PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan penyaluran bantuan pangan tahun 2025 berjalan sesuai target. Pemimpin Wilayah (Pimwil) Bulog Kanwil Kalteng, Budi Sultika, menyampaikan bahwa bantuan pangan alokasi Juni–Juli 2025 telah disalurkan kepada 93.161 Penerima Bantuan Pangan (PBP) dengan realisasi 100 persen.
Sementara itu, untuk bantuan pangan alokasi Oktober–November 2025, Bulog menargetkan 96.946 PBP dengan sasaran distribusi beras sebanyak 1.918.000 kilogram dan minyak goreng 383.780 liter. Hingga saat ini, realisasi penyaluran telah mencapai 94 persen dan ditargetkan tuntas sebelum Natal 2025.
“Untuk Oktober–November, realisasi sudah 94 persen dan kami targetkan selesai sebelum Natal,” ujar Budi, Kamis (18/12)
Ia menjelaskan, stok pangan saat ini tersebar di seluruh gudang Bulog di Kalimantan Tengah. Bulog menguasai stok beras sekitar 14.763 ton, minyak goreng sekitar 218 ribu liter, serta gula sebanyak 117 ton.
Menurutnya, stok tersebut bersifat dinamis karena Bulog terus melakukan penyaluran bantuan pangan sekaligus penyerapan gabah dan beras dari petani yang masih berjalan.
“Dengan konsumsi rata-rata harian di Kalteng sekitar 50 ton, atau 1.500 ton per bulan, maka stok beras yang ada dapat mencukupi kebutuhan selama 8 hingga 10 bulan,” jelasnya.
Bulog Kalteng juga memastikan ketersediaan dan harga minyak goreng dalam kondisi aman. Selain menguasai stok, pihaknya terus memantau harga dan pasokan di pasar agar tetap stabil.
Seiring berjalannya waktu, Bulog akan terus memperbarui data stok serta melakukan pengadaan gula dan minyak goreng sesuai kebutuhan pasar.
Di sisi lain, Budi mengakui adanya tantangan keterbatasan kapasitas gudang. Untuk mengatasinya, Bulog melakukan upaya penyewaan gudang milik swasta serta menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah.
“Saat ini kami sudah menyewa dua titik gudang di Sampit. Ke depan, kami juga menginventarisir potensi gudang swasta dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun kabupaten untuk pinjam pakai atau sewa gudang,” ujarnya.
Secara nasional, Bulog memproyeksikan pembangunan 100 titik gudang pada tahap pertama tahun 2026. Khusus Kalimantan Tengah, Bulog berharap memiliki kapasitas tambahan hingga 40 ribu ton, terutama di daerah sentra produksi seperti Kapuas, Pulang Pisau, dan Kotawaringin Timur (Kotim).
“Untuk tahap pertama, kami ajukan pembangunan sekitar 2 hingga 4 gudang di wilayah sentra tersebut. Ini membutuhkan kolaborasi dengan pemerintah daerah, terutama terkait penyediaan lahan,” kata Budi.
Ia menegaskan, pembangunan gudang di Kapuas dan Pulang Pisau sangat mendesak mengingat wilayah tersebut merupakan sentra pangan dan akan menghadapi musim panen pada Maret 2026, termasuk kawasan food estate dan cetak sawah.
“Harapan Bulog, penyediaan lahan ini menjadi bentuk kolaborasi. Pemerintah daerah menyiapkan atau menghibahkan lahan, dan Bulog siap membangun gudang serta infrastruktur pasca panen,” pungkasnya.(hfz)


