31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Ungkap Ideologi Partai Gelora, Anis Matta Akui Sakit Hati dengan PKS

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora)
Indonesia Anis Matta menyatakan, partai baru yang dinahkodainya mengusung
ideologi Islam nasionalis. Pedomannya tetap Pancasila dan terbuka untuk seluruh
komponen masyarakat Indonesia.

“Partai ini insyaallah akan menjadi partai
yang terbuka artinya, untuk seluruh rakyat Indonesia. Azasnya adalah Pancasila,
jati diri tetap Islam dan kita ingin hentikan seluruh perdebatan polarisasi
Islam dengan nasionalis,” kata Anis Matta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan,
Minggu (10/11).

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) ini menyebut, target suara Partai Gelora tidak tersekat pada kalangan
tertentu saja, misalnya Islam. Ia menyebut, target voters Partai
Gelora adalah seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

“Saya ingin Partai Gelora ini menjadi titik
temu seluruh komponen bangsa dari aliran yang beda-beda. Jadi ini seperti
sungai saya ingin buat bangsa ini seluruhnya dengan semua komponennya mengalir
di situ,” ucap Anis.

Baca Juga :  Politikus PDIP: PSI Jangan Sok Hebat

Anis juga tak menampik, tak sedikit kader dari
PKS yang berpindah ke Partai Gelora. Namun, sebagian besar anggotanya berasal
dari organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).

Kendati demikian, Anis pun tak menampik jika
sebagian besar anggota Partai Gelora merupakan barisan sakit hati dari
PKS. Namun ia memastikan Partai Gelora tak akan bekerja atas landasan
sakit hati.

“Saya tidak menafikkan bahwa kami punya
konflik dulu di PKS. Termasuk Pak Fahri juga, ini fakta yang tidak bisa kita
ingkari. Tapi kami tidak bekerja dengan latar sakit hati,” paparnya.

Anis juga menegaskan, apa yang sudah
dikerjakan di PKS sejak awal akan menjadi acuan kerja di Gelora, meskipun
dengan banyak inovasi di dalamnya.

Baca Juga :  Kondisi Politik Indonesia Melangkah Mundur, Surya Paloh: Ini Bangsa Mo

“Pada dasarnya semua narasi yang kita
kembangkan di sini sudah saya kembangkan dahulu semenjak saya masih di PKS baik
sebagai Sekjen maupun sebagai Presiden,” pungkasnya.(jpc)

 

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora)
Indonesia Anis Matta menyatakan, partai baru yang dinahkodainya mengusung
ideologi Islam nasionalis. Pedomannya tetap Pancasila dan terbuka untuk seluruh
komponen masyarakat Indonesia.

“Partai ini insyaallah akan menjadi partai
yang terbuka artinya, untuk seluruh rakyat Indonesia. Azasnya adalah Pancasila,
jati diri tetap Islam dan kita ingin hentikan seluruh perdebatan polarisasi
Islam dengan nasionalis,” kata Anis Matta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan,
Minggu (10/11).

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) ini menyebut, target suara Partai Gelora tidak tersekat pada kalangan
tertentu saja, misalnya Islam. Ia menyebut, target voters Partai
Gelora adalah seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

“Saya ingin Partai Gelora ini menjadi titik
temu seluruh komponen bangsa dari aliran yang beda-beda. Jadi ini seperti
sungai saya ingin buat bangsa ini seluruhnya dengan semua komponennya mengalir
di situ,” ucap Anis.

Baca Juga :  Politikus PDIP: PSI Jangan Sok Hebat

Anis juga tak menampik, tak sedikit kader dari
PKS yang berpindah ke Partai Gelora. Namun, sebagian besar anggotanya berasal
dari organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).

Kendati demikian, Anis pun tak menampik jika
sebagian besar anggota Partai Gelora merupakan barisan sakit hati dari
PKS. Namun ia memastikan Partai Gelora tak akan bekerja atas landasan
sakit hati.

“Saya tidak menafikkan bahwa kami punya
konflik dulu di PKS. Termasuk Pak Fahri juga, ini fakta yang tidak bisa kita
ingkari. Tapi kami tidak bekerja dengan latar sakit hati,” paparnya.

Anis juga menegaskan, apa yang sudah
dikerjakan di PKS sejak awal akan menjadi acuan kerja di Gelora, meskipun
dengan banyak inovasi di dalamnya.

Baca Juga :  Kondisi Politik Indonesia Melangkah Mundur, Surya Paloh: Ini Bangsa Mo

“Pada dasarnya semua narasi yang kita
kembangkan di sini sudah saya kembangkan dahulu semenjak saya masih di PKS baik
sebagai Sekjen maupun sebagai Presiden,” pungkasnya.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru