PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Calon Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Ir H Abdul Razak menegaskan komitmennya untuk mengembalikan kejayaan provinsi ini sebagai pionir dalam pelayanan publik.
Dalam debat kedua Pilgub Kalteng yang digelar pada Selasa (5/11/2024), Razak mengingatkan kembali bahwa pada tahun 2015, Kalteng memperoleh pengakuan sebagai provinsi dengan inovasi terbanyak dalam sektor pelayanan publik di Indonesia, berdasarkan evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
“Kami berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan Kalteng sebagai pusat inovasi dalam pelayanan publik, dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat. Visi dan misi kami menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui pelayanan publik yang lebih baik,” ujar Abdul Razak dengan tegas.
Pada kesempatan yang sama, Abdul Razak bersama pasangannya, Sri Suwanto, juga menyoroti pentingnya pemerataan pendidikan di Kalteng. Mereka berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan guru sebagai salah satu prioritas utama dalam pemerintahan mereka.
Menurut Razak, kesejahteraan guru akan menjadi kunci untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik di Kalteng.
“Melalui tunjangan tambahan penghasilan bagi seluruh guru, baik PNS, PPPK, maupun honorer, kami akan memastikan kualitas pendidikan yang baik dimulai dari kesejahteraan para guru,” ungkap Abdul Razak.
Selain itu, Sri Suwanto, calon Wakil Gubernur yang mendampingi Razak, mengungkapkan bahwa sektor kesehatan juga menjadi fokus utama pasangan ini. Berdasarkan data BPS 2023, lebih dari satu juta penduduk Kalteng masih belum terjangkau jaminan kesehatan.
Ia menekankan pentingnya meningkatkan jumlah tenaga medis, terutama dokter, yang jumlahnya masih sangat terbatas.
“Kami berkomitmen untuk menambah jumlah tenaga medis dan memastikan distribusinya merata di seluruh wilayah, terutama di daerah-daerah terpencil, agar setiap warga Kalteng memiliki akses kesehatan yang memadai,” tegas Sri Suwanto.
Menurut Sri, saat ini Kalteng hanya memiliki sekitar 800 dokter untuk melayani hampir 2 juta penduduk, yang jauh dari rasio ideal menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni satu dokter untuk setiap 1.000 penduduk. Selain itu, pasangan ini juga berkomitmen untuk memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kalteng, termasuk pekerja kebun, penyadap karet, buruh nelayan, dan pengemudi online.
“Kami ingin memastikan setiap warga Kalteng, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan gratis,” tambah Sri.
Pasangan ini juga menggarisbawahi tingginya angka kemiskinan di Kalteng, di mana lebih dari 142.000 jiwa hidup dalam kemiskinan dan lebih dari 57.000 jiwa menganggur. Mereka berkomitmen untuk menciptakan iklim yang mendorong anak muda untuk berinovasi dan keluar dari lingkaran kemiskinan.
“Kami akan menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik dan mendukung generasi muda untuk berkembang,” pungkas Sri Suwanto. (irj/kpg)