33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dinas Kesehatan Harus Jemput Bola untuk Menekan Penyebaran DBD

SAMPIT –Sekertaris Komisi III
DPRD Kotim H Bardiansyah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim harus melakukan
jemput bola. Hal ini untuk menekan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Kotim ini.

”Kami sangat mendukung dinas
terkait dengan gerakan sanitasi yang masih berjalan sampai saat ini, akan
tetapi perlu adanya pengawasan secara intensif agar daerah-daerah yang rawan
penyebarannya bisa terdeteksi secara dini,”ujar Bardiansyah, Selasa (28/1).

Bardiansyah juga menjelaskan,
sudah cukup banyak korban atau pasien akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Terutama terhadap anak-anak.

“Sudah banyak korban, baik
orang tua, muda. Bahkan yang lebih fatal lagi 
anak-anak yang kita ketahui mereka tidak memiliki kekebalan tubuh seperti
orang dewasa pada umumnya. Ini jelas harus menjadi perhatian sekaligus warning
bagi kita,”ujarnya

Baca Juga :  Ini Kronologis Terbakarnya Satu Rumah di Pulau Petak Kapuas

Politikus Partai PDI
Perjuangan ini juga mengatakan pemerintah daerah harus gencar melakukan
sosialisasi yang melibatkan peran tenaga medis di setiap kecamatan hingga desa.
Sosialisasi itu dirasakannya belum optimal.

“Kita perlu data titik mana
yang rawan DBD, apa saja yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, bisa jadi
akibat kawasan permukimannya kumuh dan sebagainya, perlu adanya sterilisasi,
karena dalam bulan ini banyak yang masuk rumah sakit karena DBD ini,”ujarnya.

Ia juga meminta pemerintahan
daerah untuk lebih memperhatikan kebersihan di lingkungan masyarakat.

“Kita harus dorong, program
sehat yang sudah ada di dinas terkait, program bersih juga ada di Dinas
Lingkungan Hidup, visi dan misi dua instansi ini harus digalakkan dengan basis
kerja sesuai dengan tupoksi mereka masing-masing,” pungkasnya. (bah/ila)

Baca Juga :  400 KK di Empat Desa di Lamandau Dapat ‘Kado’ Listrik

SAMPIT –Sekertaris Komisi III
DPRD Kotim H Bardiansyah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim harus melakukan
jemput bola. Hal ini untuk menekan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Kotim ini.

”Kami sangat mendukung dinas
terkait dengan gerakan sanitasi yang masih berjalan sampai saat ini, akan
tetapi perlu adanya pengawasan secara intensif agar daerah-daerah yang rawan
penyebarannya bisa terdeteksi secara dini,”ujar Bardiansyah, Selasa (28/1).

Bardiansyah juga menjelaskan,
sudah cukup banyak korban atau pasien akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Terutama terhadap anak-anak.

“Sudah banyak korban, baik
orang tua, muda. Bahkan yang lebih fatal lagi 
anak-anak yang kita ketahui mereka tidak memiliki kekebalan tubuh seperti
orang dewasa pada umumnya. Ini jelas harus menjadi perhatian sekaligus warning
bagi kita,”ujarnya

Baca Juga :  Ini Kronologis Terbakarnya Satu Rumah di Pulau Petak Kapuas

Politikus Partai PDI
Perjuangan ini juga mengatakan pemerintah daerah harus gencar melakukan
sosialisasi yang melibatkan peran tenaga medis di setiap kecamatan hingga desa.
Sosialisasi itu dirasakannya belum optimal.

“Kita perlu data titik mana
yang rawan DBD, apa saja yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, bisa jadi
akibat kawasan permukimannya kumuh dan sebagainya, perlu adanya sterilisasi,
karena dalam bulan ini banyak yang masuk rumah sakit karena DBD ini,”ujarnya.

Ia juga meminta pemerintahan
daerah untuk lebih memperhatikan kebersihan di lingkungan masyarakat.

“Kita harus dorong, program
sehat yang sudah ada di dinas terkait, program bersih juga ada di Dinas
Lingkungan Hidup, visi dan misi dua instansi ini harus digalakkan dengan basis
kerja sesuai dengan tupoksi mereka masing-masing,” pungkasnya. (bah/ila)

Baca Juga :  400 KK di Empat Desa di Lamandau Dapat ‘Kado’ Listrik

Terpopuler

Artikel Terbaru