempertanyakan gagasan perubahan yang ditawarkan oleh kubu Cak Imin. Merealisasikan perubahan, katanya, butuh aktor yang tidak pernah terlibat dalam pemerintahan.

“Lah PKB itu hampir 20 tahun di pemerintahan. Masak ngomong perubahan, dia sendiri terlibat dalam pemerintahan,” lanjut Nusron.

Nusron meyakini bahwa masyarakat lebih menghendaki dengan adanya rekonsiliasi dan keberlanjutan.

“Karena rakyat lebih senang ada persatuan, kegotongroyongan dan kebhinekaan. Itu lah esensi rekonsiliasi adem. Ga ada lagi cebong dan kampret,” lanjut dia.

Koalisi Indonesia Maju, kata Nusron akan tetap melanjutkan apa yang sedang ada apda saat ini, kemudian menyempurnakan dan memperbaiki yang belum sempurna.

“Tidak tumpas kelor. Setiap lima tahun ganti haluan. Kapan kita maju kalau yang sudah bagus mau diubah?” tandas Nusron.

Baca Juga :  HUT Ke-59 Golkar , Mukhtarudin: Kita Tetap Solid Hadapi Pemilu 2024

Diketahui, Cak Imin menyebut dirinya mengikuti arahan dari para kiai. Dia mengaku mendapat masukan dari sejumlah kiai untuk berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Cak Imin Pun merasa bersyukur tak jadi berkoalisi dengan yang satunya. “Ini karena saya taat kepada perintah para kiai, para ulama yang sebelumnya. Alhamdulillah saya nggak jadi koalisi sama yang satunya,” ujar Cak Imin dalam sambutannya di acara Silahturahmi Kiai Kampung se-Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (31/10). (bintang/jpc/hnd)

PROKALTENG.CO-Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid merespons balik Ketua Umum PKB yang juga bacawapres Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar yang mengaku bersyukur tidak jadi bergabung dengan koalisi sebelumnya. Dia mengaku, pihaknya juga bersyukur.

Karena ia menyebut para kiai dan ulama sepuh tidak menyarankan Prabowo Subianto untuk menarik Cak Imin sebagai pasangannya.

“Kita juga bersyukur atas saran Kyai dan para ulama sepuh memang disarankan agar Pak Prabowo tidak berpasangan dengan Mas Imin,” kata Nusron dalam keterangannya, Selasa (31/10).

Oleh sebab itu, Nusron menilai bahwa Cak Imin ngambek dan kecewa karena tidak dipilih. Anggota Komisi VI DPR RI itu pun bersyukur karena Prabowo akhirnya memilih Gibran Rakabuming untuk mendampinginya.

“Akibatnya mungkin beliau ngambek dan kecewa. Beruntung Pak Prabowo dapat pasangan Mas Gibran, meski dianggap “anak ingusan” ternyata mendapat dukungan yang luar biasa terutama dari mayoritas anak muda,” terangnya.

Baca Juga :  Demokrat Minta Yusril Jujur, Bela Moeldoko Demi Rupiah Atau Demokrasi

Nusron mempertanyakan gagasan perubahan yang ditawarkan oleh kubu Cak Imin. Merealisasikan perubahan, katanya, butuh aktor yang tidak pernah terlibat dalam pemerintahan.

“Lah PKB itu hampir 20 tahun di pemerintahan. Masak ngomong perubahan, dia sendiri terlibat dalam pemerintahan,” lanjut Nusron.

Nusron meyakini bahwa masyarakat lebih menghendaki dengan adanya rekonsiliasi dan keberlanjutan.

“Karena rakyat lebih senang ada persatuan, kegotongroyongan dan kebhinekaan. Itu lah esensi rekonsiliasi adem. Ga ada lagi cebong dan kampret,” lanjut dia.

Koalisi Indonesia Maju, kata Nusron akan tetap melanjutkan apa yang sedang ada apda saat ini, kemudian menyempurnakan dan memperbaiki yang belum sempurna.

“Tidak tumpas kelor. Setiap lima tahun ganti haluan. Kapan kita maju kalau yang sudah bagus mau diubah?” tandas Nusron.

Baca Juga :  HUT Ke-59 Golkar , Mukhtarudin: Kita Tetap Solid Hadapi Pemilu 2024

Diketahui, Cak Imin menyebut dirinya mengikuti arahan dari para kiai. Dia mengaku mendapat masukan dari sejumlah kiai untuk berpasangan dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Cak Imin Pun merasa bersyukur tak jadi berkoalisi dengan yang satunya. “Ini karena saya taat kepada perintah para kiai, para ulama yang sebelumnya. Alhamdulillah saya nggak jadi koalisi sama yang satunya,” ujar Cak Imin dalam sambutannya di acara Silahturahmi Kiai Kampung se-Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (31/10). (bintang/jpc/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru