27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Tahun Ini, Realisasi Pendapatan Kalteng Capai 87,62 Persen, Belanja Daerah 65 persen

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO  – Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Syafiri mengungkapkan realisasi pendapatan daerah di tahun 2023 kurang lebih 87,62 persen dan realisasi belanja daerah 65 persen hingga saat ini.

”Berdasarkan data SIPD yang ada kurang lebih 87,62 persen pendapatan daerah targetnya Rp 6 triliun 600 milliar. Realisasinya kurang lebih Rp 5 triliun 783 milliar, pendapatan asli daerah (PAD) kurang lebih 93,85 persen target Rp 2 trilun 432 milliar, realisasinya kurang lebih Rp 2 triliun 283 milliar.  Pendapatan transfer kurang lebih 83,85 persen targetnya Rp 4 triliun 162 milliar, realisasinya Rp 3 triliun 490 milliar,” ujarnya, Selasa (19/12) kemarin.

Dia menyebutkan pada item dan lain-lain, pendapatan daerah yang sah targetnya Rp 5 milliar 905 juta. Namun realisasinya Rp 10 milliar 570 juta atau 178,99 persen. Sedangkan di sektor belanja daerah, sambung Syafiri dipatok kurang lebih Rp 7 triliun 300 milliar, realisasinya Rp 4 triliun 771 milliar atau 65 persen.

Baca Juga :  Hari Ini Puncak Arus Balik di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya

”Belanja operasinya itu  Rp 4 triliun 24 milliar, realisasinya Rp 2 triliun 644 milliar atau realisasinya 66,71 persen. Belanja modalnya Rp 1 triliun 780 milliar, realisasinya kurang lebih Rp 1 triliun 79 milliar atau 60 persen,”jelasnya.

Lanjutnya pada item belanja tidak terduga kurang lebih Rp 109 milliar, realisasi kurang lebih Rp 17 milliar atau 15,53 persen.  Kemudian belanja transfer kurang lebih Rp 1 triliun 395 milliar, realisasinya Rp 990 milliar atau 70,97 persen.

Di sisi lain, menurut Syafiri PAD yang paling banyak menyumbang bagi pemprov Kalteng yakni pajak bahan bakar kendaraan bermotor. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor itu, hampir kurang lebih 950 milliar sampai hari ini.

Baca Juga :  Mobil Bekas Masih Jadi Incaran Konsumen

”Setelah itu, biaya balik nama, yang ketiga pajak kendaraan bermotor. Itu yang cukup siginifikan. Yang keempat pajak rokok, cukai,” jelasnya.(hfz/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO  – Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Syafiri mengungkapkan realisasi pendapatan daerah di tahun 2023 kurang lebih 87,62 persen dan realisasi belanja daerah 65 persen hingga saat ini.

”Berdasarkan data SIPD yang ada kurang lebih 87,62 persen pendapatan daerah targetnya Rp 6 triliun 600 milliar. Realisasinya kurang lebih Rp 5 triliun 783 milliar, pendapatan asli daerah (PAD) kurang lebih 93,85 persen target Rp 2 trilun 432 milliar, realisasinya kurang lebih Rp 2 triliun 283 milliar.  Pendapatan transfer kurang lebih 83,85 persen targetnya Rp 4 triliun 162 milliar, realisasinya Rp 3 triliun 490 milliar,” ujarnya, Selasa (19/12) kemarin.

Dia menyebutkan pada item dan lain-lain, pendapatan daerah yang sah targetnya Rp 5 milliar 905 juta. Namun realisasinya Rp 10 milliar 570 juta atau 178,99 persen. Sedangkan di sektor belanja daerah, sambung Syafiri dipatok kurang lebih Rp 7 triliun 300 milliar, realisasinya Rp 4 triliun 771 milliar atau 65 persen.

Baca Juga :  Hari Ini Puncak Arus Balik di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya

”Belanja operasinya itu  Rp 4 triliun 24 milliar, realisasinya Rp 2 triliun 644 milliar atau realisasinya 66,71 persen. Belanja modalnya Rp 1 triliun 780 milliar, realisasinya kurang lebih Rp 1 triliun 79 milliar atau 60 persen,”jelasnya.

Lanjutnya pada item belanja tidak terduga kurang lebih Rp 109 milliar, realisasi kurang lebih Rp 17 milliar atau 15,53 persen.  Kemudian belanja transfer kurang lebih Rp 1 triliun 395 milliar, realisasinya Rp 990 milliar atau 70,97 persen.

Di sisi lain, menurut Syafiri PAD yang paling banyak menyumbang bagi pemprov Kalteng yakni pajak bahan bakar kendaraan bermotor. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor itu, hampir kurang lebih 950 milliar sampai hari ini.

Baca Juga :  Mobil Bekas Masih Jadi Incaran Konsumen

”Setelah itu, biaya balik nama, yang ketiga pajak kendaraan bermotor. Itu yang cukup siginifikan. Yang keempat pajak rokok, cukai,” jelasnya.(hfz/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru