26.1 C
Jakarta
Saturday, November 8, 2025

BI Kalteng Pacu Transformasi Digital Lewat Hadari Kahayan Run 2025

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Bank Indonesia Kalimantan Tengah (BI Kalteng) terus mengakselerasi transformasi ekonomi digital di daerah lewat berbagai inovasi kreatif. Salah satunya melalui gelaran Hadari Kahayan Run 2025, ajang lari warna-warni yang dikemas dalam konsep edusportainment untuk menggabungkan edukasi keuangan digital, olahraga, dan hiburan masyarakat.

Kegiatan ini menjadi bagian dari Borneo Digital Economy Creative Festival (Borneo DECAFEST) 2025, yang berkolaborasi dengan Pesona Tambun Bungai (PTB) sebagai upaya memperkuat inklusi keuangan dan memperluas penggunaan QRIS di seluruh Kalimantan Tengah.

Transformasi digital di Kalimantan Tengah kini kian terasa. Dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern, masyarakat sudah terbiasa bertransaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Perubahan ini bukan sekadar tren, melainkan bagian dari gerakan besar menuju ekonomi digital yang inklusif dan efisien. Bagi pelaku UMKM, sistem pembayaran digital membuka peluang pasar yang lebih luas, mempermudah transaksi, dan menekan biaya operasional.

Kini, penjual kopi di Palangka Raya hingga pengrajin anyaman di Kapuas bisa melayani pembayaran secara cepat, aman, dan tanpa repot mencari uang kembalian.

Kesadaran akan pentingnya budaya transaksi digital mendorong BI Kalteng untuk turun langsung ke lapangan. Melalui kegiatan seperti Borneo DECAFEST dan Hadari Kahayan Run, BI tidak hanya berperan di tingkat kebijakan, tetapi juga menjadi penggerak literasi dan inklusi keuangan hingga ke akar rumput.

Gelaran Borneo DECAFEST x PTB 2025 digelar pada 24–25 Oktober 2025 di Duta Mall Palangka Raya. Sebanyak 12 UMKM binaan BI Kalteng ikut ambil bagian, menampilkan produk unggulan seperti wastra, kriya, kopi rempah khas Kalteng, hingga makanan olahan ikan. Semua transaksi dilakukan menggunakan QRIS, yang membuat jual beli lebih praktis dan transparan.

Baca Juga :  Deteksi Dini HIV dan TB, Lapas Kasongan Laksanakan Mobile VCT

“Penjualan meningkat pesat, pengunjung ramai setiap hari. Terima kasih Bank Indonesia dan panitia, semoga tahun depan acaranya lebih besar lagi,” ujar pemilik UMKM Laa Craft, mitra binaan BI yang bergerak di bidang wastra.

Antusiasme masyarakat luar biasa. Selama dua hari, lebih dari 2.000 pengunjung memadati area pameran dengan total transaksi mencapai Rp116 juta, di mana Rp11,5 juta di antaranya dilakukan lewat QRIS TAP. Irama musik tradisional berpadu dengan nuansa elektronik modern, menghadirkan suasana kekinian tanpa meninggalkan sentuhan budaya lokal. Ketua TP-PKK Kota Palangka Raya, Avina Triani Almira, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas langkah BI Kalteng.

“Saya senang sekali Bank Indonesia menghadirkan acara seperti ini, apalagi bisa membantu UMKM mendapat tempat untuk berjualan,” ungkapnya.

Beragam talkshow dan workshop juga digelar dengan tema menarik, seperti “Gen Z Shield: Stay Protected in the Digital Era”, “Cerdas dan Paham Finansial”, hingga “The Sacred Bliss of Central Borneo”. Kegiatan ini menjadi wadah edukasi keuangan digital dan penguatan budaya inklusif di masyarakat.

Puncak acara digelar Sabtu, 1 November 2025, lewat Hadari Kahayan Color Run 2025 di Kota Palangka Raya. Sebanyak 1.200 peserta dari berbagai kalangan — pelajar, ASN, pelaku UMKM, hingga komunitas olahraga — ikut ambil bagian dalam ajang ini. Setiap peserta melakukan donasi digital minimal Rp80 melalui QRIS, dan seluruh hasilnya disalurkan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palangka Raya. Menariknya, seluruh tiket peserta habis hanya dalam 24 jam, menunjukkan tingginya animo publik terhadap kegiatan yang memadukan olahraga, kebersamaan, dan transformasi digital.

