PROKALTENG.CO – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD memastikan tidak semua data pertahanan bersifat rahasia. Menurut Mahfud, seharusnya calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mampu membuka data saat debat, bukan mengajak untuk membuka di luar debat.
“Debat itu ya datanya dibuka di debat itu, bukan ngajak ngomong berdua, dan tidak semua yang ditanyakan tuh rahasia,” kata Mahfud di Gelanggang Dharma Ayu, Indramayu, Jawa Barat, Senin (8/1).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini lantas mencontohkan rahasia negara yang tidak boleh disebutkan ke publik. Menurutnya, rahasia negara diatur dalam Undang-Undang.
“Rahasia tuh ada undang-undangnya. Yang disebut rahasia negara itu misalnya orang desersi, strategi pertahanan, intelijen. Itu rahasia negara,” tegas Mahfud.
Sementara itu, anggaran pertahanan yang menjadi pertanyaan pada debat capres ketiga bukanlah hal yang bersifat rahasia. Ia juga menyinggung ajakan Prabowo yang ingin membicarakan hal tersebut melalui diskusi, bukan pada forum debat.
“Kalau anggaran, kalau anggaran itu dibuka ke publik karena itu tanggung jawab ke publik. Bukan ngajak ngomong berdua bicara data, yang satu udah bicara data ini datanya, lalu dia nanti kita omong berdua, enggak boleh dong. Ini debat, harus ke publik jelaskan juga itu, salahnya data di sini, saya punya gitu, kalau ngajak ngomong berdua, namanya itu rembukan, bukan debat,” ucap Mahfud.
Sebelumnya, saat debat ketiga Pilpres 2024 berlangsung, Prabowo menyebut data-data yang disampaikan Anies keliru. Dia mengatakan siap untuk diskusi lebih lanjut soal data-data yang ditudingkan tersebut.
“Jadi, semua data yang Saudara ungkapkan itu keliru semua. Jadi saya bersedia, kita duduk, kita buka-bukaan. Mau bicara food estate, mau bicara PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka,” pungkas Prabowo.
Sebagaimana diketahui, debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam, menampilkan tiga masing-masing capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Adapun tema debat mengangkat isu pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri. (pri/jawapos.com)