26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

FKIPK IAKN Palangkaraya Selenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dalam upaya meningkatkan kompetensi digital guru, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangkaraya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan penyusunan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka berbasis digital di SMAN 1 Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (25/10).

Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya terdiri dari Silvia Rahmelia MPd selaku ketua dan anggota 4 orang dosen yaitu, Chris Apandie MPd, Drs Rudie MPd, Lukas MPd K, Della Gita Van Gobel MPd dan 5 orang mahasiswa Egi beautifultoni Amiano, Ricko Jordan Manuputty, Chris Deya Resis Yanthi, Gebi Lia dan Betris.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Silvia Rahmelia MPd (kiri) saat menyerahkan surat perjanjian kerjasama kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Banama Tingang Evendy SPd, Rabu (25/10).

“Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara SMAN 1 Banama Tingang Pulang Pisau dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya. Dengan narasumber Rudy Hilkya Hans E Undjung SPd MPd, yang merupakan guru penggerak angkatan 7 tahun 2023 dan memiliki keahlian dalam bidang ini,” ucap Ketua Tim Silvia Rahmelia MPd, melalui anggota tim pengabdian kepada masyarakat, Chris Apandie MPd, Jumat (27/10).

Baca Juga :  Parah! Mobil Terbalik, Sopir dan Penumpang Langsung Kabur

“Kurikulum merdeka adalah paradigma pendidikan terbaru yang menekankan pada kreativitas, kemandirian siswa, dan pembelajaran yang relevan.  Untuk mencapai tujuan ini, tentunya teknologi digital memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan yang lebih interaktif dan terbuka,” tambahnya.

Narasumber Rudy Hilkya Hans E Undjung (Kanan), dengan salah satu peserta pengabdian masyarakat, Rabu (25/10).

Dengan diselenggarakannya lokakarya ini adalah untuk membekali guru guru dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis digital yang sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.

“Salah satu poin kunci dalam lokakarya ini adalah bagaimana guru-guru dapat mengembangkan perangkat pembelajaran yang mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek, pemecahan masalah, dan kolaborasi siswa. Guru diajarkan untuk memilih dan menggunakan berbagai alat digital, mulai dari aplikasi pembelajaran daring hingga perangkat keras, untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna,” jelas Silvia Rahmelia.

Lebih lanjut, Silvia Rahmelia mengucapkan terima kasih kepada narasumber, peserta lokakarya, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan acara ini.

Baca Juga :  Sepekan ke Depan Diperkirakan Kalteng Hujan Sedang hingga Lebat

“Semoga inisiatif ini menjadi langkah awal menuju pendidikan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka,” tandasnya.

Sementara itu, narasumber Rudy Hilkya Hans E Undjung, seorang praktisi pendidikan yang berpengalaman mengatakan, bahwa pendidikan di era kurikulum merdeka mengharuskan guru untuk mengadopsi pendekatan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan siswa. Teknologi digital dapat menjadi katalisator dalam mencapai hal ini, guru memiliki peran penting dalam mengintegrasikan teknologi ini ke dalam pembelajaran.

“Kegiatan lokakarya ini adalah bukti nyata komitmen FKIPK IAKN Palangka Raya dan SMAN 1 Banama Tingang dalam meningkatkan mutu pendidikan dan memastikan guru-guru siap menghadapi tantangan pendidikan di era kurikulum merdeka. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari lokakarya ini, guru-guru diharapkan dapat memberikan pendidikan yang lebih relevan, menarik, dan adaptif kepada para siswa,” tutup Rudy Hilkya Hans E Undjung. (yan/b-3)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dalam upaya meningkatkan kompetensi digital guru, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangkaraya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan penyusunan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka berbasis digital di SMAN 1 Banama Tingang, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (25/10).

Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya terdiri dari Silvia Rahmelia MPd selaku ketua dan anggota 4 orang dosen yaitu, Chris Apandie MPd, Drs Rudie MPd, Lukas MPd K, Della Gita Van Gobel MPd dan 5 orang mahasiswa Egi beautifultoni Amiano, Ricko Jordan Manuputty, Chris Deya Resis Yanthi, Gebi Lia dan Betris.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Silvia Rahmelia MPd (kiri) saat menyerahkan surat perjanjian kerjasama kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Banama Tingang Evendy SPd, Rabu (25/10).

“Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara SMAN 1 Banama Tingang Pulang Pisau dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya. Dengan narasumber Rudy Hilkya Hans E Undjung SPd MPd, yang merupakan guru penggerak angkatan 7 tahun 2023 dan memiliki keahlian dalam bidang ini,” ucap Ketua Tim Silvia Rahmelia MPd, melalui anggota tim pengabdian kepada masyarakat, Chris Apandie MPd, Jumat (27/10).

Baca Juga :  Parah! Mobil Terbalik, Sopir dan Penumpang Langsung Kabur

“Kurikulum merdeka adalah paradigma pendidikan terbaru yang menekankan pada kreativitas, kemandirian siswa, dan pembelajaran yang relevan.  Untuk mencapai tujuan ini, tentunya teknologi digital memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan yang lebih interaktif dan terbuka,” tambahnya.

Narasumber Rudy Hilkya Hans E Undjung (Kanan), dengan salah satu peserta pengabdian masyarakat, Rabu (25/10).

Dengan diselenggarakannya lokakarya ini adalah untuk membekali guru guru dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis digital yang sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.

“Salah satu poin kunci dalam lokakarya ini adalah bagaimana guru-guru dapat mengembangkan perangkat pembelajaran yang mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek, pemecahan masalah, dan kolaborasi siswa. Guru diajarkan untuk memilih dan menggunakan berbagai alat digital, mulai dari aplikasi pembelajaran daring hingga perangkat keras, untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna,” jelas Silvia Rahmelia.

Lebih lanjut, Silvia Rahmelia mengucapkan terima kasih kepada narasumber, peserta lokakarya, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan acara ini.

Baca Juga :  Sepekan ke Depan Diperkirakan Kalteng Hujan Sedang hingga Lebat

“Semoga inisiatif ini menjadi langkah awal menuju pendidikan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka,” tandasnya.

Sementara itu, narasumber Rudy Hilkya Hans E Undjung, seorang praktisi pendidikan yang berpengalaman mengatakan, bahwa pendidikan di era kurikulum merdeka mengharuskan guru untuk mengadopsi pendekatan yang lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan siswa. Teknologi digital dapat menjadi katalisator dalam mencapai hal ini, guru memiliki peran penting dalam mengintegrasikan teknologi ini ke dalam pembelajaran.

“Kegiatan lokakarya ini adalah bukti nyata komitmen FKIPK IAKN Palangka Raya dan SMAN 1 Banama Tingang dalam meningkatkan mutu pendidikan dan memastikan guru-guru siap menghadapi tantangan pendidikan di era kurikulum merdeka. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari lokakarya ini, guru-guru diharapkan dapat memberikan pendidikan yang lebih relevan, menarik, dan adaptif kepada para siswa,” tutup Rudy Hilkya Hans E Undjung. (yan/b-3)

Terpopuler

Artikel Terbaru