Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto diberi nasihat dan saran dari Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, saat berkunjung ke kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jalan Cut Meutia 10, Jakarta Pusat, Jumat (26/1).
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengatakan bahwa nasihat yang disampaikan oleh Kardinal Suharyo sangatlah bagus dan tidak hanya berlaku untuk umat Katolik, tetapi bagi keseluruhan umat Indonesia yang akan menyambut pemilu Februari mendatang.
“Kardinal Suharyo menyampaikan juga nasihat-nasihat dan saran secara umum dan menyampaikan saran kepada umat katolik yang dijelaskan kepada kami yang kami anggap sangat cocok, sangat bagus tidak hanya untuk umat katolik tapi untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar dia.
Prabowo pun berterima kasih karena telah diterima oleh presidium KWI sekaligus diberikan saran oleh pemimpin umat Katolik. Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengedepankan persatuan seperti yang termaktub dalam Bhinneka Tunggal Ika.
“Kami sangat berterima kasih kesempatan ini dan kami selalu akan mengutamakan nilai-nilai kami yg kami pegang teguh yaitu Pancasila, Undang-undang Negara Republik Indonesia 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata dia.
Sementara itu, Kardinal Suharyo mengatakan bahwa Prabowo menyampaikan itikadnya yang fokus pada persatuan dan kerukunan jelang pemilu 2024
“Yang disampaikan oleh Bapak Prabowo Subianto tadi intinya semuanya adalah kesatuan. Di bawah judul kesatuan itu ada sekian banyak hal: pemilu jujur, dikatakan oleh Bapak Prabowo sendiri, yang baik, adil dan sebagainya,” ujar dia.
Kardinal Suharyo pun menyampaikan kepada Prabowo bahwa ranah gereja Katolik adalah iman. Oleh sebab itu, ia mendorong seluruh umat khususnya Katolik untuk mengedepankan kebaikan bersama.
“Harapannya pasti tadi saya sudah menyampaikan kepada Bapak Prabowo, kami sebagai bagian dari gereja Katolik wilayah kami adalah iman, tidak yang lain-lain. Berdasarkan inspirasi iman itu, mendorong seluruh umat Katolik khususnya dalam fungsi dan peranan yang berbeda-beda, berjuang untuk kebaikan bersama,” imbuh dia.
Suharyo pun menekankan bahwa atas nama pimpinan gereja Katolik, tidak boleh ada satu pun yang berpihak ke salah satu paslon karena tugas utamanya adalah mempersatukan. Pihaknya juga akan mendukung siapapun yang terpilih melalui proses dan hukum yang berlaku.
“Jadi didalam gereja Katolik pilihan politik itu bermacam-macam dan kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang,” imbuh dia.
“Kami akan mendukung siapapun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang,” pungkasnya.(jpc)