27.8 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Curah Hujan Masih Cukup Tinggi di Kalteng, Khususnya Palangkaraya

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangkaraya terus mengidentifikasi cuaca di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya Kota Palangkaraya. Dimana masih ada potensi peningkatan curah hujan yang cukup signifikan di wilayah Kalteng.

Saat dikonfirmasi media prokalteng.co, mengenai belakangan ini suhu udara di Kota Palangkaraya cukup panas, apakah ini merupakan dampak dari peralihan musim? Renianata, prakirawan cuaca di BMKG Palangkaraya, menjelaskan bahwa saat ini peralihan musim belum bisa dikatakan peralihan atau pancaroba, karena curah hujan masih cukup tinggi di wilayah Kalteng, khususnya Palangkaraya.

“Untuk saat ini (bulan Mei) curah hujan masih berpotensi cukup tinggi. Jadi tetap waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” ujar Reni, Jumat (17/5) siang.

Baca Juga :  Inspiratif! Penggali Kubur Ini Raih Gelar Doktor Politik

Kemudian, ada beberapa faktor atau fenomena yang mempengaruhi mengapa curah hujan masih cukup tinggi di Kota Palangkaraya. Yakni sirkulasi siklonik yang membentuk daerah konvergensi di wilayah Kalimantan bagian tengah dan di perairan utara Kalimantan, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah tersebut.

“Karena kondisi kelembapan udara di lapisan bawah hingga menengah relatif basah. Dan kondisi labilitas atmosfer dalam kategori sedang hingga kuat di beberapa wilayah. Sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal di beberapa wilayah Kalteng,” jelasnya.

Menurutnya. Untuk peralihan musim ke musim kemarau di Kota Palangkaraya masih belum dapat dipastikan. Namun, BMKG Palangkaraya memprakirakan, untuk awal musim kemarau di wilayah Kalteng diperkirakan terjadi pada bulan Juli dasarian III dan Agustus dasarian I.

Baca Juga :  Merasa Nama Baiknya Tercemar, Selebgram Palangka Raya Lapor Polisi

“Untuk peralihan belum bisa kami pastikan, karena saat ini curah hujan masih cukup tinggi di wilayah Kalteng. dan untuk prakiraan awal musim kemarau sendiri diprakirakan pada pertengahan bulan Juli – awal Agustus 2024,” paparnya.

BMKG Palangkaraya terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lokal dengan durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang atau putting beliung di wilayah Kalteng. Selain itu, waspada juga terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

“Waspada pertumbuhan awan-awan konvektif (awan Cumulonimbus) yang dapat berpotensi hujan sedang-lebat, dan menimbulkan angin kencang, serta meningkatkan tinggi gelombang di Pesisir dan Perairan Selatan Kalteng,” ucapnya.(ana)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangkaraya terus mengidentifikasi cuaca di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya Kota Palangkaraya. Dimana masih ada potensi peningkatan curah hujan yang cukup signifikan di wilayah Kalteng.

Saat dikonfirmasi media prokalteng.co, mengenai belakangan ini suhu udara di Kota Palangkaraya cukup panas, apakah ini merupakan dampak dari peralihan musim? Renianata, prakirawan cuaca di BMKG Palangkaraya, menjelaskan bahwa saat ini peralihan musim belum bisa dikatakan peralihan atau pancaroba, karena curah hujan masih cukup tinggi di wilayah Kalteng, khususnya Palangkaraya.

“Untuk saat ini (bulan Mei) curah hujan masih berpotensi cukup tinggi. Jadi tetap waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” ujar Reni, Jumat (17/5) siang.

Baca Juga :  Inspiratif! Penggali Kubur Ini Raih Gelar Doktor Politik

Kemudian, ada beberapa faktor atau fenomena yang mempengaruhi mengapa curah hujan masih cukup tinggi di Kota Palangkaraya. Yakni sirkulasi siklonik yang membentuk daerah konvergensi di wilayah Kalimantan bagian tengah dan di perairan utara Kalimantan, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah tersebut.

“Karena kondisi kelembapan udara di lapisan bawah hingga menengah relatif basah. Dan kondisi labilitas atmosfer dalam kategori sedang hingga kuat di beberapa wilayah. Sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal di beberapa wilayah Kalteng,” jelasnya.

Menurutnya. Untuk peralihan musim ke musim kemarau di Kota Palangkaraya masih belum dapat dipastikan. Namun, BMKG Palangkaraya memprakirakan, untuk awal musim kemarau di wilayah Kalteng diperkirakan terjadi pada bulan Juli dasarian III dan Agustus dasarian I.

Baca Juga :  Merasa Nama Baiknya Tercemar, Selebgram Palangka Raya Lapor Polisi

“Untuk peralihan belum bisa kami pastikan, karena saat ini curah hujan masih cukup tinggi di wilayah Kalteng. dan untuk prakiraan awal musim kemarau sendiri diprakirakan pada pertengahan bulan Juli – awal Agustus 2024,” paparnya.

BMKG Palangkaraya terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lokal dengan durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang atau putting beliung di wilayah Kalteng. Selain itu, waspada juga terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

“Waspada pertumbuhan awan-awan konvektif (awan Cumulonimbus) yang dapat berpotensi hujan sedang-lebat, dan menimbulkan angin kencang, serta meningkatkan tinggi gelombang di Pesisir dan Perairan Selatan Kalteng,” ucapnya.(ana)

Terpopuler

Artikel Terbaru