Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres – cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyiapkan cara jitu agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa tumbuh subur di Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Sudaryono mengatakan, dasar utama penguatan konsep produk-produk UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan tertuang pada Asta Cita nomor 3. Ia menekankan Prabowo-Gibran akan meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, serta mendorong kewirausahaan dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
“UMKM merupakan salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang penting dalam penyediaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran, sekaligus mampu menanggulangi kemiskinan,” kata Sudaryono kepada wartawan, Selasa (12/12).
“Apalagi pasangan Prabowo-Gibran memiliki program pengentasan kemiskinan dengan penguatan perekonomian lokal melalui UMKM,” sambung Sudaryono.
Sudaryono menyebut, dalam memajukan ekonomi kerakyatan di era digitalisasi saat ini, tak dipungkiri akan bergesekkan dengan pengusaha atau pedagang tradisional atau konvensional. Namun, Prabowo-Gibran sudah mengantongi solusinya agar pasar tradisional bisa tetap bersaing di era digital.
Menurut Sudaryono, masyarakat saat ini menyukai belanja online karena lebih hemat, aman, dan efisien waktu. Oleh karena itu, perlu dilakukan percepatan revitalisasi pasar tradisional dari segi infrastuktur dan sarananya.
Hal ini bertujuan, agar masyarakat khususnya generasi milenial dan Gen Z tertarik untuk berbelanja di pasar tradisional. Karena saat ini, pasar tradisional identik dengan kumuh dan sarang kriminalitas.
“Tujuan utama revitalisasi, yaitu memperbaiki struktur manajemen dan tata kelola pasar untuk mendorong pasar tradisional agar memiliki nilai saing serta berkompetensi dalam pengembangan yang dapat dilakukan, sesuai dengan perencanaan menyeluruh kedepannya,” ucap Sudaryono.
Sudaryono menambahkan, revitalisasi pasar tradisional sangat baik bagi para pedagang, untuk dapat mengakomodir proses dan sistem transaksi penjual dan pembeli. Ia berpesan agar revitalisasi pasar tradisional sebagai penopang ekonomi kerakyatan harus dipantau dengan baik.
“Bahkan bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman sebagai pusat pertemuan antara penjual dan pembeli,” pungkas Sudaryono.(jpc/ind)