32.6 C
Jakarta
Sunday, August 10, 2025

Karya Kreatif WBP Kalteng Meriahkan IPPA Fest 2025 di Banten

PROKALTENG.CO – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Lapas dan Rutan se-Kalimantan Tengah membawa ragam karya unggulan ke panggung nasional. Melalui ajang Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 di Aloha PIK 2, Banten, mereka memperlihatkan bahwa keterbatasan ruang tak mematikan kreativitas.

Festival yang berlangsung 8–10 Agustus 2025 ini resmi dibuka pada Jumat (8/8) dan menjadi etalase tahunan untuk menampilkan, mempromosikan, sekaligus mengapresiasi seni, kerajinan, dan produk kreatif WBP dari seluruh Indonesia. Tahun ini, tema “Merdeka Kreativitas, Walau Tempat Terbatas” dipilih untuk menggambarkan semangat berkarya meski berada di balik tembok pemasyarakatan.

Berbagai stan menampilkan anyaman rotan, kerajinan kayu Nyatu, olahan makanan, dan karya seni lain yang menarik perhatian pengunjung. Produk-produk dari Kalteng menjadi salah satu magnet utama di arena pameran.

Baca Juga :  Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Banten Pagi Tadi

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalteng, I Putu Murdiana, menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi WBP di ajang nasional ini.

“IPPA Fest adalah panggung yang sangat penting bagi WBP untuk menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan tidak terhalang oleh keterbatasan. Kami bangga, karena karya-karya WBP Kalimantan Tengah mampu bersaing dan diapresiasi di tingkat nasional,” ujarnya, Minggu (10/8).

Acara pembukaan turut dihadiri Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto, jajaran Ditjenpas, serta para Kepala Kanwil dan Ketua PIPAS dari seluruh Indonesia.

Selain pameran, pengunjung juga disuguhkan pertunjukan musik, tari, dan teater yang dibawakan langsung oleh WBP.

Baca Juga :  Warga Tumbang Manggu Geger! POM Mini yang Dikelola Bumdes Terbakar

I Putu Murdiana menegaskan, IPPA Fest tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga bagian dari pembinaan yang memberi bekal keterampilan dan peluang usaha bagi WBP setelah kembali ke masyarakat.

“Dengan adanya festival ini, hasil karya WBP bisa menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga dapat menjadi bekal keterampilan dan peluang usaha setelah mereka kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap IPPA Fest terus menjadi agenda tahunan yang memperkuat citra positif Pemasyarakatan dan membuka kolaborasi baru dengan masyarakat serta pelaku industri kreatif.

“Semoga IPPA Fest semakin mempererat kolaborasi antara Pemasyarakatan, masyarakat, dan pelaku industri kreatif untuk membuka peluang baru bagi WBP. Kreativitas adalah jembatan menuju reintegrasi sosial yang sukses,” pungkasnya. (hfz)

PROKALTENG.CO – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari Lapas dan Rutan se-Kalimantan Tengah membawa ragam karya unggulan ke panggung nasional. Melalui ajang Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 di Aloha PIK 2, Banten, mereka memperlihatkan bahwa keterbatasan ruang tak mematikan kreativitas.

Festival yang berlangsung 8–10 Agustus 2025 ini resmi dibuka pada Jumat (8/8) dan menjadi etalase tahunan untuk menampilkan, mempromosikan, sekaligus mengapresiasi seni, kerajinan, dan produk kreatif WBP dari seluruh Indonesia. Tahun ini, tema “Merdeka Kreativitas, Walau Tempat Terbatas” dipilih untuk menggambarkan semangat berkarya meski berada di balik tembok pemasyarakatan.

Berbagai stan menampilkan anyaman rotan, kerajinan kayu Nyatu, olahan makanan, dan karya seni lain yang menarik perhatian pengunjung. Produk-produk dari Kalteng menjadi salah satu magnet utama di arena pameran.

Baca Juga :  Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Banten Pagi Tadi

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalteng, I Putu Murdiana, menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi WBP di ajang nasional ini.

“IPPA Fest adalah panggung yang sangat penting bagi WBP untuk menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan tidak terhalang oleh keterbatasan. Kami bangga, karena karya-karya WBP Kalimantan Tengah mampu bersaing dan diapresiasi di tingkat nasional,” ujarnya, Minggu (10/8).

Acara pembukaan turut dihadiri Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto, jajaran Ditjenpas, serta para Kepala Kanwil dan Ketua PIPAS dari seluruh Indonesia.

Selain pameran, pengunjung juga disuguhkan pertunjukan musik, tari, dan teater yang dibawakan langsung oleh WBP.

Baca Juga :  Warga Tumbang Manggu Geger! POM Mini yang Dikelola Bumdes Terbakar

I Putu Murdiana menegaskan, IPPA Fest tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga bagian dari pembinaan yang memberi bekal keterampilan dan peluang usaha bagi WBP setelah kembali ke masyarakat.

“Dengan adanya festival ini, hasil karya WBP bisa menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga dapat menjadi bekal keterampilan dan peluang usaha setelah mereka kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Ia berharap IPPA Fest terus menjadi agenda tahunan yang memperkuat citra positif Pemasyarakatan dan membuka kolaborasi baru dengan masyarakat serta pelaku industri kreatif.

“Semoga IPPA Fest semakin mempererat kolaborasi antara Pemasyarakatan, masyarakat, dan pelaku industri kreatif untuk membuka peluang baru bagi WBP. Kreativitas adalah jembatan menuju reintegrasi sosial yang sukses,” pungkasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/