PROKALTENG.CO – Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo memastikan penambahan pupuk bersubsidi menjadi prioritas pemerintahan ke depan. Sebab sampai saat ini, banyak petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, karena kuotanya dikurangi.
Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan para petani Sukoharjo di Balai Tani Desa Karangwuni Kecamatan Polokarto Sukoharjo, Selasa (26/12). Dalam acara itu, para petani berharap Ganjar menambah kuota pupuk bersubsidi karena sangat dibutuhkan petani.
“Tolong pak, kuota pupuk bersubsidi ditambah. Kami sangat kesulitan mendapatkan pupuk saat musim tanam tiba,” ucap Sunarno, 45, salah satu petani Sukoharjo.
Ia mengatakan, sulitnya pupuk bersubsidi karena banyak penyalurannya yang tidak tepat sasaran. Tak sedikit petani dengan luas lahan lebih dari dua hektare tapi membeli pupuk bersubsidi.
“Ini yang membuat petani kecil seperti kami semakin menderita pak. Tolong pak kami dibantu,” imbuhnya.
Menjawab pertanyaan itu, Ganjar menegaskan, jika persoalan pupuk bersubsidi memang menjadi isu nasional. Menurutnya, hampir semua petani di Indonesia kesulitan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.
“Maka jalan satu-satunya, kuota pupuk bersubsidi memang harus ditambah. Tidak hanya mengandalkan impor pupuk, tapi kita juga harus menambah pabrik pembuatan pupuk dalam negeri,” ucapnya.
Ganjar mengakui, jika data penerima pupuk bersubsidi masih menjadi persoalan. Karena itu, saat menjadi Gubernur Jateng, ia memperbaiki data penerima pupuk bersubsidi dengan program kartu tani.
Program itu, lanjut Ganjar, akan dibawa ke tingkat nasional. Ia menekankan, dengan program KTP Sakti yang digagas, akan memperbaiki satu data Indonesia, termasuk data petani.
“Jadi di KTP Sakti itu akan terlihat, siapa yang benar-benar miskin, siapa petani yang harus dapat jatah pupuk subsidi. Maka satu data Indonesia itu sangat penting diselesaikan agar semua program bantuan kita ke depan tepat sasaran,” pungkasnya. (pri/jawapos.com)