Baca Juga :  Jadikan Momentum Natal sebagai Solidaritas Kebersamaan

Peserta menempuh rute sejauh 6,3 kilometer, dimulai dari Mantikai (start) melewati jalur utama Kota Palangka Raya: Jalan W. Sudirohusodo – Jalan Ahmad Yani – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Imam Bonjol – Jalan Diponegoro – Jalan Dr. Murdjani – Jalan Ahmad Yani, dan kembali ke Mantikai sebagai finish. Sepanjang rute, peserta disambut taburan serbuk warna-warni khas color run, diiringi musik serta hiburan komunitas lokal.

Bank Indonesia juga menyiapkan doorprize menarik berupa perlengkapan olahraga dan perangkat elektronik bagi peserta beruntung. Di area start–finish, puluhan UMKM lokal turut berjualan produk kriya dan pangan khas Kalteng, yang memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.

Menurut Kepala Perwakilan BI Kalimantan Tengah, Yuliansyah Andrias kegiatan seperti Borneo DECAFEST dan Hadari Kahayan Run merupakan bentuk nyata komitmen BI memperkuat ketahanan ekonomi daerah melalui empat fokus utama: meningkatkan literasi keuangan digital, memperluas penggunaan QRIS, memperkuat kapasitas UMKM lewat digitalisasi bisnis, serta mendorong terciptanya sistem pembayaran yang aman, efisien, dan berdaya saing.

“Hadari Kahayan Run 2025 bukan sekadar pesta olahraga, tapi simbol semangat bersama menuju ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.

“Setiap langkah lari dan setiap transaksi QRIS membawa pesan kuat: Kalimantan Tengah siap jadi daerah tangguh, kreatif, dan melek digital.”

Dengan semangat kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan masyarakat, Kalimantan Tengah membuktikan bahwa digitalisasi bukan hal menakutkan.

Justru menjadi gerakan sosial yang menggembirakan dan menjadi fondasi kuat menuju ekonomi Indonesia yang berdaya saing global. (pri)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Bank Indonesia Kalimantan Tengah (BI Kalteng) terus mengakselerasi transformasi ekonomi digital di daerah lewat berbagai inovasi kreatif. Salah satunya melalui gelaran Hadari Kahayan Run 2025, ajang lari warna-warni yang dikemas dalam konsep edusportainment untuk menggabungkan edukasi keuangan digital, olahraga, dan hiburan masyarakat.

Kegiatan ini menjadi bagian dari Borneo Digital Economy Creative Festival (Borneo DECAFEST) 2025, yang berkolaborasi dengan Pesona Tambun Bungai (PTB) sebagai upaya memperkuat inklusi keuangan dan memperluas penggunaan QRIS di seluruh Kalimantan Tengah.

Transformasi digital di Kalimantan Tengah kini kian terasa. Dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern, masyarakat sudah terbiasa bertransaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Perubahan ini bukan sekadar tren, melainkan bagian dari gerakan besar menuju ekonomi digital yang inklusif dan efisien. Bagi pelaku UMKM, sistem pembayaran digital membuka peluang pasar yang lebih luas, mempermudah transaksi, dan menekan biaya operasional.

Kini, penjual kopi di Palangka Raya hingga pengrajin anyaman di Kapuas bisa melayani pembayaran secara cepat, aman, dan tanpa repot mencari uang kembalian.

Kesadaran akan pentingnya budaya transaksi digital mendorong BI Kalteng untuk turun langsung ke lapangan. Melalui kegiatan seperti Borneo DECAFEST dan Hadari Kahayan Run, BI tidak hanya berperan di tingkat kebijakan, tetapi juga menjadi penggerak literasi dan inklusi keuangan hingga ke akar rumput.

Gelaran Borneo DECAFEST x PTB 2025 digelar pada 24–25 Oktober 2025 di Duta Mall Palangka Raya. Sebanyak 12 UMKM binaan BI Kalteng ikut ambil bagian, menampilkan produk unggulan seperti wastra, kriya, kopi rempah khas Kalteng, hingga makanan olahan ikan. Semua transaksi dilakukan menggunakan QRIS, yang membuat jual beli lebih praktis dan transparan.

