PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Kanwil Bulog Kalimantan Tengah, Budi Sultika menegaskan bahwa persediaan beras di wilayah Kalteng dalam situasi aman menjelang perayaan Nataru, serta memasuki awal tahun 2025.
Dia mengungkapkan bahwa Bulog Kalteng saat ini memiliki stok lebih dari 15 ribu ton yang disimpan di sembilan titik gudang. Jumlah tersebut dinilai mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dalam beberapa bulan mendatang.
“Stok kami Alhamdulillah aman. Saat ini Bulog memegang sekitar 15.135 ton untuk seluruh wilayah Kalteng yang disimpan di sembilan gudang,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Dia menambahkan bahwa stabilnya harga beras di pasaran menjadi tanda bahwa ketersediaan beras masih terjaga dengan baik. Berdasarkan hasil pengecekan di sejumlah pasar, tidak terlihat adanya lonjakan harga.
“Indikator yang bisa dilihat bersama adalah stabilnya harga beras. Bahkan inflasi daerah saat ini, tidak dipengaruhi oleh komoditas beras. Ini menunjukkan ketersediaan kita cukup baik,”ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa suplai beras di gudang Bulog sebagian besar berasal dari hasil panen petani lokal. Meski demikian, masih ada sedikit stok lama importasi tahun 2024 yang tersisa.
“Beras kita mayoritas berasal dari petani lokal. Ada sedikit stok lama dari impor Thailand, tetapi untuk tahun 2025 tidak ada lagi impor,” jelasnya.
Sementara itu, terkait pengaruh cuaca terhadap produksi gabah, Budi mengatakan belum bisa memberikan gambaran karena musim panen belum berlangsung. Evaluasi baru dapat dilakukan ketika memasuki masa panen pada Maret mendatang.
“Untuk saat ini belum ada panen. Jadi belum dapat kita lihat dampaknya. Nanti di masa panen bulan Maret baru bisa kita evaluasi lebih lanjut,” pungkasnya. (*adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Kanwil Bulog Kalimantan Tengah, Budi Sultika menegaskan bahwa persediaan beras di wilayah Kalteng dalam situasi aman menjelang perayaan Nataru, serta memasuki awal tahun 2025.
Dia mengungkapkan bahwa Bulog Kalteng saat ini memiliki stok lebih dari 15 ribu ton yang disimpan di sembilan titik gudang. Jumlah tersebut dinilai mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dalam beberapa bulan mendatang.
“Stok kami Alhamdulillah aman. Saat ini Bulog memegang sekitar 15.135 ton untuk seluruh wilayah Kalteng yang disimpan di sembilan gudang,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Dia menambahkan bahwa stabilnya harga beras di pasaran menjadi tanda bahwa ketersediaan beras masih terjaga dengan baik. Berdasarkan hasil pengecekan di sejumlah pasar, tidak terlihat adanya lonjakan harga.
“Indikator yang bisa dilihat bersama adalah stabilnya harga beras. Bahkan inflasi daerah saat ini, tidak dipengaruhi oleh komoditas beras. Ini menunjukkan ketersediaan kita cukup baik,”ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa suplai beras di gudang Bulog sebagian besar berasal dari hasil panen petani lokal. Meski demikian, masih ada sedikit stok lama importasi tahun 2024 yang tersisa.
“Beras kita mayoritas berasal dari petani lokal. Ada sedikit stok lama dari impor Thailand, tetapi untuk tahun 2025 tidak ada lagi impor,” jelasnya.
Sementara itu, terkait pengaruh cuaca terhadap produksi gabah, Budi mengatakan belum bisa memberikan gambaran karena musim panen belum berlangsung. Evaluasi baru dapat dilakukan ketika memasuki masa panen pada Maret mendatang.
“Untuk saat ini belum ada panen. Jadi belum dapat kita lihat dampaknya. Nanti di masa panen bulan Maret baru bisa kita evaluasi lebih lanjut,” pungkasnya. (*adr)