Baca Juga :  Deteksi Dini HIV dan TB, Lapas Kasongan Laksanakan Mobile VCT

“Penjualan meningkat pesat, pengunjung ramai setiap hari. Terima kasih Bank Indonesia dan panitia, semoga tahun depan acaranya lebih besar lagi,” ujar pemilik UMKM Laa Craft, mitra binaan BI yang bergerak di bidang wastra.

Antusiasme masyarakat luar biasa. Selama dua hari, lebih dari 2.000 pengunjung memadati area pameran dengan total transaksi mencapai Rp116 juta, di mana Rp11,5 juta di antaranya dilakukan lewat QRIS TAP. Irama musik tradisional berpadu dengan nuansa elektronik modern, menghadirkan suasana kekinian tanpa meninggalkan sentuhan budaya lokal. Ketua TP-PKK Kota Palangka Raya, Avina Triani Almira, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas langkah BI Kalteng.

“Saya senang sekali Bank Indonesia menghadirkan acara seperti ini, apalagi bisa membantu UMKM mendapat tempat untuk berjualan,” ungkapnya.

Beragam talkshow dan workshop juga digelar dengan tema menarik, seperti “Gen Z Shield: Stay Protected in the Digital Era”, “Cerdas dan Paham Finansial”, hingga “The Sacred Bliss of Central Borneo”. Kegiatan ini menjadi wadah edukasi keuangan digital dan penguatan budaya inklusif di masyarakat.

Puncak acara digelar Sabtu, 1 November 2025, lewat Hadari Kahayan Color Run 2025 di Kota Palangka Raya. Sebanyak 1.200 peserta dari berbagai kalangan — pelajar, ASN, pelaku UMKM, hingga komunitas olahraga — ikut ambil bagian dalam ajang ini. Setiap peserta melakukan donasi digital minimal Rp80 melalui QRIS, dan seluruh hasilnya disalurkan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palangka Raya. Menariknya, seluruh tiket peserta habis hanya dalam 24 jam, menunjukkan tingginya animo publik terhadap kegiatan yang memadukan olahraga, kebersamaan, dan transformasi digital.

Baca Juga :  Jadikan Momentum Natal sebagai Solidaritas Kebersamaan

Peserta menempuh rute sejauh 6,3 kilometer, dimulai dari Mantikai (start) melewati jalur utama Kota Palangka Raya: Jalan W. Sudirohusodo – Jalan Ahmad Yani – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Imam Bonjol – Jalan Diponegoro – Jalan Dr. Murdjani – Jalan Ahmad Yani, dan kembali ke Mantikai sebagai finish. Sepanjang rute, peserta disambut taburan serbuk warna-warni khas color run, diiringi musik serta hiburan komunitas lokal.

Bank Indonesia juga menyiapkan doorprize menarik berupa perlengkapan olahraga dan perangkat elektronik bagi peserta beruntung. Di area start–finish, puluhan UMKM lokal turut berjualan produk kriya dan pangan khas Kalteng, yang memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.

Menurut Kepala Perwakilan BI Kalimantan Tengah, Yuliansyah Andrias kegiatan seperti Borneo DECAFEST dan Hadari Kahayan Run merupakan bentuk nyata komitmen BI memperkuat ketahanan ekonomi daerah melalui empat fokus utama: meningkatkan literasi keuangan digital, memperluas penggunaan QRIS, memperkuat kapasitas UMKM lewat digitalisasi bisnis, serta mendorong terciptanya sistem pembayaran yang aman, efisien, dan berdaya saing.

“Hadari Kahayan Run 2025 bukan sekadar pesta olahraga, tapi simbol semangat bersama menuju ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.

“Setiap langkah lari dan setiap transaksi QRIS membawa pesan kuat: Kalimantan Tengah siap jadi daerah tangguh, kreatif, dan melek digital.”

Dengan semangat kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan masyarakat, Kalimantan Tengah membuktikan bahwa digitalisasi bukan hal menakutkan.

Justru menjadi gerakan sosial yang menggembirakan dan menjadi fondasi kuat menuju ekonomi Indonesia yang berdaya saing global. (pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/